Singapore Airlines Sudah Antar 462 Penumpang ke Bali
MANGUPURA, NusaBali.com - Luar biasa Singapore Airlines, maskapai Singapura sudah membawa 462 penumpang ke Bali sejak resmi kembali membuka rute penerbangan langsung menuju Pulau Dewata, Rabu (16/2/2022) lalu.
Rinciannya, 159 penumpang pada 16 Februari, 156 penumpang pada 17 Februari, dan hari ini Singapore Airlines menurunkan 147 penumpang.
Yang menggembirakan adalah, terutama buat pelaku pariwisata di Bali, setiap kali membawa penumpang maskapai Singapura selalu didominasi Warga Negara Asing (WNA).
Mereka adalah wisatawan dari berbagai negara, tidak hanya asal Singapura, yang ingin menghabiskan waktu liburannnya di Pulau Surga.
"Hari ini realisasi penumpang Singapore Airlines sebanyak 147 penumpang," ungkap Taufan Yudhistira, Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (18/2/2022).
Dikatakan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai siap menerima maskapai penerbangan lainnya yang membawa penumpang internasional menuju Bali.
Saat ini baru Garuda Indonesia dan Singapore Airlines yang terbang secara rutin menuju Bali. Selanjutnya maskapai Jet Star dan Batik Air juga terdengar segera membuka rute penerbangan internasional langsung menuju Bali.
Garuda Indonesia juga diharapkan segera membuka rute penerbangan Sydney-Denpasar pada 4 Maret 2022.
Sejauh ini belum ada pengajuan slot time penerbangan baru kepada pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai. Jika pun jadi, maskapai kemungkinan akan menggunakan fasilitas reaktivasi slot time penerbangan.
"Mereka nantinya menggunakan skema reaktivasi slot time penerbangan, mereka sudah punya slot penerbangan sebelumnya," ujar Taufan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung kembali datangnya arus wisatawan ke Bali. Kendati saat ini wisatawan masih harus menjalani masa karantina, namun dikemas dalam bentuk warm up vacation.
Paket ini merupakan inovasi yang dirancang secara khusus untuk PPLN atau wisatawan yang baru datang ke Bali agar dapat menjalani karantina dalam hotel dengan sistem bubble.
Warm up vacation lebih dari sekadar karantina yang hanya di kamar saja. Program warm up vacation dilakukan di hotel yang menerapkan sistem bubble yang sudah siap dengan protokol kesehatan secara disiplin.
"Hal ini memungkinkan seseorang bisa beraktivitas tidak terbatas hanya di kamar, namun dapat melakukan berbagai aktivitas di area bubble yang khusus disiapkan pengelola hotel," kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya.
Komentar