Wisata Terpuruk, Warga Pemuteran Rintis Usaha Kuliner
SINGARAJA, NusaBali
Wisata masih terpuruk akibat pandemi Covid-19 membuat para pelaku wisata harus rela kehilangan mata pencaharian.
Bahkan tak jarang dari mereka harus rela beralih profesi untuk bertahan hidup. Sebagian lainnya memutar otak untuk mencari ide agar tetap berpenghasilan. Keterpurukan wisata di wilayah Kecamatan Gerokgak, Buleleng, inilah menjadikan ide untuk membuat usaha kuliner di Dsa Pemuteran.
Penggagas wisata kuliner tersebut yakni Selamet Poni. Selamet berharap dengan dibukanya usaha ini bisa menyerap tenaga kerja di wilayah pemuteran yang selama ini banyak tidak punya pekerjaan.
Pria berpangkat Kapten TNI AD itu bersama istrinya mengaku lama merenung melakukan usaha yang bisa dilakukan sembari membantu warga yang banyak kena PHK akibat pandemi Covid-19.
Wisata kuliner yang digagas Selamet berkonsep food court. Diisi berbagai tenant atau counter yang menawarkan jenis kuliner yang bervariasi. Di antaranya makanan cepat saji dengan harga kisaran Rp 10 ribu. Pengunjung bisa memesan makanan atau minuman di counter secara langsung. Di lokasi tersebut juga disediakan tempat nongkrong yang diisi hiburan musik. Tak heran, wisata baru tersebut kini digandrungi anak muda.
Selamet mengaku berkomitmen membangun usaha kulinernya itu dan sebanyak mungkin bisa menyerap tenaga kerja. "Karena saya senang kuliner maka tergerak untuk membangun usaha kuliner yang terjangkau, bisa untuk bersantai. Terlebih banyak pengangguran yang memiliki keahlian dibidang kuliner yang bisa diajak berkolaborasi,"kata Selamet, Rabu (16/2) siang.
Saat ini, ada sebanyak 35 tenaga kerja yang sebelumnya menganggur diajak bergabung dalam usaha kuliner bernuansa alam ‘Sendang Garden, Food Court’ tersebut. Sebagian besar tenaga kerja tersebut merupakan anak muda desa setempat. Selamet berharap usaha yang dia rintis bisa berjalan dan bisa menginspirasi dan Desa Pemuteran kembali bisa bergeliat pariwisatanya.
Semenatara itu, Perbekel Desa Pemuteran I Nyoman Arnawa mengaku, warganya memang banyak kehilangan mata pencaharian karena sangat bergantung dengan penghasilan dari pariwisata.
Sejak hotel, dan restoran ditutup total secara otomatis tidak ada lagi sumber penghasilan warganya. Dengan adanya salah satu warga yang berinisiatif membangun usaha kuliner untuk memancing kedatangan wisatawan lokal, dia mengaku terbantu. Karena dapat menyerap tenaga kerja. "Ada juga bekas pemilik dan manajer hotel membuat usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan konsep alam. Kami berharap pelan-pelan ekonomi di desa itu sedikit bergeliat," ucap Arnawa.
"Kawasan pertanian Sendang Pasir dengan pertaniannya salah satu penyelamat ekonomi warga kami. Dan sekarang muncul UMKM berbasis potensi lokal saya sangat mendukung karena merangkul warga untuk ikut bekerja," pungkasnya. *mz
1
Komentar