Kurangi Biaya Operasional hingga Karyawan
Jurus Hotel Lakukan Efisiensi
DENPASAR,NusaBali
Pandemi Covid-19 yang terus berlanjut, memaksa hotel melakukan jurus-jurus efisiensi di semua lini.
Mulai dari pengurangan jumlah operasi kamar, listrik, air hingga pengurangan jumlah sumber daya manusia (karyawan). Hal itu diakui kalangan praktisi pariwisata Bali.
“Jelas memang pihak hotel atau villa banyak melakukan efisiensi,” ujar Ketua Bali Villa Association (BVA) Putu Gede Hendrawan atau Jro Hendrawan.
Hal itu dilakukan karena pemasukan yang minim akibat pandemi Covid-19. Dikatakan salah satu upaya efisiensi itu mengurangi biaya-biaya atau debet cost.
Menurut Jro Hendrawan, biaya untuk energi listrik, air dan SDM bisa mencapai 35-40 persen dari keseluruhan biaya operasional.
Pada saat ramai biasanya semua mesin seperti AC, lampu semua menyala. Sedang pada saat sepi seperti sekarang ini dimatikan. Demikian juga soal SDM. Sebagaimana diketahui, jika dalam kondisi normal bekerja selama 30 hari atau 26 hari karena dipotong libur Minggu 4 kali, sekarang ini jumlah jam kerja dikurangi.
Terpisah Ketut Swabawa Ketua Umum Association of Hospatality Leaders Indonesia (AHLI) menyampaikan hal senada. Menurut Swabawa ada sekitar 5 gambaran efisiensi yang telah diterapkan. Pertama mengoperasikan kamar dengan jumlah bertahap. Tidak seluruhnya atau 100 persen.
“Disesuaikan dengan bussiness plan yang dinamis,” ujar Swabawa. Langkah ini antara lain bisa menekan biaya penggunaan listrik, air dan perawatan harian.
Kemudian penguatan skill kompetensi untuk menghindari kesalahan kerja karyawan. Karena akibat ada pekerjaan staf yang salah akan menimbulkan biaya ganda. Misalnya pemesanan makanan atau minuman yang tidak sesuai dengan daftar menu, yang tidak memuaskan tamu atau mengundang komplain, sehingga harus memberi kompensasi atas ketidaknyamanan tersebut.
Terus pengadaan barang penunjang atas dasar urgensi dan skala prioritas. “Membeli barang yang perlu saja dan yang segera harus diadakan. Jumlah tidak besar, namun mengacu kebutuhan dasar, “ jelas Swabawa.
Mengatur jam operasional outlet tertentu, tidak harus sampai larut malam. Hal ini untuk menghemat listrik, penerangan lampu dan lainnya.
Dan kelima menyesuaikan jumlah menu yang dijual di restoran sesuai market domestik untuk menghindari stok barang maupun bahan yang berlebihan. “Itu langkah-langkah yang sudah diterapkan dalam rangka efisiensi,” kata Swabawa. *K17
1
Komentar