Desa Adat Benawah Gelar Tawur Agung lan Panyegjeg Jagat
GIANYAR, NusaBali
Desa Adat Benawah, Desa Petak, Kecamatan Gianyar, Gianyar, akan menggelar Karya Tawur Agung Merebu Bumi lan Penyegjeg Jagat. Puncak karya pada Wrespati Kliwon Menail, Kamis (3/2) mendatang, dipusatkan di Perempatan Agung (Catus Pata) desa.
Rangkaian kegiatan karya dimulai sejak Ngayah Istri, Soma Paing Matal, (Senin, 17/1), Nagayah Lanang membuat Panodyan, Bale Pawedan dan Sanggar Agung, Saniscara Kliwon Uye, Sabtu (29/1). Pada Soma Paing Menail (Senin, 31/1) Nunas Tirta Pekuluh ke sejumlah pura di Bali. Makarya Ulam Aci, Mlaspas dan Mendak Bagia dan Nuur Pusaka Puri Petak, Buda Wage Menail, Rabu (2/2). Wrespasti Keliwon Menail, Kamis (3/2) Puncak Karya, akan dipuput Ida Pedanda Oka Pemayun dari Griya Gede Keniten Penyembahan dan Ida Rsi Bujangga Wesnawa dari Griya Angkling, Desa Bakbakan, Kecamatan Gianyar.
Sukra Umanis Menail (Jumat,4/2) Makarya Penjor lan Palengkur di Pura Dalem dan Pura Prajapati dan Saniscara Paing Menail, Sabtu (5/2) Nanceb Nyangling Ngerit, Ngamedalan Sasuhunan Kahyangan Tiga dan mapiuning di Pura Masceti. Melasti di Segara Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, dilanjutkan ke Pura Tirta Empul, Desa Manukaya, Tampaksiring pada Redite Pon Perangbakat, Minggu (6/2). Pada Anggara Kliwon Prangbakat, Selasa (6/2) Pujawali di Pura Dalem lan Pura Prajapati. Memasar pada Saniscara Wage Perangbakat, Sabtu (12/2).
Bendesa Adat Benawah Anak Agung Gede Arnawa,42, mengatakan Tawur Agung Merebu Bumi lan Penyegejeg Jagat untuk menyucikan kembali alam secara niskala melalui. Persiapan karya dibahas dalam Pesamuhan Agung, Wrespasti Kliwon Merakih, Kamis 30 Desember 2021. Antusias krama ditandai dengan semangat ngayah. “Kami tidak ada beli banten. Krama istri gotong royong ngayah,” kata Gung Arnawa.
Jelas Agung Arnawa, karya ini yadnya tingkatan utama. Hal itu ditandai wawalungan (hewan kurban), diantaranya godel, kuluk bang bungkem, kambing poleng, angsa dan lainnya. Puncak karya di Catus Pata, namun persembahan juga dilakukan di semua palemahan desa adat, karena tujuannya nyomya jagat atau menyucikan alam. “Hingga gang-gang kecil jalan menuju sungai juga diupacarai,” ucap pengusaha pariwisata ini.
Dia berharap dengan upacara ini, Desa Adat Benawah dan seluruh warga menemukan karahayuan. Untuk persiapan karya, krama Benawah antusias ngayah. Seperti tampak pada Sabtu (29/1), krama lanang dan istri suntuk dengan ayahan masing-masing. Krama lanang mempersiapkan Linggih Penodyan, Bale Pawedan dan Sanggar Agung di Catus Pata. Di wantilan Desa Adat Benawah, krama istri dan para sarati ngayah mempersiapkan banten.
Karya ini dengan Manggala Prawartaka Anak Agung Rai Wija Suadnyana, Pangrajeg Ida Cokorda Mangku Dibya dari Puri Agung Petak dan Ida Bagus Bajra Swastika dari Griya Gede Keniten Panyembahan.*k17
Sukra Umanis Menail (Jumat,4/2) Makarya Penjor lan Palengkur di Pura Dalem dan Pura Prajapati dan Saniscara Paing Menail, Sabtu (5/2) Nanceb Nyangling Ngerit, Ngamedalan Sasuhunan Kahyangan Tiga dan mapiuning di Pura Masceti. Melasti di Segara Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, dilanjutkan ke Pura Tirta Empul, Desa Manukaya, Tampaksiring pada Redite Pon Perangbakat, Minggu (6/2). Pada Anggara Kliwon Prangbakat, Selasa (6/2) Pujawali di Pura Dalem lan Pura Prajapati. Memasar pada Saniscara Wage Perangbakat, Sabtu (12/2).
Bendesa Adat Benawah Anak Agung Gede Arnawa,42, mengatakan Tawur Agung Merebu Bumi lan Penyegejeg Jagat untuk menyucikan kembali alam secara niskala melalui. Persiapan karya dibahas dalam Pesamuhan Agung, Wrespasti Kliwon Merakih, Kamis 30 Desember 2021. Antusias krama ditandai dengan semangat ngayah. “Kami tidak ada beli banten. Krama istri gotong royong ngayah,” kata Gung Arnawa.
Jelas Agung Arnawa, karya ini yadnya tingkatan utama. Hal itu ditandai wawalungan (hewan kurban), diantaranya godel, kuluk bang bungkem, kambing poleng, angsa dan lainnya. Puncak karya di Catus Pata, namun persembahan juga dilakukan di semua palemahan desa adat, karena tujuannya nyomya jagat atau menyucikan alam. “Hingga gang-gang kecil jalan menuju sungai juga diupacarai,” ucap pengusaha pariwisata ini.
Dia berharap dengan upacara ini, Desa Adat Benawah dan seluruh warga menemukan karahayuan. Untuk persiapan karya, krama Benawah antusias ngayah. Seperti tampak pada Sabtu (29/1), krama lanang dan istri suntuk dengan ayahan masing-masing. Krama lanang mempersiapkan Linggih Penodyan, Bale Pawedan dan Sanggar Agung di Catus Pata. Di wantilan Desa Adat Benawah, krama istri dan para sarati ngayah mempersiapkan banten.
Karya ini dengan Manggala Prawartaka Anak Agung Rai Wija Suadnyana, Pangrajeg Ida Cokorda Mangku Dibya dari Puri Agung Petak dan Ida Bagus Bajra Swastika dari Griya Gede Keniten Panyembahan.*k17
1
Komentar