nusabali

Kami Masih Haus Gelar

Usai Juara Piala Dunia Klub, Chelsea Incar Carabao Cup

  • www.nusabali.com-kami-masih-haus-gelar

Chelsea jadi tim ketiga Inggris yang meraih gelar Piala Dunia Klub, setelah Manchester United (2008) dan Liverpool (2009).  The Blues juga memperpanjang dominasi tim-tim Eropa, yang selalu juara sejak 2013.

ABU DHABI, NusaBali

Manajer Chelsea Thomas Tuchel menegaskan masih haus juara, usai meraih gelar juara Piala Dunia Klub 2021. Selanjutanya Chelsea mengincar trofi Carabao Cup (Piala Liga Inggris) melawan Liverpool, di Stadion Wembley, London, Minggu (27/2).

Ya, Chelsea menjadi juara baru Piala Dunia Klub usai menang 2-1 atas juara Copa Libertadores asal Brasil, Palmeiras, dalam pertandingan final di Mohammed Bin Zayed Stadium, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (13/2) dinihari WITA.

Gelar itu yang pertama bagi Chelsea, setelah gagal pada edisi 2012 saat kalah dari Corinthians Brasil. Sebelumnya Chelsea sempat ke final pada 2012, namun juara Liga Champions 2021 itu kalah dari tim asal Brasil lainnya, Corinthians 0-1.  

Chelsea jadi tim ketiga Inggris yang sukses meraih gelar Piala Dunia Klub, setelah Manchester United (2008) dan Liverpool (2009).  The Blues juga memperpanjang dominasi tim-tim Eropa, yang selalu juara sejak 2013.

Beberapa catatan penting ditorehkan Chelsea, yakni bek Chelsea Thiago Silva terpilih sebagai pemain terbaik. Kapten tim Cesar Azpilcueta meraih gelar juara terbanyak bersama Chelsea, trofi ganda kiper bagi Edouard Mendy yang baru membawa Senegal juara Piala Afrika 2021. Lalu Tuchel datang hanya sehari jelang final ini usai bebas dari Covid-19.

Laga berjalan hingga babak tambahan setelah berakhir 1-1 selama 90 menit. Dua gol Chelsea dicetak Romelu Lukaku dan Kai Havertz. Gol Palmeiras melalui gol Raphael Veiga.

Tuchel mengaku merasa lega dengan pencapaian timnya, setelah dirinya mencapai banyak laga final sejak mengambil alih posisi manajer Chelsea dari Frank Lampard pada Januari 2021. Dia cuma gagal di Piala FA kontra Leicester City.

Menurut Tuchel, sebagai laki-laki semua bermimpi memiliki laga final. Timnya ingin bermain tanpa penyesalan. Sebab masih ada hal-hal yang harus dimenangkan, itu tidak pernah berhenti.

Tuchel memuji Kai Havertz yang menjadi pahlawan The Blues di final. Pemain asal Jerman itu mencetak gol penalty yang menentukan kemenangan The Blues dalam final melawan Palmeiras.

Havertz hanya mencetak 14 gol untuk Chelsea sejak tiba pada musim panas 2020 tetapi dua di antaranya memastikan trofi juara. Terlepas dari kritik terhadap pemain Jerman itu di Liga Inggris, dia terus tampil di panggung terbesar dan menjadi penentu.

Havertz menggantikan Jorginho yang di bangku cadangan, sehingga pemain 22 tahun itu menggantikan rekan setimnya itu sebagai opsi penendang penalti nomor satu Chelsea. Havertz juga sangat senang.

“Luar biasa. Dari Juara Eropa hingga Juara Dunia. Kedengarannya lebih baik! Kami melakukan banyak hal untuk berada di sini, untuk memenangkan pertandingan ini. Perasaan yang luar biasa,”kata Havertz.

Havertz sebelumnya menjadi pahlawan Chelsea di final Liga Champions 2020/2021. Kini, dia menjadi pahlawan The Blues di level dunia. Palmeiras bertlaga dengan 10 pemain menjelang babak tambahan berakhir. Luan Garcia diusir wasit akibat melakukan tekel kepada Kai Havertz. *

Komentar