Rangkaian Hari Raya Imlek Diawali Sembahyang Dewa Naik
Pengurus TITD Ling Gwan Kiong Mulai Bersih-bersih
SINGARAJA, NusaBali
Umat Tri Dharma di Buleleng mulai melakukan persiapan menyambut Tahun Baru Imlek 2573, Selasa (1/2) mendatang.
Rangkaian Hari Raya Imlek juga telah dimulai dengan Sembahyang Dewa Naik yang dilaksanakan tepat tengah malam, Rabu (26/1) pukul 00.00 Wita. Sementara pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Ling Gwan Kiong kawasan eks Pelabuhan Buleleng, mulai melakukan ritual bersih-bersih tempat ibadah dan altar dewa-dewi yang distanakan.
Locu (Pengurus) TITD Ling Gwan Kiong Wendra Saputra ditemui Rabu (26/1) pagi, menjelaskan Sembahyang Dewa Naik merupakan rangkaian awal perayaan Hari Raya Imlek. Upacara Sembahyang Dewa Naik menurut keyakinan umat Tri Dharma, adalah waktu Dewa Dapur yang bertugas di masing-masing keluarga naik ke surga. Para dewa akan menggelar rapat, melaporkan hasil kerja mereka selama setahun bertugas. Termasuk menyampaikan catatan baik buruk keluarga tempatnya bertugas.
Saat altar dan patung dewa-dewi dalam keadaan kosong, pengurus TITD melakukan pembersihan di setiap sudut tempat ibadah. Altar dewa dan dewi yang distanakan di sana juga dibersihkan menggunakan air kembang. Pernak-pernik hiasan altar dan patung dewa-dewi juga diganti oleh pengurus.
“Tempat ibadah, altar, dan patung dewa-dewi dibersihkan dengan sarana air suci, bunga, dan dupa. Ini adalah rangkaian pertama persiapan Hari Raya Imlek yang jatuh pada 1 Februari mendatang,” kata Wendra.
Namun perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini masih disesuaikan dengan kondisi pandemi. Bahkan di malam pergantian tahun baru yang dirayakan dengan pesta kembang api, pertunjukan barongsai ditiadakan. “Tahun ini sesuai prokes Covid-19, perayaan penyambutan Tahun Baru Imlek kami siapkan dengan sangat sederhana. Persembahyangan nanti akan dibatasi sepuluh orang yang masuk, yang lainnya antre di luar menunggu giliran,” imbuh Wendra.
Sementara itu rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek akan ditutup dengan perayaan Cap Go Meh yang sebelumnya dirangkai dengan upacara Ciswak atau tolak bala. Upacara Ciswak biasanya diikuti oleh umat yang mengalami kemalangan karena shio kelahirannya bertolak belakang dengan tahun Macan Air di tahun 2022. Shio yang disebut mengalami kondisi kurang beruntung di tahun ini adalah mereka yang bershio macan, ular, babi, dan kuda. *k23
1
Komentar