Parkir Pesawat Komersial 'Digeser'
Areal parkir yang selama ini digunakan oleh maskapai Sriwijaya Air, akan digeser sementara di bandara terdekat yakni Bandara Juanda di Surabaya dan Bandara Lombok, NTB.
Bandara Ngurah Rai Siapkan Skenario Sambut Raja Salman
MANGUPURA, NusaBali
Pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai menyiapkan sejumlah skenario menjelang kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud yang dijadwalkan tiba di Bali pada 4 Maret 2017.
General Manager Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi ditemui di hanggar bandara setempat, Minggu (26/2), menjelaskan persiapan itu meliputi tempar parkir pesawat, ruang peristirahatan hingga pengamanan.
Yanus mengungkapkan Raja Salman membawa sekitar tujuh pesawat berbadan lebar di antaranya jenis Boeing 747. Pesawat tersebut akan ditempatkan di parkir bagian Selatan dari landasan pacu. Untuk itu parkir yang selama ini digunakan oleh maskapai Sriwijaya Air akan digeser sementara di bandara terdekat yakni Bandara Juanda, Jawa Timur, dan Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Ada beberapa pesawat di antaranya Sriwijaya Air untuk sementara berkenan menggeser pesawatnya tidak nge-roll (parkir) di bandara,” imbuhnya.Sedangkan untuk parkir pesawat sang raja akan ditempatkan di bagian Utara landasan pacu.
Tak hanya itu, pihak bandara juga menyiapkan tempat peristirahatan yakni di Terminal VIP I apabila Raja Salman ingin beristirahat sejenak, atau apabila langsung menuju hotel, pihaknya juga sudah menyiapkan skenario.
Pengamanan saat rombongan Raja Salman datang dan meninggalkan bandara juga sudah disiapkan yang diatur oleh TNI AU dan Polsek Bandara. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan AirNavigasi terkait kedatangan Raja Salman yang mengakibatkan akan terjadi keterlambatan untuk beberapa jadwal penerbangan komersial.
Keterlambatan penerbangan itu dipastikan selama sekitar 25 menit saat pesawat Raja Salman mendarat atau tinggal landas dari Bali.
“Namun demikian, ini perlu keterlibatan masyarakat terutama semua pengguna jasa di bandara ini untuk memaklumi, jika seandainya ada beberapa pesawat yang kemungkinan di-delayed (tertunda) sehingga bisa dipahami karena ada tamu khusus yang memilih Bali, ini luar biasa,” imbuh Yanus.
Yanus menambahkan tidak ada permintaan khusus yang diajukan oleh Kerajaan Arab Saudi kepada pihak bandara. Namun bandara memberikan pelayanan sesuai prosedur tetap untuk tamu negara setingkat kepala negara. * ant, cr64
MANGUPURA, NusaBali
Pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai menyiapkan sejumlah skenario menjelang kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud yang dijadwalkan tiba di Bali pada 4 Maret 2017.
General Manager Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi ditemui di hanggar bandara setempat, Minggu (26/2), menjelaskan persiapan itu meliputi tempar parkir pesawat, ruang peristirahatan hingga pengamanan.
Yanus mengungkapkan Raja Salman membawa sekitar tujuh pesawat berbadan lebar di antaranya jenis Boeing 747. Pesawat tersebut akan ditempatkan di parkir bagian Selatan dari landasan pacu. Untuk itu parkir yang selama ini digunakan oleh maskapai Sriwijaya Air akan digeser sementara di bandara terdekat yakni Bandara Juanda, Jawa Timur, dan Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Ada beberapa pesawat di antaranya Sriwijaya Air untuk sementara berkenan menggeser pesawatnya tidak nge-roll (parkir) di bandara,” imbuhnya.Sedangkan untuk parkir pesawat sang raja akan ditempatkan di bagian Utara landasan pacu.
Tak hanya itu, pihak bandara juga menyiapkan tempat peristirahatan yakni di Terminal VIP I apabila Raja Salman ingin beristirahat sejenak, atau apabila langsung menuju hotel, pihaknya juga sudah menyiapkan skenario.
Pengamanan saat rombongan Raja Salman datang dan meninggalkan bandara juga sudah disiapkan yang diatur oleh TNI AU dan Polsek Bandara. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan AirNavigasi terkait kedatangan Raja Salman yang mengakibatkan akan terjadi keterlambatan untuk beberapa jadwal penerbangan komersial.
Keterlambatan penerbangan itu dipastikan selama sekitar 25 menit saat pesawat Raja Salman mendarat atau tinggal landas dari Bali.
“Namun demikian, ini perlu keterlibatan masyarakat terutama semua pengguna jasa di bandara ini untuk memaklumi, jika seandainya ada beberapa pesawat yang kemungkinan di-delayed (tertunda) sehingga bisa dipahami karena ada tamu khusus yang memilih Bali, ini luar biasa,” imbuh Yanus.
Yanus menambahkan tidak ada permintaan khusus yang diajukan oleh Kerajaan Arab Saudi kepada pihak bandara. Namun bandara memberikan pelayanan sesuai prosedur tetap untuk tamu negara setingkat kepala negara. * ant, cr64
1
Komentar