5 Tahanan Titipan Kejari Buleleng 'Terpapar' Corona
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 5 orang tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng di Rutan Mapolres Buleleng ‘terpapar’ Covid-19.
Para tahanan ini diketahui terpapar saat akan dipindahkan dari Rutan Mapolres Buleleng (di Jalan Pramuka Singaraja) ke LP Kelas IIB Singaraja (Jalan Pahlawan Singaraja), Jumat (11/2).
Sebelum dipindah ke LP Singaraja, para tahanan Kejari Buleleng ini lebih dulu menjalani prosedur rapid test antigen di Klinik Pratama Polres Buleleng. Ternyata, 5 orang dari 12 tahanan yang hendak dipindahkan ke LP Singaraja dinyatakan reaktif.
Kasi Intel Kejari Buleleng, Anak Agung Ngurah Jayalantara, menyatakan awalnya ada 12 tahanan yang dititipkan di Rutan Mapolres Buleleng hendak dipindahkan ke LP Singaraja. Para tahanan ini segera akan menjalani masa persidangan selaku terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Singaraja, sehingga mereka harus dipindahkan ke LP Singaraja.
Nah, saat akan dipindahkan, para tahanan itu lebih dulu menjalani rapid test antigen di Klinik Pratama Polres Buleleng. “Berdasarkan hasil tes antigen, 5 orang dari 12 tahanan dinyatakan reaktif. Sementara 7 sisanya non reaktif. Kelima tahanan tersebut merupakan tahanan hakim dengan status A-3 atau yang akan menjalani persidangan," jelas Jayalantara.
Setelah dinyatakan reaktif, kelima tahanan tersebut langsung menjalani tes swab PCR untuk memastikan apakah mereka positif Covid-19 atau tidak. Sembari menunggu hasil swab PCR, mereka buat semantara ditempatkan di Ruang Isolasi Rutan Mapolsek Gerokgak, Buleleng Barat.
Menurut Jayalantara, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng untuk penanganan 5 tahanan yang terpapar ini. “Jika nanti hasil tes swab PCR ternuata dinyatakan positif Covid-19, akan dikoordinasikan lebih lanjut apakah mereka akan dikarantina di tempat isolasi terpusat (Isoter) dengan penjagaan atau bagaimana,” tandas Jayalantara.
Sementara, Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya, mengaku pasca ditemukan 5 tahanan ‘terpapar’ Covid-19, pihaknya langsung melakukan tracing ke tahanan lainnya. Pihaknya tak bisa memastikan dari mana sumber penularan Covid-19 tersebut. Pasalnya, selama dalam Rutan Mapolres Buleleng, para tahanan ini dinyatakan negatif Covid-19. "Kelima tahanan yang reaktif itu untuk sementara ditempatkan di Ruang Isolasi Rutan Mapolsek Gerokgak. Tempatnya mencukupi," papar AKP Sumarjaya.
Menurut AKP Sumarjaya, jajaran Polres Buleleng juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan. Mereka tidak mengizinkan kunjungan tatap muka antara tahanan Rutan Polres Buleleng dan orang luar. Selain itu, uji swab acak terhadap anggota Polres Buleleng dan tahanan juga rutin dilakukan, untuk mendeteksi Covid-19 di lingkungan Mapolres.
Di sisi lain, Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan, mengaku telah meminta agar kelima tahanan dengan status reaktif tersebut diisolasi sementara di Mapolres Buleleng. Jika hasil swab PCR ada yang positif Covid-19, mereka dikarantina di tempat Isoter. "Sudah tentu kamarnya (di tempat Isoter, Red) dengan prosedur penjagaan," jelas Kepala Dinas Kominfo, Persandian, dan Statistik Buleleng ini.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali belum juga reda. Per 11 Februari 2022 kemarin, di Bali kembali muncul 1.834 kasus baru Covid-19, bersamaan dengan 540 orang pasien sembuh dan 13 orang pasien meninggal dunia. Ini turun dibanding sehari sebelumnya, Kamis (10/2), ketika di Bali muncul 2.184 kasus.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 1.834 kasus baru per Jumat kemarin, terbanyak berada di Denpasar mencapai 590 kasus. Sedangkan jumlah terbanyak kedua terjadi di Kabu-paten Badung dengan 459 kasus baru, disusul Tabanan (200 kasus baru), Gianyar (179 kasus baru), Buleleng (123 kasus baru), Bangli (96 kasus baru), Jembrana (82 kasus baru), Karangasem (62 kasus baru), dan Klungkung (40 kasus baru), selain dari luar Bali (3 kasus baru).
Walhasil, dalam kurun 11 hari terakhir sejak 1 Februari 2022, di Bali total muncul 18.903 kasus Covid-19. Dalam kurun waktu yang sama, di Bali terdapat 2.833 orang pasien sembuh dan 62 orang pasien meninggal dunia. Satu catatan lagi, dalam kurun tiga hari terakhir secarea beruntun terdapat 13 orang pasien meninggal dunia.
Dengan tambahan 1.834 pasien baru per Jumat kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi Maret 2020 lalu hingga saat ini tembus 135.403 kasus. Dari jumlah itu, 113.405 orang atau 83,76 persen di antaranya sudah berhasil sembuh.
Sedangkan jumlah kumulatif pasien yang meninggal dunia di Bali hingga saat ini mencapai 4.147 orang atau 3,06 persen dari total 135.403 kasus po-sitif. Per Jumat kemarin, di Bali kembali terdapat 13 pasien Covid-19 meninggal dunia, menyamai rekor tertinggi hari Rabu dan Kamis.
Dari 13 pasien yang meninggal per Jumat kemarin, terbanyak berada di Tabanan dan Karangasem masing-masing mencapai 3 orang. Disusul kemudian Badung (2 pasien meninggal), Gianyar (2 pasien meninggal), Denpasar (1 pasien meninggal), Karanasem (1 pasien meninggal), dan Klungkung (1 pasien meninggal).
Sebaliknya, kasus aktif di Bali saat ini bertambah menjadi menjadi 18.851 orang atau 13,18 persen dari total 135.403 kasus positif. Kasus aktif terbanyak berada di Denpasar mencapai 5.987 orang. Sedangkan kasus aktif terbanyak kedua berada di Badung mencapai 5.311 orang, disusul Tabanan (1.696 orang), Gianyar (1.369 orang), Buleleng (1.021 orang), Klungkung (773 orang), Jembrana (579 orang), Karangasem (605 orang), dan Bangli (495 orang). Selain itu, ada 15 pasien dari luar daerah Bali yang kini masih dalam perawatan. *mzk,nar
1
Komentar