Sampah Kiriman Membludak di Pantai Kuta
MANGUPURA, NusaBali
Sampah kiriman kembali membludak di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Rabu (2/2). Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung kembali harus bekerja ekstra membersihkan sampah tersebut. Tak hanya mengandalkan personel di lapangan, sejumlah alat barat pun diterjunkan untuk mempercepat penanganan.
Dari catatan Dinas LHK, serbuan sampah kiriman sudah terlihat sejak sepekan terakhir. Sampah kiriman berupa ranting pohon dan sampah plastik terus menepi. Bahkan tidak saja di Pantai Kuta, Pantai Legian dan Seminyak pun juga kembali diterjang sampah kiriman. Kembali munculnya sampah kiriman disebabkan berbagai faktor, termasuk angin kencang dan gelombang tinggi yang kerap terjadi belakangan ini.
Koordinator Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) Dinas LHK Badung, I Made Gde Dwipayana, mengatakan sampah kiriman yang kembali menerjang kawasan Pantai Kuta dan pantai sekitarnya sudah terlihat sejak sepekan terakhir. Sejak kembali muncul, total sampah kiriman yang sudah diangkut petugas dari kawasan pesisir mencapai 200 truk atau sekitar 400 ton. Sampah tersebut total keseluruhan sampah dari pesisir sebelah barat, yakni dari Pantai Parerenan hingga Pantai Jimbaran. “Peningkatannya sekitar 30 hingga 40 persen dibandingkan dengan periode sepekan sebelumnya,” kata Dwipayana kemarin.
Untuk titik yang paling banyak sampah kiriman masih di Pantai Kuta. Tak kalah parahnya di Pantai Petitenget dan Batu Belig yang cukup banyak serbuan sampah kiriman.
Secara terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas LHK Badung, AA Gede Dalem, mengatakan sampah kiriman di pesisir Barat cenderung fluktuatif. Sebab hal itu tergantung faktor cuaca dan arus laut. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, puncak musim hujan terjadi pada Januari dan berakhir pada April awal. “Sampai saat ini Pantai Kuta yang paling banyak sampah kiriman, di sana arusnya muter di sekitar gerbang candi bentar ke selatan. Sabtu kemarin saja kami evakuasi 30 truk untuk di sana saja. Untuk di Pantai Petitenget kini sudah mulai berkurang, karena sampahnya lolos ke selatan,” bebernya.
Pria yang akrab disapa Gung Dalem ini mengaku telah mengevakuasi sebanyak 2.500 ton sampah kiriman di sepanjang pesisir pantai barat. Sampah itu sebagian masih ditempatkan di sejumlah stopover (STO). Jumlah tersebut setengah dari total sampah kiriman yang dievakuasi setahun lalu yang mencapai 4.600 ton.
“Kemungkinan jumlah sampah kiriman tahun ini hampir sama dengan tahun sebelumnya, karena masih tersisa 2 bulan lagi sebelum berakhirnya musim sampah kiriman,” tandas Gung Dalem. 7 dar
1
Komentar