RSUD Klaim BOR Masih Aman
Kasus Covid-19 Terus Bertambah
SINGARAJA, NusaBali
Peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 hingga Minggu (6/2) kemarin masih menunjukkan angka tiga digit.
Meski demikian, penambahan pasien yang dirawat di rumah sakit belum signifikan. RSUD Buleleng sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 Buleleng sejak tahun 2020 lalu, mengklaim kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) masih aman.
Data Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, jumlah kasus konfirmasi baru yang dicatatkan sebanyak 141 kasus. Selain itu juga ada 38 orang pasien yang dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal dunia. Akumulasi kasus hingga Minggu (6/2) kemarin menyisakan 683 orang yang menjalani perawatan. Namun yang dirawat di rumah sakit di Buleleng hanya 140 orang.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan BOR di sembilan rumah sakit pemerintah dan swasta di Buleleng untuk ruang isolasi terisi 44,90 persen dari kapasitas 294 bed. Sedangkan untuk ICU Covid-19 dari 38 bed yang disiapkan terisi 8 orang pasien atau 21,05 persen.
“Karena ada pemisahan kriteria perawatan pasien Covid-19 untuk saat ini sebagian besar yang terkonfirmasi kategori OTG-GR (Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan,red) sehingga fokus penanganan di isoter. Yang bergejala sedang-berat baru ditangani di rumah sakit,” ungkap Suwarmawan. Peningkatan kasus konfirmasi baru di Buleleng sepekan terakhir menurut Suwarmawan, belum dapat dipastikan variannya. Sebab sampel apusan Swab PCR pasien yang bergejala mirip dengan Omicron, hasil pengujian laboratoriumnya belum turun.
“Kami belum bisa mengatakan apakah lonjakan kasus ini karena varian omicron atau tidak. Karena penentuan varian itu harus jelas dengan hasil pengujian laboratorium,” imbuh mantan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Buleleng.
Sementara itu, Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha dikonfirmasi terpisah mengatakan, ketersediaan bed di ruang isolasi masih dalam kategori aman. Lonjakan kasus konfirmasi baru sepekan terakhir disebut Arya Nugraha memiliki fatalitas yang lebih rendah dibandingkan saat puncak kasus varian delta pertengahan tahun 2021 lalu. Namun penyebarannya lebih cepat dan masif.
“Kalau dari segi penanganan pasien sama saja, kami tidak ada penambahan prosedur masih sama dengan pengalaman sebelumnya. Sehingga sejauh ini ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit masih aman, karena pasien lebih banyak OTG dan GR. Jadi yang lebih banyak diperlukan ya isoter,” jelas Dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini.
Kondisi tersebut juga dikatakan Arya Nugraha, berlaku pada ketersediaan oksigen dan obat-obatan di rumah sakit, untuk pasien Covid-19. Sejauh ini, ketersediaan alat medis dan obat-obatan untuk penanganan Covid-19 di Buleleng masih mencukupi. *k23
1
Komentar