Sopir Dialihkan Antar Jemput Pasien Covid-19
Bus Sekolah di Denpasar Berhenti Beroperasi
Bus sekolah di Denpasar memiliki pramudi atau sopir sebanyak 28 orang. Enam orang di antaranya dialihkan membantu antar jemput pasien Covid-19.
DENPASAR, NusaBali
Bus sekolah di Kota Denpasar berhenti beroperasi sementara akibat dihentikannya proses pembelajaran tatap muka (PTM). Sebanyak 6 sopir bus sekolah atau pramudi dialihkan untuk membantu antar jemput pasien Covid-19 dari isolasi mandiri (isoman) ke tempat isolasi terpusat (isoter).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar I Ketut Sriawan saat dikonfirmasi, Senin (14/2), mengatakan bus sekolah saat ini tidak beroperasi kembali setelah PTM dihentikan karena kasus Covid-19 di Kota Denpasar kembali meningkat. Sebab, jika siswa semua belajar secara daring otomatis bus sekolah harus kembali dikandangkan.
Dengan kondisi tersebut, untuk pramudi dan pramujasa kegiatannya dialihkan ke tugas yang berbeda. Bus sekolah memiliki pramudi sebanyak 28 orang, sedangkan pramujasa sebanyak 25 orang.
“Khusus pramudi sebanyak enam orang beralih tugas menjadi sopir pengantar warga yang terpapar Covid-19 dari isoman menuju tempat isoter. Mereka diberikan tugas untuk ikut melancarkan proses pemindahannya,” kata Sriawan.
Menurut Sriawan, selain 6 orang pramudi tersebut, sebanyak 47 orang diperbantukan ke PAM lalulintas dan membantu rekan Satpol PP Kota Denpasar untuk membantu pengawasan lapangan dan membantu Polresta Denpasar terkait Aman Nusa. Selain itu, juga ikut melakukan sosialisasi melalui calling dengan mobil patroli keliling.
Menurut Sriawan, mereka akan diperbantukan sampai diputuskan PTM kembali diperbolehkan. Kegiatan PTM diprediksi akan kembali digelar saat Covid-19 kembali melandai. “Kami tunggu sampai melandai dulu. Setelah PTM kembali digelar, bus sekolah akan beroperasi, tugas mereka dikembalikan,” imbuhnya.
Sriawan menambahkan, saat ini bus sekolah tengah diparkir di Terminal Ubung, Denpasar Utara. Kendati tidak beroperasi, namun perawatan bus sekolah tetap rutin dilakukan untuk menjaga mesin dan fasilitas kendaraan. “Kami tetap melakukan perawatan walaupun masih belum digunakan. Kami juga tidak mengizinkan bus sekolah digunakan sebagai kendaraan penjemput pasien Covid-19,” tandas Sriawan. *mis
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar I Ketut Sriawan saat dikonfirmasi, Senin (14/2), mengatakan bus sekolah saat ini tidak beroperasi kembali setelah PTM dihentikan karena kasus Covid-19 di Kota Denpasar kembali meningkat. Sebab, jika siswa semua belajar secara daring otomatis bus sekolah harus kembali dikandangkan.
Dengan kondisi tersebut, untuk pramudi dan pramujasa kegiatannya dialihkan ke tugas yang berbeda. Bus sekolah memiliki pramudi sebanyak 28 orang, sedangkan pramujasa sebanyak 25 orang.
“Khusus pramudi sebanyak enam orang beralih tugas menjadi sopir pengantar warga yang terpapar Covid-19 dari isoman menuju tempat isoter. Mereka diberikan tugas untuk ikut melancarkan proses pemindahannya,” kata Sriawan.
Menurut Sriawan, selain 6 orang pramudi tersebut, sebanyak 47 orang diperbantukan ke PAM lalulintas dan membantu rekan Satpol PP Kota Denpasar untuk membantu pengawasan lapangan dan membantu Polresta Denpasar terkait Aman Nusa. Selain itu, juga ikut melakukan sosialisasi melalui calling dengan mobil patroli keliling.
Menurut Sriawan, mereka akan diperbantukan sampai diputuskan PTM kembali diperbolehkan. Kegiatan PTM diprediksi akan kembali digelar saat Covid-19 kembali melandai. “Kami tunggu sampai melandai dulu. Setelah PTM kembali digelar, bus sekolah akan beroperasi, tugas mereka dikembalikan,” imbuhnya.
Sriawan menambahkan, saat ini bus sekolah tengah diparkir di Terminal Ubung, Denpasar Utara. Kendati tidak beroperasi, namun perawatan bus sekolah tetap rutin dilakukan untuk menjaga mesin dan fasilitas kendaraan. “Kami tetap melakukan perawatan walaupun masih belum digunakan. Kami juga tidak mengizinkan bus sekolah digunakan sebagai kendaraan penjemput pasien Covid-19,” tandas Sriawan. *mis
Komentar