SMAN Bali Mandara Pun Dijadikan Tempat Isoter
Seluruh Siswa Sudah Dipulangkan dari Sekolah, Minggu Kemarin
SINGARAJA, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng bersama TNI/Polri kejar-kejaran menyiapkan tambahan tempat isolasi terpusat (Isoter) bagi pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG GR).
Masalahnya, dua tempat Isoter yang disiapkan sebelumnya sudah penuh, Minggu (6/2). Tempat Isoter tambahan yang disiapkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, antara lain, Asrama SMAN Bali Mandara di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Dua tempat Isoter untuk karantina OTG-GR yang telah disiapkan Satgas Covid-19 Buleleng sebelumnya, masing-masing Asrama Mahasiswa Undiksha Singaraja di Desa Jinengdalem (Kecamatan Buleleng) dan Asrama Kompi Bantuan Raider 900/SBW di Desa Bukti (Kecamatan Kubutambahan). Menurut Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, kedua tempat Isoter tersebut sudah penuh, Minggu siang.
“Tempat Isoter di Asrama Mahasiswa Undiksha Singaraja yang berkapasitas 86 bed, bahkan sudah penuh empat hari lalu (Rabu, 2 Februari 2022, Red). Sedangkan tempat Isoter di Kompi Bantuan Raider 900/SBW dengan kapasitas 252 bed, sudah penuh sejak tadi siang (kemarin). Tadi sempat kami stop pengiriman OTG-GR dari beberapa kecamatan di Buleleng, karena tempat Isoter sudah penuh,” ungkap Putu Ariadi Pribadi saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Minggu sore.
Karena Asrama Mahasiswa Undiksha Singaraja dan Asrama Kompi Bantuan Raider 900/SBW sudah penuh, kata Putu Ariadi, BPBD Buleleng dibantu TNI/Polri pun langsung bergerak cepat melakukan pengecekan dan pembersihan Asrama Siswa SMAN Bali Mandara, Minggu kemarin. Akhirnya, Asrama SMAN Bali Mandara bisa siap digunakan, kemarin sore pukul 17.00 Wita.
“Ya, sekarang masih dibersihkan, tetapi nanti pukul 17.00 Wita (kemarin) Asrama SMAN Bali Mandara sudah bisa digunakan untuk Isoter. Asrama SMAN Bali Mandara ini berkapasitas 184 orang,” tandas mantan Camat Gerokgak, Buleleng ini.
Sedangkan Asrama Siswa SMKN Bali Mandara, yang juga berlokasi trak jauh dari SMAN Bali Mandara, belum bisa diambilalih Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng untuk Isoter OTG-GR. Masalahnya, masih ada siswa SMKN Bali Mandara yang sedang mengikuti ujian pelatihan keterampilan. “Setelah selesai jadwal ujiannya nanti, akan kami jajaki kembali,” papar Putu Ariadi. Sekadar dicatat, setahun lalu Asrama SMKN Bali Mandara juga sempat dimanfaatkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng sebagai tempat Isoter.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara, Drs I Nyoman Darta MPd, mengatakan seluruh siswanya sudah mulai dipulangkan secara bertahap, sejak Sabtu (5/2) lalu. Siswa Kelas XI dan Kelas XII dipulangkan pada hari pertama, sementara siswa Kelas X baru dipulangkan di hari kedua, Minggu kemarin.
“Para siswa SMAN Bali Mandara dijemput oleh orangtua masing-masing. Sebelum dipulangkan, sebelumnya memang sudah kami umumkan melalui WhatsApp (WA) Group, sehingga bisa cepat pemulangannya. Kami batasi hari ini dari pagi sampai siang sebelum pukul 12.00 Wita. Sebab, siangnya langsung dicek dan dibersihkan pihak BPBD Buleleng untuk dijadikan tempat Isoter,” jelas Made Darta saat dihubungi NusaBali terpisah, Minggu kemarin.
Menurut Made Darta, seluruh siswa SMAN Bali Mandara dihadirkan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, sejak 14 Januari 2022 lalu. Namun, belum genap sebulan PTM 100 persen, mereka harus kembali belajar secara daring dari rumah, karena lonjakan kasus Covid-19.
“Kalau sarana daring seperti HP Android, semua siswa sudah punya. Kemarin yang belum punya HP Android sudah sempat dibantu 11 orang oleh Konsulat Jenderal Tiongkok. Nah, yang masih sering jadi kendala soal jaringan. Kami juga masih menuggu apakah tahun ini anak-anak dapat bantuan kuota (internet) dari pemerintah atau tidak,” papar mantan Kasek SMAN 1 Singaraja ini.
Untuk pembelajaran daring selama masa pandemi Covid-19, SMAN Bali Mandara yang mendidik anak-anak dari keluarga kurang mampu di Bali dengan sistem sekolah berasrama juga telah menyiapkan e-book di Perpustakaan Digital. Dengan begitu, ketika siswanya mencari referensi, bisa dilakukan secara mudah hanya dengan terconnect jaringan internet.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Buleleng semakin berkecamuk, ditandai dengan munculnya 179 kasus baru per Minggu kemarin, befrsamaan dengan 38 pasien sembuh dan 2 pasien meninggal. Ini naik lagi dibandung sehari sebelumnya, Sabtu, ketika di Buleleng muncul 137 kasus baru Covid-19 bersamaan dengan 28 pasien sembuh dan 2 pasien meninggal.
Kasus Covid-19 di Buleleng mulai berkecamuk dengan tambahan kasus signifikan sejak dua pekan terakhir. Selama dua pekan terakhir sejak 24 Januari 2022, di Buleleng total muncul 921 kasus Covid-19, dengan 111 pasien sembuh, dan 8 pasien meninggal dunia. Walhasil, kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan atau isolasi) di Buleleng saat ini mencapai 806 orang.
Buleleng kini menjadi daerah di Bali dengan jumlah kasus aktif terbanyak keempat setelah Kota Denpasar (yang memiliki 3.078 kassdu aktif), Kabupaten Badung (2.985 kassu aktif), Tabanan (1.037 kassu aktif), dan Gianyar (812 kasus aktif). Buleleng pun menjadi satu-satunya daerah di Bali yang masuk Zona Oranye atrau risiko sedang penularan Covid-19. Sedangkjan 8 kabupaten/kota lainnya masih berada di Zona Kuning (risiko rendah). *k23
1
Komentar