GMT Ajak Musisi Pentas di Alun-alun Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Alun-alun Gianyar setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu sore, kini mirip suasana Monumen Tugu Jogjakarta, karena ada kaum muda bermain musik.
Masyarakat yang berkunjung ke alun-alun ini bisa terhibur. Pemusik di alun-alun itu dihadirkan oleh Gianyar Musik Talent (GMT), dikoordinir Kabag Umum Setda Gianyar Gusti Bagus ‘Bem’ Adi Wicaksana Widya Utama. "Pentas musik ini terinspirasi dari suasana malam di Jogja. Kami ajak anak muda Gianyar memanfaatkan alun-alun untuk unjuk kreativitas bermusik," jelasnya, Rabu (26/1).
Kata Bem, siapapun masyarakat bisa ikut apapun talentanya. "Tidak saja main gitar akustik, main suling, angklung juga bisa," ujar mantan ajudan Bupati Gianyar AA Agung Bharata ini. Kata dia, pentas musik di Alun-alun Gianyar ini dimulai sejak dua pekan terakhir. Karena masih pandemi, dibatasi hanya 3 hari dan 3 jam setiap hari, mlai Pukul 17.00 - 20.00 Wita. Per hari bisa satu atau dua band.
Bagi pemusik yang ingin unjuk gigi wajib mendaftar terlebih dahulu. Hal ini untuk memberikan jadwal pertunjukan. "Kami menyediakan sound system, pemusik bawa sendiri alat musik yang dipergunakan. Kami ada tim, koordinator lapangannya Ngurah Krisna, Kabid Aset yang kebetulan musisi. Jadi bisa menghubungi dia," jelas pria asal Desa Keramas, Blahbatuh ini. Kini sudah ada belasan pemusik ingin tampil. Dia menegaskan bermusik ini bukan ngamen. "Mereka pure (murni) ingin tampil. Kalau nanti ada apresiasi dari pengunjung itu sifatnya sukarela," terangnya.
Ide kreatif ini pula, kata Bem mendapat dukungan dari sejumlah musisi Bali khususnya asli Gianyar. "Balawan, Rai Peny sempat nelpon. Menurut mereka ini kegiatan positif," ungkapnya.
Ke depan, Bem berencana setiap sudut alun-alun akan dihibur musik. Hanya saja kini masih terkendala pandemi, masyarakat harus tetap mengutamakan protokol kesehatan dengan cara menghindari kerumunan. "Maunya nanti di berbagai sudut. Contoh di tempat bermain anak kan ada panggung, itu juga bisa nanti setiap hari Minggu jadi arena ngawayang, masatua anak-anak. Rencana nanti juga kami mau hidupkan suasana bermusik ini di sisi barat ke selatan di Pasar Rakyat Gianyar," jelas Bem.
Sudah ada belasan musisi yang mendaftar tampil. Dari beragam aliran musik seperti reggae, akustik, keroncong dan lain-lain. "Yang penting tidak konser, persis kayak di Jogja. Siapa tahu dari sini lahir talenta-talenta di bidang musik," harapnya. Namun demikian, Bem meminta agar masyarakat pengunjung tidak sampai berkerumun apalagi jingkrak-jingkrak. "Ya sebatas joget joget bisa, jangan bawa massa," jelasnya.*nvi
1
Komentar