Sudikerta vs Korry 7:7
Sudikerta kuasai organisasi sayap dan ormas, Sugawa Korry pegang mayoritas DPD II Golkar se-Bali
Kader Minta PDLT Ditegakkan
DENPASAR, NusaBali
Memasuki H-2 jelang Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Bali yang bakal digelar 10 Desember 2015, peta persaingan para kandidat yang akan berebut kursi Ketua DPD I Golkar bali 2015-2020 semakin transparan. Pertarungan mengarah ke head to head antara Ketut Sudikerta vs Nyoman Sugawa Korry, dengan perimbangan kekuatan sementara 7 banding 7.
Hingga H-2 Musda, Selasa (8/12), baru dua kandidat yang terang-terangan menyatakan siap maju memperebutkan kursi Ketua DPD I Golkar Bali, yakni Ketut Sudikerta (kandidat incumbent yang masih menjabat Ketua DPD I Golkar Bali 2010-2015 dan sekaligus Wakil Gubernur Bali) dan Sugawa Korry (Ketua DPD II Golkar Buleleng 2010-2015 yang kini Wakil Ketua DPRD Bali). Sedangkan kandidat kuda hitam dari kelompok yang menamakan diri sebagai ‘Penyelamat Golkar Bali’ di bawah kendali dewa Ayu Putu Sri Wigunawati, belum jelas juntrungannya.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Selasa kemarin, buat sementara peta kekuatan Sudikerta vs Sugawa Korry masih berimbang 7:7. Sugawa Korry selaku penantang dipre-dikasi akan menguasai 7 suara dari total 9 suara milik DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali. Sedangkan Sudikerta selaku kandidat incumbent diprediksi menguasai 2 suara dari DPD II Golkar Kabupaten/Kota.
Namun, kekuatan Sudikerta masih ada tambahan 1 suara dari Ormas yang didirikan Partai Golkar (AMPG-KPPG), 1 suara dari Ormas Pendiri Partai Golkar (Kosgoro-SOKSI-MKGR), 1 suara dari organisasi sayap partai, 1 suara dari DPD I Golkar Bali, dan 1 suara dari Dewan Penasihat Golkar Bali. Ada 15 suara yang diperebutkan dalam Musda Golkar Bali untuk pemilihan ketua partai. Satu (1) suara lagi adalah milik DPP Golkar.
“Jadi, kalau berdasarkan peta persaingan sementara, penentu kemenangan adalah 1 suara dari DPP Golkar. Saat ini, peta kekuatan antara Sudikerta vs Sugawa Korry masih 7:7. Itu jika 9 suara suara 9 DPD II Golkar se-Bali tidak ada perubahan. Tapi, politik itu dinamis,” ungkap seorang kader elite Golkar kepada NusaBali, Selasa kemarin.
Sumber tadi menyebutkan, suara Ormas Pendiri Partai Golkar yang buat sementara berada di kubu Sudikerta, bisa saja berbalik arah. Sebab, pimpinan ketiga organisasi ini (Kosgoro 1957, SOKSI, MKGR) pecah. Ketua MKGR Bali saat ini adalah Gede Sumarjaya Linggih alias Demer yang notabene Ketua DPD I Golkar Bali versi Munas Ancol.
Sedangkan Ketua Kosgoro 1957 Bali adalah I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, Srikandi Beringin yang kini Ketua DPD II Golkar Badung versi Munas Ancol. Sementara SOKSI Bali diketuai I Gusti Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali yang juga fungsionaris DPP Golkar Munas Nusa Dua (kubu Sudikerta).
Sementara itu, kalangan kader menyodorkan ketentuan PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela) menjadi syarat wajib kandidat calon Ketua DPD I Golkar Bali yang akan bertarung di Musda, 10 Desember 2015 besok. Ketentuan PDLT sebagai syarat wajib ini ecara tegas diingatkan kader senior Dewa Ayu Sri Wigunawati dalam jumpa pers di Denpasar, Selasa kemarin.
Menurut Wigunawati, PDLT ini wajib ditegakkan dalam pemilihan Ketua DPD I Golkar Bali dalamn Musda di Inna The Grand bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan besok, guna menghasilkan pimpinan yang berkualitas. Wigunawati mengingatkan, kandidat ketua partai tak boleh tersangkut kasus hukum.
Selanjutnya...
1
2
Komentar