Petani di Tabanan Mupuk Pakai Drone
TABANAN, NusaBali
Subak Mela, Desa Buwit, Kecamatan Kediri, Tabanan, jadi lahan uji coba penyemprotan pupuk organik menggunakan drone.
Uji coba tersebut diinisiasi oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali pada Senin (14/2). Dengan drone, diharapkan kegiatan ini dapat berlangsung di Tabanan sebagai upaya mengefisenkan kerja petani.
Uji coba penyemprotan tersebut dihadiri Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan yang Ketua HKTI Bali dan aparat Kecamatan Kediri hingga penyuluh pertanian. Uji coba dilakukan di atas lahan seluas 1 hektare. "Tujuan penyemprotan gunakan drone ini sebagai langkah inovasi untuk mengefisienkan kerja petani," jelasnya.
Hasil dari uji coba tersebut, jelas Wabup Edi, di atas lahan satu hektare hanya memerlukan waktu 2 menit untuk semprotkan pupuk organik. Bila dibandingkan dengan alat penyemprotan manual bisa memakan waktu lebih. "Jadi ini sangat luar biasa, dengan inovasi terbaru kerja para petani kita jadi lebih mudah," katanya.
Wabub Edi pun berharap hal tersebut dapat dilakukan di seluruh subak di Bali, terutama Tabanan. Dengan inovasi-inovasi yang modern ini, kaum muda mau bekerja sebagai petani dan tak selalu menyebutkan jika petani itu rugi melainkan menguntungkan. "Inovasi tersebut akan dipelajari terlebih dahulu sebelum nanti ditularkan ke subak di Tabanan," kata pejabat asal Desa Beraban, Kecamatan Kediri ini.*des
Uji coba penyemprotan tersebut dihadiri Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan yang Ketua HKTI Bali dan aparat Kecamatan Kediri hingga penyuluh pertanian. Uji coba dilakukan di atas lahan seluas 1 hektare. "Tujuan penyemprotan gunakan drone ini sebagai langkah inovasi untuk mengefisienkan kerja petani," jelasnya.
Hasil dari uji coba tersebut, jelas Wabup Edi, di atas lahan satu hektare hanya memerlukan waktu 2 menit untuk semprotkan pupuk organik. Bila dibandingkan dengan alat penyemprotan manual bisa memakan waktu lebih. "Jadi ini sangat luar biasa, dengan inovasi terbaru kerja para petani kita jadi lebih mudah," katanya.
Wabub Edi pun berharap hal tersebut dapat dilakukan di seluruh subak di Bali, terutama Tabanan. Dengan inovasi-inovasi yang modern ini, kaum muda mau bekerja sebagai petani dan tak selalu menyebutkan jika petani itu rugi melainkan menguntungkan. "Inovasi tersebut akan dipelajari terlebih dahulu sebelum nanti ditularkan ke subak di Tabanan," kata pejabat asal Desa Beraban, Kecamatan Kediri ini.*des
Komentar