Masih Dalam Observasi, Belum Bisa Dilepas
Bojog Putih yang Dianiaya Kawanan Lain Berangsur Membaik
Bojog putih itu akan segera lepas kalau kondisi lukanya sudah tidak berbekas lagi.
MANGUPURA, NusaBali
Setelah dilakukan perawatan tim dokter beberapa hari belakangan ini, bojog (kera) putih yang ditemukan penuh luka di areal Pura Selonding, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (5/2) lalu sudah mulai membaik. Meski sudah stabil, kera putih tersebut belum dilepasliarkan. Hal ini dikarenakan tim dokter masih melakukan observasi.
Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, mengatakan semenjak mendapat perawatan pada Minggu (6/2) lalu, kondisi bojog putih itu sudah mulai stabil. Namun, bojog putih itu masih beraktivitas di dalam kandang yang disediakan oleh tim medis. Meski sempat mendapat luka robek yang cukup parah disekujur tubuh, tidak mengurangi nafsu makan kera tersebut.
“Sudah stabil (kondisi bojog putih, Red) dan sudah makan banyak. Tapi saat ini masih di kandang,” kata Sumerta, Jumat (11/2) sore.
Sumerta menjelaskan, bojog putih itu sengaja belum dilepasliarkan karena masih dalam observasi terhadap luka bekas jahitan, sehingga masih dibiarkan hidup di dalam kandang. Pun tim dokter yang menangani masih perlu melakukan pengecekan untuk mengetahui perkembangan luka bekas jahitan. “Secara umum stabil, tapi belum sehat total. Makanya masih dipantau terus. Kita akan segera lepas kalau kondisi lukanya sudah tidak berbekas lagi. Tentu hal ini dikhawatirkan kalau dilepas saat ini diserang sama kawanan lagi,” kata Sumerta.
Sebelumnya diberitakan, bojog warna putih di areal Pura Selonding, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung kembali menampakkan sosoknya di kawasan suci tersebut, Sabtu (5/2) siang. Kali ini, bojog putih tersebut muncul dalam kondisi terluka parah, diduga akibat dikeroyok kawanan kera ainnya. Kemunculan kembali bojog putih dalam kondisi terluka ini pertama kali diketahui pamangku Pura Selonding, Jro Mangku Nyoman Suprapta, Sabtu siang sekitar pukul 14.30 Wita. Bojog putih tersebut ditemukan terkulai penuh luka-luka di dalam goa kawasan suci Pura Selonding.
Bojog putih tersebut muncul menyendiri, telentang di dalam goa, terpisah dari kawanan kera lainnya di Pura Selonding, kondisinya penuh luka. Jro Mangku Nyoman Suprapta, yang mengetahui kondisi bojog putih itu pertama kali langsung berkoordinasi dengan pihak Desa Adat Pecatu.
Termasuk koordinasi dengan tim dokter hewan alumni Fakultas Kedokteran Hewan Unud, untuk melakukan penanganan. Akhirnya, tim dokter hewan terjun ke lokasi untuk bantu mengobati bojog putih yang terluka, Minggu (6/2) siang sekitar pukul 14.00 Wita. *dar
Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, mengatakan semenjak mendapat perawatan pada Minggu (6/2) lalu, kondisi bojog putih itu sudah mulai stabil. Namun, bojog putih itu masih beraktivitas di dalam kandang yang disediakan oleh tim medis. Meski sempat mendapat luka robek yang cukup parah disekujur tubuh, tidak mengurangi nafsu makan kera tersebut.
“Sudah stabil (kondisi bojog putih, Red) dan sudah makan banyak. Tapi saat ini masih di kandang,” kata Sumerta, Jumat (11/2) sore.
Sumerta menjelaskan, bojog putih itu sengaja belum dilepasliarkan karena masih dalam observasi terhadap luka bekas jahitan, sehingga masih dibiarkan hidup di dalam kandang. Pun tim dokter yang menangani masih perlu melakukan pengecekan untuk mengetahui perkembangan luka bekas jahitan. “Secara umum stabil, tapi belum sehat total. Makanya masih dipantau terus. Kita akan segera lepas kalau kondisi lukanya sudah tidak berbekas lagi. Tentu hal ini dikhawatirkan kalau dilepas saat ini diserang sama kawanan lagi,” kata Sumerta.
Sebelumnya diberitakan, bojog warna putih di areal Pura Selonding, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung kembali menampakkan sosoknya di kawasan suci tersebut, Sabtu (5/2) siang. Kali ini, bojog putih tersebut muncul dalam kondisi terluka parah, diduga akibat dikeroyok kawanan kera ainnya. Kemunculan kembali bojog putih dalam kondisi terluka ini pertama kali diketahui pamangku Pura Selonding, Jro Mangku Nyoman Suprapta, Sabtu siang sekitar pukul 14.30 Wita. Bojog putih tersebut ditemukan terkulai penuh luka-luka di dalam goa kawasan suci Pura Selonding.
Bojog putih tersebut muncul menyendiri, telentang di dalam goa, terpisah dari kawanan kera lainnya di Pura Selonding, kondisinya penuh luka. Jro Mangku Nyoman Suprapta, yang mengetahui kondisi bojog putih itu pertama kali langsung berkoordinasi dengan pihak Desa Adat Pecatu.
Termasuk koordinasi dengan tim dokter hewan alumni Fakultas Kedokteran Hewan Unud, untuk melakukan penanganan. Akhirnya, tim dokter hewan terjun ke lokasi untuk bantu mengobati bojog putih yang terluka, Minggu (6/2) siang sekitar pukul 14.00 Wita. *dar
Komentar