Parwata Panen Padi Bersama Petani

Padi yang dipanen petani kemarin sepenuhnya menggunakan pupuk organik Green Fertilizer yang diberikan kepada petani pada tahun lalu. Parwata mengatakan, panen padi tersebut merupakan hasil dari menggunakan pupuk organik buatannya. Bahkan panen ini sudah dua kali dilakukan. “Hari ini kita melihat bersama-sama panen padi yang menggunakan pupuk Green Fertilizer, hasilnya cukup memuaskan,” katanya.

Politisi PDIP asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini membeberkan, pada panen pertama sudah bisa menghasilkan 10,3 ton, dari yang biasanya 6 hingga 7 ton. Sedangkan untuk panen kedua kemarin naik menjadi 11 ton per hektare. Dengan adanya peningkatan dari 6 ton ke 11 ton, Parwata menilai ini merupakan hasil yang sangat signifikan. “Jika dihitung-hitung dengan tim pakar ini kurang lebih bisa sampai Rp 13 juta, bahkan ada kenaikan untuk hasilnya,” beber Parwata.

Dia menjelaskan, pupuk yang dibuatnya merupakan pupuk yang diracik untuk bisa membantu petani memproduksi lebih banyak hasil panen. Selain hasil panen lebih banyak, juga membantu menguatkan tanaman dari serengan hama serta pengaruh cuaca.

Bagi Parwata, mindset yang kini harus dibangun adalah sektor pertanian ini akan menjadi sektor hulu dan sektor pariwisatanya menjadi sektor hilir. Dengan demikian, pertanian dapat menunjang perekonomian di Badung. “Kalau kemarin pariwisata, nah sekarang ini kita balik. Dengan menaikkan produktivitas panen, petani bisa naik penghasilannya,” katanya.

Sementara itu Pekaseh Subak Ayunan Pesedahan Yeh Sungi I Made Artana, mengatakan dengan percontohan menggunakan pupuk Green Fertilizer ini, pihaknya merasakan langsung hasil panen bagus dan meningkat signifikan, meski ada faktor cuaca yang kurang mendukung.

“Apa yang dikatakan oleh Bapak Ketua DPRD Badung ini adalah kenyataan. Mudah mudahan dengan bantuan pupuk ini petani pun lebih bersemangat untuk menjadi petani, dan sektor pertanian menjadi lebih maju,” ucapnya. *ind