Kementan Manfaatkan Kebijakan KUR
JAKARTA, NusaBali
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi berbagai harapan dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan sektor pertanian melalui dana kredit usaha rakyat (KUR).
Ia berharap dapat mendongkrak kinerja pertanian tahun anggaran (TA) 2022 seiring dengan upaya penguatan produksi pangan, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian tersebut.
"Kalo kami lihat tadi banyak titipan dan harapan dan kebutuhan masyarakat yang disampaikan melalui Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI). Tentu ini merupakan pekerjaan rumah yang harus sangat serius ditangani oleh Kementerian Pertanian (Kementan),” ujarnya dalam siaran pers yang dilansir Kompas.com, Selasa (1/2).
Selain itu, lanjut SYL, Komite II DPD RI juga berharap perhatian pemerintah untuk bisa menambah anggaran pupuk dan memperbaiki tata kelolanya.
Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah mengikuti rapat kerja (raker) dengan Komite II DPD RI di Senayan, Jakarta, Senin (31/1). Dalam kesempatan itu, SYL menjelaskan, program kerja Kementan 2022 berfokus pada penyedian pangan, utamanya bagi penduduk Indonesia.
Program ini diikuti pula dengan upaya meningkatkan daya saing produk pertanian agar dapat mengisi pasar ekspor.
"Kami selalu bersoal dengan anggaran. Oleh karena itu tadi ada kesepakatan kami bahwa anggaran Kementan 2022 harus bisa terakselerasi dengan daya produktifitas yang lebih baik melalui pemanfaatan kebijakan KUR yang digulirkan Bapak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk dimanfaatkan di bidang pertanian," ucapnya.
Dalam raker tersebut, SYL juga memaparkan pelaksanaan kebijakan pembangunan pertanian 2022 Kementan mengacu pada lima program. Hal ini diagendakan sebagai kelanjutan pembangunan pertanian tahun sebelumnya.
Adapun lima program itu, meliputi pertama, program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas. Kedua, program nilai tambah dan daya saing industri. “Ketiga, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Keempat, program pendidikan dan pelatihan vokasi, dan kelima, program dukungan manajemen,” jelas SYL.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai memberikan apresiasi atas capaian kinerja Kementan 2021 dan strategi Kementan pada 2022 yang telah dilaporkan secara komprehensif.
"Dalam pertemuan tadi ada dua hal yang didiskusikan lebih panjang, salah satunya terkait kelangkaan pupuk. Jadi menurut Pak Menteri (SYL) dan kami semua bahwa bukan langka tetapi memang kurang," ujarnya.
Yorrys menegaskan, penggunaan pupuk sangat penting dalam sektor pertanian. Namun, saat ini hampir semua daerah mengeluh terkait hal tersebut karena permintaan tinggi sedangkan supply tidak mencukupi.
Idealnya, ketersediaan pupuk harusnya di bawah arahan Kementan. Akan tetapi kenyataannya ada beberapa kementerian yang menangani pupuk baik itu penyaluran hingga produksi.
“Jadi memang perlu komitmen bersama dan mudah-mudahan atas rekomendasi kami, pak Mentan bisa bawa masalah ini ke pemerintah," ucap Yorrys. *
1
Komentar