Selesai Direnovasi, Pura Batu Bolong Canggu Gelar Upacara Pamelaspasan Palinggih
MANGUPURA, NusaBali.com - Setelah selesai melaksanakan renovasi bangunan palinggih, Pura Kahyangan Jagat Batu Bolong Canggu melaksanakan upacara pamelaspasan pada Buda Umanis Prangbakat, Rabu (9/2/2022).
Upacara bertepatan dengan Karya Piodalan Pura Batu Bolong yang jatuh setiap Buda Umanis Prangbakat dipuput oleh Ida Pedanda Gede Ngurah Putra Keniten dari Griya Kediri Sangeh dan Ida Pedanda Gede Ngurah Made Dharma Kerti dari Griya Saraswati Batuan.
Hadir pada upacara pamelaspasan Sekda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, Ketua MDA Kabupaten Badung, AA Putu Sutarja, Camat Kuta Utara, Perbekel Desa Canggu, dan Bendesa Adat se-Kecamatan Kuta Utara.
Tiga krama banjar pengempon di Desa Adat Canggu, yakni krama Banjar Pipitan, Banjar Kayu Tulang, dan Banjar Uma Buluh juga ikut ngayah pada upacara yang menerapkan protokol kesehatan tersebut.
Ketua panitia acara, I Nengah Sudarsana, menuturkan proses renovasi palinggih di Pura Batu Bolong Canggu sudah dimulai sejak bulan Agustus 2021 hingga akhirnya selesai pada Desember 2021.
“Direnovasi karena bangunan sebelumnya yang menggunakan batu putih sudah banyak yang patah, karena itu seluruh krama memutuskan melakukan renovasi, menggunakan batu hitam,” terang Sudarsana ditemui di sela upacara.
Ia menuturkan, rangkaian upacara pamelaspasan sudah dimulai sejak Selasa (1/2/2022) dengan upacara matur piuning, dilanjutkan dengan macaru pada Senin (7/2/2022), dan melasti serta mulang pakelem pada Selasa (8/2/2022) kemarin.
“Hari ini Buda Umanis Prangbakat, tanggal 9 Februari 2022, puncak karya piodalan padususan alit,” sebut Sudarsana.
Selepas acara puncak, Sudarsana menambahkan, akan dilakukan upacara penganyaran selama dua hari sebelum dilakukan upacara penyineban pada Sanisara Wage Prangbakat, Sabtu (12/2/2022).
Sudarsana mengungkapkan renovasi palinggih Pura Batu Bolong menghabiskan biaya sekitar Rp 3,8 miliar yang pembiayaannya bersumber dari hasil sewa ruko dan biaya parkir di Pantai Batu Bolong yang dikelola tiga banjar pangempon pura.
“Renovasi Pura Kahyangan Jagat seharusnya menggunakan anggaran pemerintah. Tapi, karena situasi saat ini tidak memungkinan, Pemkab Badung tidak memiliki anggaran, kami menggunakan dana sendiri,” terang Sudarsana.
Kendati demikian, Sudarsana tetap berharap bantuan pemerintah terkait pelaksanaan upacara piodalan Pura Batu Bolong yang jatuh setiap Buda Umanis Prangbakat.
“Harapan saya ke depan, tiyang nunas ke Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Provinsi Bali, setiap enam bulan tiyang ngaryanang patirtan utawi piodalan,” ujar Sudarsana.
Sementara itu Sekda Adi Arnawa dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pangempon Pura Batu Bolong yang telah melaksanakan renovasi Pura Kahyangan Jagat di Kabupaten Badung.
Ia berharap dengan pelaksaaan renovasi palinggih Pura Batu Bolong yang diikuti upacara pamelaspasan, seluruh masyarakat Badung khususnya dan seluruh masyarakat Bali mendapat keselamatan dan kesejahteraan.
Dalam kesempatan tersebut Sekda Badung menghaturkan dana punia sebesar Rp 50 juta.
Sekda pun mengingatkan masyarakat terkait meningkatnya kasus Covid-19 di Provinsi Bali termasuk Kabupaten Badung. Ia mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin melakukan protokol kesehatan.
“Supaya kita selalu ingat mengikuti protokol kesehatan. Kalau kasus Covid-19 terkendali, kepercayaan dunia internasional akan membuat mereka datang ke Bali,” tutur Sekda Adi Arnawa.
1
Komentar