Pohon Roboh Timpa 4 Kendaraan di Jalan
Petaka di Jalan Sebelah Barat Jembatan Beringkit
Sejumlah bangunan di Pasar Beringkit, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi juga porakporanda diterjang angin kencang
MANGUPURA, NusaBali
Hujan deras disertai angin kencang yang menerjang sebagian wilayah Kabupaten Badung, Senin (7/2) siang, menimbukan bencana pohon tumbang di sejumlah titik. Salah satunya, pohon beringin tumbang yang menimpa dua mobil dan dua sepeda motor di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk tepat sebelah barat Jembatan Beringkit, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung.
Dua mobil yang tertimpa pohon roboh, masing-masing jenis Sedan dan Honda Brio. Selain itu, juga ada dua sepeda motor yang melintas di jalan tertimpa pohon roboh. Saat kejadian, seluruh kenadaraan tersebut melaju dari arah barat (Tabanan) menuju Denpasar. Untungnya, pengemudi mobil beserta penumpangnya selamat dari maut tanpa terluka. Demikian pula dua pengendara motor, selamat dari maut tanpa terluka. Mereka semua selamat, karena kendaraannya hanya tertimpa ranting pohon.
Namun, gara-gara petaka pohon tumbang tersebut, arus lalulintas sempat lumpuh dari dua arah berlawanan, baik arah Tabanan maupun Denpasar. Kasat Lantas Polres Badung, AKP Aan Saputra, mengatakan petugas BPBD Badung juga sigap melakukan penanganan pohon tumbang, sehingga kemacetan lalulintas bisa diatasi dalam tempo 2 jam.
"Kami dari Satuan Lalu Lintas Polres Badung dan Satuan Sabhara Polres Badung turut membantu petugas BPBD untuk menangani pohon tumbang tersebut, agar arus lalulintas segera normal kembali. Syukurlah semua berjalan lancar, Untungnya lagi, tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam bencana pohon tumbang ini. Hanya terjadi kerusakan kecil pada dua mobil dan dua motor yang tertimpa," papafr AKP Aan Saputra, Senin kemarin.
AKP Aan Saputra sendiri mengaku prihatin dengan peristiwa pohon tumbang tersebut. Menurut AKP Aan, peristiwa semacam itu tentunya tidak terjadi kalau semua pihak melakukan antisipasi awal. “Kepada dinas terkait, kami imbau untuk perhatikan kondisi pohon di pinggir jalan raya. Lebih baik pohon perindang jalan segera dipangkas," harap AKP Aan.
Sementara itu, Pasar Beringkit juga mengalami kerusakan akibat petaka pohon tumbang, Senin siang. Menurut Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana Badung, I Made Sukantra, ada sejumlah titik kerusakan akibat angin kencang di Pasar Beringkit tersebut.
Di antaranya, kerusakan atap 6 unit kios di Pasar Hewan Beringkit yang khusus menjual burung. Selain itu, tempat lomba burung di Pasar Beringkit juga roboh hingga rata dengan tanah.
“Enam kios yang rusak itu atapnya beterbangan masing-masing 3 meter dari ujung atap. Kemudian, Pasar Umum Beringkit yang di sebelah selatan, atap bangunan Lantai III bagian timur juga beterbangan pasca terlepas lepas dari tempatnya,” jelas Made Sukantra saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin.
Yang paling parah, kata Sukantra, bangunan Bale Gong di Pura Melanting Pasar Hewan Beringkit juga roboh hingga rata dengan tanah. Sejauh ini, belum diketahui berapa kerugian material akibat bencana angin kencang di Pasar Beringit kemarin siang. Sukantra mengaku belum menghitung kerugian.
Yang jelasm kata Sukantra, di areal parkir Pasar Beringkit juga banyak pohon bertumbangan. Untungnya, saat petaka pohon tumbang kemarin siang, kondisi di Pasar Beringkit sedang sepi, karena bukan hari pasaran. Menurut Sukantra, pembersihan di lokasi rencananya akan dilaksanakan, Selasa (8/2) ini.
Sementara, cuaca ekstrim berupa angin kencang yang terjadi Senin siang juga merobohkan bagunan Bale Gong di Pura Dalem Bhatarateng, Banjar Menak, Desa Mengwitani. Kelian Pura Dalem Bhatarateng, I Gusti Ngurah Ketut Ratnata, mengatakan musibah ini terjadi ketika hujan deras ddisertai angin kencang, Senin siang pukul 14.30 Wita. Menurut Ratnata, bangunan Bale Gong di Pura Dalem Bhatarateng yang roboh tersebut baru 2 tahun diupacarai pamelaspas.
“Baru sekitar 2 tahun lalu kami melaksanakan upacara pamelaspas, setelah tampungnya pembangunan Bale Gong yang mengahabiskan biaya Rp 175 juta. Setelah kejadian ini, Bale Gong rencananya akan diperbaiki, tetapi kami perlu bantuan dari pemerintah,” harap Ratnata.
Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, I Wayan Darma, mengungkapkan pihaknya mendapat banyak laporan dari masyarakat soal terjadi bencana pohon tumbang dan bangunan roboh di sejumlah titik. BPBD Badung pun mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lapangan, selain berkoordinasi dengan OPD terkait, termasuk PLN. “Laporan terbanyak adalah kejadian pohon tumbang. Ada kerusakan sejumlah bangunan,” ujar Wayan Darma yang notabene mantan Camat Petang, Badung.
Sedangkan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, I Ketut Murdika, mengatakan karena bencana alam cukup banyak terjadi kemarin, maka Tim TRC memprioritaskan penanganan bencana yang menghalangi fasilitas publik seperti akses jalan. Sementara bencana lainnya yang tidak mengganggu fasilitas publik, baru hari ini akan ditangani. “Kami menerjunkan 2 tim, dari Pos Kunti dan Pos Abiansemal. Sekarang akses jalan sudah bisa dilalui,” jelas Murdika. *pol,ind
Dua mobil yang tertimpa pohon roboh, masing-masing jenis Sedan dan Honda Brio. Selain itu, juga ada dua sepeda motor yang melintas di jalan tertimpa pohon roboh. Saat kejadian, seluruh kenadaraan tersebut melaju dari arah barat (Tabanan) menuju Denpasar. Untungnya, pengemudi mobil beserta penumpangnya selamat dari maut tanpa terluka. Demikian pula dua pengendara motor, selamat dari maut tanpa terluka. Mereka semua selamat, karena kendaraannya hanya tertimpa ranting pohon.
Namun, gara-gara petaka pohon tumbang tersebut, arus lalulintas sempat lumpuh dari dua arah berlawanan, baik arah Tabanan maupun Denpasar. Kasat Lantas Polres Badung, AKP Aan Saputra, mengatakan petugas BPBD Badung juga sigap melakukan penanganan pohon tumbang, sehingga kemacetan lalulintas bisa diatasi dalam tempo 2 jam.
"Kami dari Satuan Lalu Lintas Polres Badung dan Satuan Sabhara Polres Badung turut membantu petugas BPBD untuk menangani pohon tumbang tersebut, agar arus lalulintas segera normal kembali. Syukurlah semua berjalan lancar, Untungnya lagi, tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam bencana pohon tumbang ini. Hanya terjadi kerusakan kecil pada dua mobil dan dua motor yang tertimpa," papafr AKP Aan Saputra, Senin kemarin.
AKP Aan Saputra sendiri mengaku prihatin dengan peristiwa pohon tumbang tersebut. Menurut AKP Aan, peristiwa semacam itu tentunya tidak terjadi kalau semua pihak melakukan antisipasi awal. “Kepada dinas terkait, kami imbau untuk perhatikan kondisi pohon di pinggir jalan raya. Lebih baik pohon perindang jalan segera dipangkas," harap AKP Aan.
Sementara itu, Pasar Beringkit juga mengalami kerusakan akibat petaka pohon tumbang, Senin siang. Menurut Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana Badung, I Made Sukantra, ada sejumlah titik kerusakan akibat angin kencang di Pasar Beringkit tersebut.
Di antaranya, kerusakan atap 6 unit kios di Pasar Hewan Beringkit yang khusus menjual burung. Selain itu, tempat lomba burung di Pasar Beringkit juga roboh hingga rata dengan tanah.
“Enam kios yang rusak itu atapnya beterbangan masing-masing 3 meter dari ujung atap. Kemudian, Pasar Umum Beringkit yang di sebelah selatan, atap bangunan Lantai III bagian timur juga beterbangan pasca terlepas lepas dari tempatnya,” jelas Made Sukantra saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin.
Yang paling parah, kata Sukantra, bangunan Bale Gong di Pura Melanting Pasar Hewan Beringkit juga roboh hingga rata dengan tanah. Sejauh ini, belum diketahui berapa kerugian material akibat bencana angin kencang di Pasar Beringit kemarin siang. Sukantra mengaku belum menghitung kerugian.
Yang jelasm kata Sukantra, di areal parkir Pasar Beringkit juga banyak pohon bertumbangan. Untungnya, saat petaka pohon tumbang kemarin siang, kondisi di Pasar Beringkit sedang sepi, karena bukan hari pasaran. Menurut Sukantra, pembersihan di lokasi rencananya akan dilaksanakan, Selasa (8/2) ini.
Sementara, cuaca ekstrim berupa angin kencang yang terjadi Senin siang juga merobohkan bagunan Bale Gong di Pura Dalem Bhatarateng, Banjar Menak, Desa Mengwitani. Kelian Pura Dalem Bhatarateng, I Gusti Ngurah Ketut Ratnata, mengatakan musibah ini terjadi ketika hujan deras ddisertai angin kencang, Senin siang pukul 14.30 Wita. Menurut Ratnata, bangunan Bale Gong di Pura Dalem Bhatarateng yang roboh tersebut baru 2 tahun diupacarai pamelaspas.
“Baru sekitar 2 tahun lalu kami melaksanakan upacara pamelaspas, setelah tampungnya pembangunan Bale Gong yang mengahabiskan biaya Rp 175 juta. Setelah kejadian ini, Bale Gong rencananya akan diperbaiki, tetapi kami perlu bantuan dari pemerintah,” harap Ratnata.
Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, I Wayan Darma, mengungkapkan pihaknya mendapat banyak laporan dari masyarakat soal terjadi bencana pohon tumbang dan bangunan roboh di sejumlah titik. BPBD Badung pun mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lapangan, selain berkoordinasi dengan OPD terkait, termasuk PLN. “Laporan terbanyak adalah kejadian pohon tumbang. Ada kerusakan sejumlah bangunan,” ujar Wayan Darma yang notabene mantan Camat Petang, Badung.
Sedangkan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, I Ketut Murdika, mengatakan karena bencana alam cukup banyak terjadi kemarin, maka Tim TRC memprioritaskan penanganan bencana yang menghalangi fasilitas publik seperti akses jalan. Sementara bencana lainnya yang tidak mengganggu fasilitas publik, baru hari ini akan ditangani. “Kami menerjunkan 2 tim, dari Pos Kunti dan Pos Abiansemal. Sekarang akses jalan sudah bisa dilalui,” jelas Murdika. *pol,ind
Komentar