nusabali

Desa Adat Legian Gelar Upacara Ngerehang

Lalu Lintas Ditutup Sementara, Aliran Listrik Dipadamkan

  • www.nusabali.com-desa-adat-legian-gelar-upacara-ngerehang

MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Legian akan menggelar upacara Mesuci atau Ngerehang pada Kamis (3/2).

Saat berlangsungnya upacara itu, sejumlah ruas jalan menuju wilayah Legian akan ditutup sementara. Aliran listrik juga akan dipadamkan sementara serta warung yang menyediakan live musik diminta untuk ditutup. Langkah tersebut dilakukan karena tidak boleh ada kebisingan selama pelaksaan upacara.

Bendesa Desa Adat Legian AA Made Mantra, mengatakan saat upacara Mesuci atau Ngerehang berlangsung tidak boleh ada kebisingan yang bisa menganggu kekusukan upacara itu. Untuk itu, pihaknya melakukan penutupan sejumlah ruas jalan di wilayah Desa Adat Legian. Untuk penutupan jalan, lanjut dia, akan dimulai pada Kamis malam pada pukul 20.00 Wita sampai Jumat pukul 02.00 Wita dini hari. Adapun jalan yang akan ditutup yaitu Jalan Legian, Jalan Patih Jelantik, Jalan Sriwijaya, dan sebagian Jalan Mataram.

“Selain penutupan sejumlah ruas jalan, selama rangkaian upacara Ngerehang berlangsung, penerangan jalan akan dipadamkan,” kata Bendesa Desa Adat Legian AA Made Mantra didampingi Lurah Legian Putu Eka Martini, Sekretaris Desa Adat Legian I Wayan Sunandi, dan Ketua LPM Kelurahan Legian I Wayan Puspa Negara, saat memberikan keterangan pers di LPD Legian, Senin (31/1).

Masih menurut Mantra, selain pemadaman lampu penerangan jalan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan PLN untuk melakukan pemadaman lampu pelaku usaha sepanjang jalan di wilayah Legian. Langkah ini untuk mendukung suasana keheningan saat upacara berlangsung. Selain itu, seluruh warung yang menyediakan live musik juga ditutup sementara waktu.

Lebih jauh Mantra menjelaskan, terkait Upacara Ngerehang ini merupakan keputusan paruman terkait mesuci laksana di Setra Desa Adat Legian. Dalam Upacara Ngerehang itu pula tidak semua warga adat Desa Legian yang terlibat, namun hanya beberapa orang saja yang boleh ikut maupun memasuki setra adat. Hal ini semata agar tidak menimbulkan kerumunan. “Dalam rangkaian upacara tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Peserta yang terlibat wajib di cek kesehatannya dan diberi vitamin agar mereka dipastikan sehat,” Mantra.

Lebih lanjut Manta menjelaskan, Upacara Ngerehang yang akan dilakukan Desa Adat Legian merupakan petapaan anyar (baru), di mana acaranya berupa Melaspas, Ngatep, dan Pasupati. Pasupati itu diartikan sebagai upacara menghidupkan barang/materi yang belum hidup menjadi hidup. Hal itu disucikan dari kotoran dan menetralisir kotoran yang sebelumnya barang itu dipegang oleh pembuatnya dan lainnya. Petapaan ini diberi kekuatan oleh Dewa Siwa, di mana diberikan tedung jagad untuk memayungi semua orang. Pada hakikatnya, saat Upacara Ngerehang ini dilaksanakan harus hening, gelap, lampu dimatikan, musik tidak boleh dibunyikan.

“Upacara Ngerehang di Desa Adat Legian diistilahkan dengan mesuci ring tengahing setra. Ngerehang di Desa Adat Legian sebagai bentuk pelaksanaan tradisi/dresta desa sebagai warisan yang adiluhung yang sudah dilaksanakan secara turun temurun. Ngerehang ini adalah salah satu kearifan lokal yang merupakan kekayaan intelektual di Desa Adat Legian,” jelasnya seraya mengaku kalau Upacara Ngerehang dilaksanakan dengan waktu yang tidak tentu, bisa dilaksanakan sekitar 2 sampai 5 tahun sekali.

Di lokasi yang sama, Lurah Desa Adat Legian Putu Eka Martini, mengaku upacara ini merupakan pengalaman pertamanya sejak menjabat sebagai Lurah Legian. Selama berlangsungnya upacara ini, kata Martini, akan mebackup secara penuh dari segi keamanan dan kenyamanan. Termasuk pelayanan kesehatan, karena saat ini sedang dalam status pandemi Covid-19, sehingga pihaknya berkolaborasi dengan Rumah Sakit Teguh Murni Hospital untuk pengecekan suhu dan lain sebagainya.

Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk pemadaman lampu dan menjaga kelancaran lalu lintas sepanjang jalan Legian. “Kami akan memberikan pelayanan terbaik agar upacara ini berjalan lancar dan aman hingga selesai. Kami tentunya berkoordinasi dengan sejumlah pihak, mulai dari dishub, kepolisian, dan masyarakat umum,” tandasnya. *dar

Komentar