Setiap Sabtu, Siswa PAUD hingga Mahasiswa Pentas Kreasi Budaya
Disarankan tidak tampil jor-joran, sesuaikan dengan kemampuan sekolah.
BANGLI, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli menggelar Pentas Kreasi Budaya di Alun-Alun Kota Bangli. Setiap Sabtu, PAUD hingga perguruan tinggi di Bangli diberikan kesempatan tampil. Pentas Kreasi Budaya di alun-alun kota Bangli dilaunching, Senin (31/1). Pentas perdana diisi penampilan dari perwakilan masing-masing kecamatan dan penampilan dari guru-guru. Pentas Kreasi Budaya dibuka Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar.
Bupati Sedana Arta menyampaikan, Pentas Kreasi Budaya digagas oleh Disdikpora Bangli. Pentas Kreasi Budaya untuk mewadahi kreatifitas generasi muda, utamanya dunia pendidikan dalam menyalurkan ide dan gagasan. “Saya berharap alun-alun kota Bangli menjadi pusat pengembangan kreasi dan kreatifitas bagi masyarakat, khususnya generasi milenial,” ungkap Bupati Sedana Arta. Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Bangli ini menegaskan, pendidikan dan pembinaan adalah gerbang menuju Indonesia emas. Diharapkan, pendidikan di Kabupaten Bangli mampu kolaborasikan SDM agar mampu berperan maksimal pada pembangunan bangsa.
Kadisdikpora Bangli, Komang Pariarta menjelaskan, Pentas Kreasi Budaya untuk memberikan ruang kepada lembaga pendidikan menampilkan prestasi dan kreasi. Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan bakat dan minatnya. Pentas Kreasi Budaya tidak hanya untuk mengasah kemampuan siswa, juga pengembangan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Sekolah dituntut berinovasi, mengembangkan kreatifitas seni dan budaya. Harapannya para siswa mendapat ruang menampilkan bakat, minat, dan kemampuan diri. “Kepercayaan diri akan terasah saat tampil di depan umum,” ungkap Komang Pariarta.
Kadis asal Desa Tamanbali Kecamatan Bangli ini mengatakan, Pentas Kreasi Budaya akan berlangsung selama setahun ke depan. Disdik Bangli telah menjadwalkan seluruh sekolah di Kabupaten Bangli dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi yang ada di Bangli untuk ikut berpartisipasi. Pentas Kreasi Budaya akan ditampilkan setiap Hari Sabtu. “Mulai pukul 16.00 Wita diawali siswa PAUD. Disusul siswa SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Acara berlangsung hingga pukul 21.00 Wita,” jelas Komang Pariarta. Masing-masing sekolah dipersilakan menampilkan kreasinya. “Kami tidak ingin terlalu jor-joran, sesuaikan dengan kemampuan sekolah,” tegasnya. *esa
Bupati Sedana Arta menyampaikan, Pentas Kreasi Budaya digagas oleh Disdikpora Bangli. Pentas Kreasi Budaya untuk mewadahi kreatifitas generasi muda, utamanya dunia pendidikan dalam menyalurkan ide dan gagasan. “Saya berharap alun-alun kota Bangli menjadi pusat pengembangan kreasi dan kreatifitas bagi masyarakat, khususnya generasi milenial,” ungkap Bupati Sedana Arta. Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Bangli ini menegaskan, pendidikan dan pembinaan adalah gerbang menuju Indonesia emas. Diharapkan, pendidikan di Kabupaten Bangli mampu kolaborasikan SDM agar mampu berperan maksimal pada pembangunan bangsa.
Kadisdikpora Bangli, Komang Pariarta menjelaskan, Pentas Kreasi Budaya untuk memberikan ruang kepada lembaga pendidikan menampilkan prestasi dan kreasi. Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan bakat dan minatnya. Pentas Kreasi Budaya tidak hanya untuk mengasah kemampuan siswa, juga pengembangan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Sekolah dituntut berinovasi, mengembangkan kreatifitas seni dan budaya. Harapannya para siswa mendapat ruang menampilkan bakat, minat, dan kemampuan diri. “Kepercayaan diri akan terasah saat tampil di depan umum,” ungkap Komang Pariarta.
Kadis asal Desa Tamanbali Kecamatan Bangli ini mengatakan, Pentas Kreasi Budaya akan berlangsung selama setahun ke depan. Disdik Bangli telah menjadwalkan seluruh sekolah di Kabupaten Bangli dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi yang ada di Bangli untuk ikut berpartisipasi. Pentas Kreasi Budaya akan ditampilkan setiap Hari Sabtu. “Mulai pukul 16.00 Wita diawali siswa PAUD. Disusul siswa SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Acara berlangsung hingga pukul 21.00 Wita,” jelas Komang Pariarta. Masing-masing sekolah dipersilakan menampilkan kreasinya. “Kami tidak ingin terlalu jor-joran, sesuaikan dengan kemampuan sekolah,” tegasnya. *esa
Komentar