Kanal IPA Blusung Mulai Dikerjakan
Pengerjaan Sempat Ditunda, Target Rampung 3 Mei
Daerah yang selama ini pengaliran airnya terganggu, seperti Denpasar Utara, Denbar bagian utara, dan Dentim bagian utara bisa terlayani maksimal.
DENPASAR, NusaBali
Kendati sempat tertunda karena dilakukan tender ulang akibat adanya sanggahan dari calon rekanan, kanal penyaring lumpur di kawasan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Blusung milik Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar akhirnya sudah mulai dikerjakan sejak 15 Januari 2022 lalu. Pengerjaan ini akan memakan waktu sekitar 4 bulan hingga 3 Mei 2022 mendatang.
Hal itu diungkapkan Direktur Teknik Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, I Putu Yasa saat dihubungi, Jumat (11/2). Putu Yasa mengatakan pengerjaan saat ini sudah dimulai sejak pertengahan Januari lalu yang dikerjakan oleh CV Sarana Karya dengan anggaran sekitar Rp 9 miliar lebih dari pagu Rp 11 miliar.
Putu Yasa mengungkapkan saat ini pengerjaan kanal tersebut sudah memasuki pengerukan dan pemerataan tanah setelah sebelumnya dilakukan pembersihan pohon-pohon di sekitarnya. "Pengerjaan sudah dimulai sejak pertengahan bulan Januari 2021 sekitar 15 Januari. Sekarang sudah mulai pemerataan dan pengerukan tanah," ungkapnya.
Putu Yasa mengatakan, progres kanal yang terletak di pinggiran Sungai (Tukad) Ayung di kawasan Jalan Antasura, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara tersebut sampai saat ini sudah memasuki 3,5 persen. Target itu menurut dia sudah melebihi dari target awal yang diperkirakan sampai saat ini pengerjaan 2 persen.
Akan tetapi, progresnya lebih cepat sehingga dia optimistis penyelesaian kanal akan dilakukan tepat waktu. Putu Yasa mengatakan, kanal tersebut nantinya sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) akan dibuat kantong lumpur dengan panjang 50 meter dan lebar 6 meter dengan tinggi 4 meter di hulu.
Kantong lumpur tersebut nantinya akan berfungsi sebagai tempat untuk menyaring lumpur sebelum masuk tahap selanjutnya. Kanal tersebut dibuat untuk kantong lumpur yang selama ini kerap masuk ke IPA Intake yang menyulitkan petugas melakukan pengolahan air baku. Setelah itu baru akan dialihkan ke saluran terbuka yang memiliki panjang 56 meter dan lebar 1 meter. Saluran terbuka itu merupakan penampungan air setelah dilakukan penyaringan di kantong lumpur.
"Kami juga akan membuat bak penampungan dengan luas tampungan 1.800 meter kubik. Bak penampungan ini yang nantinya akan menyalurkan air ke IPA Intake untuk dilakukan pengolahan melalui pipa GIP 24 inci," tandasnya. Menurut dia, untuk proses pelaksanaan di lapangan sudah ada persetujuan dari Balai Sungai Penida. Karena tujuannya untuk menampung air antisipasi di saat air keruh dan banjir bandang.
Seperti diberitakan sebelumnya untuk mengatasi permasalahan gangguan pengolahan air saat musim hujan terus berulang, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma merencanakan membangun Kanal Intake Bar agar pengambilan air dilakukan secara terpisah dengan PDAM Kabupaten Badung. Kanal dibangun dengan sistem tertutup sepanjang 160 meter dan sebagian terbuka sebagai kantong lumpur sepanjang 140 meter berbahan beton bertulang dengan panjang total Kanal yang akan dibangun sepanjang 300 meter.
Pelaksanaan pembangunan kanal direncanakan pada Januari 2022. Dengan dibangunnya kanal ini, daerah-daerah yang selama ini pengalirannya terganggu di wilayah Denpasar Utara, Denpasar Barat bagian Utara, dan Denpasar Timur Bagian Utara diharapkan mendapatkan pasokan dan pengaliran air bersih selama 24 jam. *mis
Hal itu diungkapkan Direktur Teknik Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, I Putu Yasa saat dihubungi, Jumat (11/2). Putu Yasa mengatakan pengerjaan saat ini sudah dimulai sejak pertengahan Januari lalu yang dikerjakan oleh CV Sarana Karya dengan anggaran sekitar Rp 9 miliar lebih dari pagu Rp 11 miliar.
Putu Yasa mengungkapkan saat ini pengerjaan kanal tersebut sudah memasuki pengerukan dan pemerataan tanah setelah sebelumnya dilakukan pembersihan pohon-pohon di sekitarnya. "Pengerjaan sudah dimulai sejak pertengahan bulan Januari 2021 sekitar 15 Januari. Sekarang sudah mulai pemerataan dan pengerukan tanah," ungkapnya.
Putu Yasa mengatakan, progres kanal yang terletak di pinggiran Sungai (Tukad) Ayung di kawasan Jalan Antasura, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara tersebut sampai saat ini sudah memasuki 3,5 persen. Target itu menurut dia sudah melebihi dari target awal yang diperkirakan sampai saat ini pengerjaan 2 persen.
Akan tetapi, progresnya lebih cepat sehingga dia optimistis penyelesaian kanal akan dilakukan tepat waktu. Putu Yasa mengatakan, kanal tersebut nantinya sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) akan dibuat kantong lumpur dengan panjang 50 meter dan lebar 6 meter dengan tinggi 4 meter di hulu.
Kantong lumpur tersebut nantinya akan berfungsi sebagai tempat untuk menyaring lumpur sebelum masuk tahap selanjutnya. Kanal tersebut dibuat untuk kantong lumpur yang selama ini kerap masuk ke IPA Intake yang menyulitkan petugas melakukan pengolahan air baku. Setelah itu baru akan dialihkan ke saluran terbuka yang memiliki panjang 56 meter dan lebar 1 meter. Saluran terbuka itu merupakan penampungan air setelah dilakukan penyaringan di kantong lumpur.
"Kami juga akan membuat bak penampungan dengan luas tampungan 1.800 meter kubik. Bak penampungan ini yang nantinya akan menyalurkan air ke IPA Intake untuk dilakukan pengolahan melalui pipa GIP 24 inci," tandasnya. Menurut dia, untuk proses pelaksanaan di lapangan sudah ada persetujuan dari Balai Sungai Penida. Karena tujuannya untuk menampung air antisipasi di saat air keruh dan banjir bandang.
Seperti diberitakan sebelumnya untuk mengatasi permasalahan gangguan pengolahan air saat musim hujan terus berulang, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma merencanakan membangun Kanal Intake Bar agar pengambilan air dilakukan secara terpisah dengan PDAM Kabupaten Badung. Kanal dibangun dengan sistem tertutup sepanjang 160 meter dan sebagian terbuka sebagai kantong lumpur sepanjang 140 meter berbahan beton bertulang dengan panjang total Kanal yang akan dibangun sepanjang 300 meter.
Pelaksanaan pembangunan kanal direncanakan pada Januari 2022. Dengan dibangunnya kanal ini, daerah-daerah yang selama ini pengalirannya terganggu di wilayah Denpasar Utara, Denpasar Barat bagian Utara, dan Denpasar Timur Bagian Utara diharapkan mendapatkan pasokan dan pengaliran air bersih selama 24 jam. *mis
1
Komentar