Hari Pertama Buka, Sebagian Lapak Pasar Rakyat Gianyar Masih Tutup
GIANYAR, NusaBali
Pasar Rakyat Gianyar di Jalan Ngurah Rai, Kelurahan Gianyar, akhirnya mulai aktivitas jual-beli pada hari baik Anggara Kliwon Prangbakat, Selasa (8/2).
Ada jeda waktu hampir 2 bulan pasca dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada Sabtu, 18 Desember 2021 lalu. Selama itu, Pemkab Gianyar melakukan persiapan relokasi pedagang dari Pasar Samplangan ke pasar megah yang pembangunannya menelan biaya Rp 250 miliar.
Namun hingga kemarin, sebagian lapak pedagang ternyata masih tutup. Berdasarkan catatan NusaBali, keseluruhan pedagang terdiri dari 1.643 unit pedagang di los, sebanyak 95 unit kios, dan sebanyak 143 unit toko. Selain belum seluruhnya pedagang membuka lapak, kedatangan pembeli maupun pengunjung juga tergolong minim.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Luh Gede Eka Suary saat dikonfirmasi membenarkan kondisi ini. Eka Suary pun mengaku heran ada pedagang yang belum berjualan. “Padahal hari ini (kemarin) merupakan hari terbaik untuk memulai berjualan. Mungkin beberapa dari mereka masih ada yang mempersiapkan dagangannya,” ujarnya.
Eka Suary berharap agar semua pedagang yang memiliki jatah stand di Pasar Rakyat Gianyar segera menempati. Sebab, jika semua pedagang berjualan di sana, dipastikan para pembeli juga akan datang. Sebaliknya, jika pedagang masih berpencar, hal tersebut akan sulit mengembalikan taksu Pasar Rakyat Gianyar. “Sebab, jika semua pedagang kembali berjalan bersama-sama di Pasar Rakyat Gianyar, pembeli pasti akan datang,” kata Eka Suary.
Sementara itu, terkait beberapa pedagang yang masih kucing-kucingan berjualan di luar Pasar Rakyat Gianyar ditertibkan pada Selasa (8/2) subuh oleh Satpol PP bersama Disperindag dan OPD terkait. “Untuk sidak pedagang, leading sector-nya Satpol PP,” imbuh Eka Suary.
Sementara menurut pedagang, Pasar Rakyat Gianyar ini jauh lebih nyaman dari pasar relokasi Samplangan maupun Pasar Umum Gianyar sebelumnya. “Nyaman, karena tidak lagi kepanasan. Setelah parkir di basement, tinggal pilih naik tangga, lift atau eskalator. Ndak kepanasan lagi,” ungkap pedagang tahu-tempe Luh Made Rusmala Dewi, 46. Pedagang asal Desa Tegal Tugu ini memilih berjualan perdana di hari yang telah ditentukan. Luh Made mulai buka lapak pukul 04.00 Wita, didahului dengan persembahyangan. “Astungkara sudah dapat megarus, mudah-mudahan lebih ramai di sini. Rezeki bisa seperti dulu lagi, lancar,” kata pedagang yang sudah 25 tahun berjualan ini.
Untuk diketahui, Pasar Rakyat Gianyar ini terdiri dari 7 lantai. Paling bawah basement I dan II sebagai tempat parkir. Lantai dasar ada kios, pedagang makanan-minuman, tahu-tempe, pedagang ikan, daging, dan telor. Lantai I ada kios dan toko, pedagang sayur, telor, hasil bumi, bank dan LPD Desa Adat Gianyar. Lantai II ada pedagang toko, hasil bumi, jajan, dan buah. Lantai III ada toko, pedagang buah, kacang saur, janur, bunga, dan canang. Terakhir lantai IV ada toko, alat upakara, kain, sepatu, sandal, aksesoris, dan tembakau. *nvi
1
Komentar