Pelaku Pariwisata di Kawasan ITDC Jalani Vaksinasi Booster

Vaksinasi dilakukan untuk memastikan pelaku pariwisata yang berkerja di dalam kawasan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan vaksinasi booster yang dilaksanakan di BICC, The Westin Resort Nusa Dua Bali, sudah berlangsung sejak Senin (72) hingga dilajutkan pada Rabu (9/2) kemarin. Target kurang lebih 2.000 peserta vaksinasi per hari dan jenis vaksin yang disediakan, yaitu AstraZeneca dan Pfizer.

“Adapun sasarannya mulai dari karyawan hotel dan fasilitas kawasan The Nusa Dua, petugas keamanan dan kebersihan kawasan, pegawai ITDC, paguyuban pedagang pantai, serta tenaga transportasi,” kata Ardita.

Dikatakan, vaksinasi booster bagi seluruh pekerja pariwisata di dalam kawasan The Nusa Dua guna memperkuat herd immunity dalam upaya menyambut penyelenggaraan KTT G-20. “Tujuannya tentu memperkuat herd immnunity, terlebih sebentar lagi ada event internasional, salah satunya KTT G-20,” ucap Ardita.

Program vaksinasi booster bagi pekerja di dalam kawasan The Nusa Dua diselenggarakan oleh ITDC beker jasama dengan Pemerintah Kabupaten Badung, The Westin Resort Nusa Dua Bali serta BIMC Siloam Nusa Dua. “Dalam pelaksanaannya, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung menerjunkan 8 tim yang terdiri dari 75 tenaga kesehatan, didukung oleh BIMC Siloam Nusa Dua yang menyediakan mini ICU serta ambulance di lokasi vaksinasi,” urai Ardita.

Lebih lanjut dikatakan, vaksinasi booster ini juga diharapkan menekan potensi penyebaran Covid-19 di kalangan pekerja yang berada di dalam kawasan, sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung di masa adaptasi kebiasaan baru ini. “Program vaksinasi booster ini melengkapi sejumlah upaya mitigasi yang telah dilakukan ITDC guna mewujudkan The Nusa Dua sebagai green zone atau kawasan bebas Covid-19 dalam menyambut kegiatan kepariwisataan di The Nusa Dua, khususnya bagi wisatawan mancanegara,” kata Ardita.

Selain vaksinasi booster, lanjut Artita, upaya lainnya yang dilakukan mulai dari penerapan tata kelola berbasis prokes yang tersertifikasi sesuai protokol CHSE. “Di samping itu kami juga menyiapkan aplikasi PeduliLindungi,” tandasnya. *dar