Asrama STAHN Mpu Kuturan Dapat Tampung 84 OTG-GR
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Dapat Isoter Baru
SINGARAJA, NusaBali
Upaya penjajakan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng untuk mendapatkan dukungan tempat isolasi terpusat (isoter) berhasil dilakukan.
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja mengizinkan asrama mahasiswa yang baru selesai dibangun tahun lalu dijadikan tempat isoter. Keputusan tersebut didapatkan Satgas setelah melakukan peninjauan langsung di lokasi asrama di Jalan Menjangan, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Senin (7/2).
Peninjauan asrama dilakukan Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Ketut Suwarmawan, didampingi Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng I Wayan Duala Arsa Yasa. Rombongan Satgas Kabupaten Buleleng diterima Ketua STAHN Mpu Kuturan Dr I Gede Suwindia MA didampingi Waka I I Made Sedana.
Menurut Suwarmawan asrama mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja akan dimanfaatkan begitu isoter SMAN Bali Mandara penuh. Pendekatan dan koordinasi awal dilakukan, mengantisipasi lonjakan kasus yang terjadi saat ini. “Isoter SMAN Bali Mandara yang diaktifkan kemarin masih ada kapasitas yang kosong, setelah itu penuh baru nanti akan bergerak ke sini (STAHN Mpu Kuturan). Tadi sudah mendapat persetujuan langsung dari Bapak ketua dan siap digunakan,” ungkap Suwarmawan.
Suwarmawan yang juga Kadis Kominfo Santi Buleleng ini mengatakan asrama berlantai 3, dengan 42 kamar sebenarnya memiliki kapasitas 164 bed. Sebanyak 40 kamar berkapasitas masing-masing 4 bed, sedangkan 2 kamar yang dikhususkan untuk disabilitas berkapasitas masing-masing 2 bed. Namun dengan mempertimbangkan jarak, hanya akan diisi setengahnya saja yakni 84 bed.
Ketua STAHN Mpu Kuturan Dr I Gede Suwindia mengungkapkan sebagai lembaga pendidikan negeri, tentu mendukung penuh upaya dan kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Salah satunya dengan menyiapkan isoter bagi pasien Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR).
“Karena ini wabah, kita tidak bisa mengabaikan spirit kemanusiaan apalagi kami ini sekolah agama. Apa yang bisa kita perbuat akan kita lakukan sebaik mungkin. Prinsipnya kami sangat support pemerintah daerah, dan ini menjadi tanggungjawab kita bersama. Mudah-mudahan segera pulih kondisinya,” ujar Suwindia.
Menurutnya, untuk pemanfaatan asrama sebagai isoter selanjutnya akan diserahkan kepada Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng. Namun, karena asrama belum dilengkapi dengan bantal dan sprei sehingga itu dibebankan kepada Satgas. *k23
1
Komentar