Kredit Diprediksi Tumbuh Maksimal 9%
JAKARTA, NusaBali
Bank Indonesia (BI) memproyeksi penyaluran kredit perbankan naik 7 persen-9 persen tahun ini.
Angkanya lebih tinggi dari realisasi kredit tahun lalu yang hanya 5,2 persen. "Kawan-kawan perbankan mari tingkatkan pembiayaan dan kredit perbankan. Prediksi kami bisa mencapai 7 persen-9 persen," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas BI, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (26/1).
Perry mengatakan kenaikan penyaluran kredit akan membantu proses pemulihan ekonomi domestik. Kenaikan kredit akan sejalan dengan pertumbuhan konsumsi masyarakat dan industri.
"Mari tingkatkan kredit dan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi nasional," imbuh Perry. Sementara, Perry memproyeksi pertumbuhan ekonomi RI sekitar 4,7 persen-5,4 persen pada 2022. Selain itu, inflasi juga diprediksi tetap stabil.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memproyeksi titik tengah pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5,1 persen-5,2 persen pada 2022.
"(Ekonomi) RI akan berada di sekitar 4,7 persen hingga 5,5 persen, akan ada di pertengahan 5,1 persen-5,2 persen," kata Dody.
Ia menjelaskan ekonomi RI berpotensi tumbuh lebih baik tahun ini karena beberapa data menunjukkan perbaikan. Beberapa data yang dimaksud, seperti penjualan ritel dan indeks kepercayaan konsumen (IKK).
"Jadi kami cukup yakin bahwa dalam ekonomi saat ini akan jauh lebih baik," imbuh Dody. Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan kredit maksimal 8,5 persen pada 2022. Proyeksi ini dinilai sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,2 persen.
"Kami memproyeksikan pada 2022 lebih baik dengan kredit perbankan akan meningkat pada kisaran 7,5 persen kurang lebih 1 persen, dan dana pihak ketiga tumbuh di rentang 10 persen kurang lebih 1 persen," kata Wimboh belum lama ini. *
Perry mengatakan kenaikan penyaluran kredit akan membantu proses pemulihan ekonomi domestik. Kenaikan kredit akan sejalan dengan pertumbuhan konsumsi masyarakat dan industri.
"Mari tingkatkan kredit dan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi nasional," imbuh Perry. Sementara, Perry memproyeksi pertumbuhan ekonomi RI sekitar 4,7 persen-5,4 persen pada 2022. Selain itu, inflasi juga diprediksi tetap stabil.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memproyeksi titik tengah pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5,1 persen-5,2 persen pada 2022.
"(Ekonomi) RI akan berada di sekitar 4,7 persen hingga 5,5 persen, akan ada di pertengahan 5,1 persen-5,2 persen," kata Dody.
Ia menjelaskan ekonomi RI berpotensi tumbuh lebih baik tahun ini karena beberapa data menunjukkan perbaikan. Beberapa data yang dimaksud, seperti penjualan ritel dan indeks kepercayaan konsumen (IKK).
"Jadi kami cukup yakin bahwa dalam ekonomi saat ini akan jauh lebih baik," imbuh Dody. Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan kredit maksimal 8,5 persen pada 2022. Proyeksi ini dinilai sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,2 persen.
"Kami memproyeksikan pada 2022 lebih baik dengan kredit perbankan akan meningkat pada kisaran 7,5 persen kurang lebih 1 persen, dan dana pihak ketiga tumbuh di rentang 10 persen kurang lebih 1 persen," kata Wimboh belum lama ini. *
1
Komentar