nusabali

BPPD Harapkan Pariwisata Menggeliat

Bandara Ngurah Rai Kembali Layani Penerbangan Internasional

  • www.nusabali.com-bppd-harapkan-pariwisata-menggeliat

MANGUPURA, NusaBali
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali melayani penerbangan internasional.

Ini memberikan angin segar bagi kebangkitan pariwisata Pulau Dewata. Diharapkan dengan dibukanya penerbangan internasional dapat mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, mengatakan dibukanya rute penerbangan internasional dari Bandara Narita (Jepang) ke Bandara Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, sedikit demi sedikit memberikan angin segar bagi pelaku pariwisata di Bali, khusus Badung. Penerbangan yang dijadwalkan sekali dalam seminggu itu bisa membawa wisatawan asal Jepang untuk berlibur ke Bali.

“Adanya penerbangan langsung ini diharapkan meningkatkan animo masyarakat Jepang untuk datang ke Bali. Perlu diingat, Bali memang sudah dikenal di Jepang. Namun, selama ini karena persoalan Omicron saja dan tidak ada penerbangan,” kata Rai Suryawijaya, Minggu (5/2).

Menurut Rai Suryawijaya, adanya sejumlah travel agen asal Jepang yang ikut langsung dalam penerbangan perdana Garuda Indonesia GA-881 pada Kamis (3/2) juga menjadi bagian dari upaya memperlihatkan kondisi dan alur wisatawan masuk ke Pulau Dewata saat pandemi Covid-19. Nah, nantinya para travel agen yang ikut itu bisa bercerita kepada masyarakat Jepang dan mengkampanyekan Bali aman bagi wisatawan mancanegara. “Tentu cara ini sangat positif. Ini memang cara promosi pariwisata kita karena sudah buka. Jadi setiap momen kita harus melakukan promosi dengan berbagai langkah,” tegasnya.

Dia berharap, maskapai Garuda Indonesia yang saat ini hanya melayani satu kali dalam seminggu itu bisa ditambahkan ke depannya. Misalkan, dua kali dalam sepekan, sehingga wisatawan asal Negeri Sakura itu berdatangan ke Pulau Dewata.

“Mudah-mudahan segera naik (tingkat kunjungan wisatawan). Karena setelah Nataru, bisa tembus 50 hingga 60 persen untuk okupansi, tapi setelah itu sudah turun lagi. Tentu kita semua berharap dengan adanya rute penerbangan internasional ini bisa meningkatkan kunjungan wisman,” tegas Rai Suryawijaya sembari menyebut tingkat okupansi hotel di wilayah Badung sekitar 20 persen saja.

Masih menurut Rai Suryawijaya, pariwisata di Pulau Dewata ini tidak hanya bisa mengandalkan wisatawan domestik (wisdom) semata. Mau tidak mau, harus digabungkan dengan wisman. Dari kalkulasi, sebanyak 1.000 wisman yang masuk bisa setara dengan wisdom yang masuk Bali. Perbandingan itu dari rata-rata tinggal atau menginap, di mana masa tinggal wisdom hanya sekitar 4 hari 3 malam. Sementara wisman minimal seminggu sampai dua minggu, bahkan ada yang 1 bulan. “Namun, tidak bisa dipungkiri wisdom sangat membantu dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat saat pandemi,” ujar Rai Suryawijaya. *dar

Komentar