Supadma Rudana Berserah ke DPP
PAW menunggu proses di pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap, sebagai calon PAW Supadma Rudana tak mau komentar terlalu jauh.
Jadi Kandidat Pengisi Kursi PAW Sudiartana di DPR RI
DENPASAR, NusaBali
Menjadi kandidat PAW (Pengganti Antar Waktu) mengisi satu kursi DPR RI Fraksi Demokrat dapil Bali, tak membuat Putu Supadma Rudana langsung sumringah. Supadma Rudana menyerahkan semua proses pengisian kursi DPR RI kepada DPP Demokrat. Dia menegaskan tidak mau mendahului mekanisme dan keputusan DPP soal pengisian kursi Demokrat dapil Bali, yang sebelumnya diduduki kader Demokrat Putu Sudiartana alias Leong yang kini menjadi terdakwa dalam kasus suap.
Soal PAW kursi DPR RI kepada NusaBali, Senin (27/2) siang Supadma Rudana mengatakan tidak mau mendahului mekanisme dan proses yang berjalan. Apalagi keputusan hukum terhadap Sudiartana belum ada dan sedang berjalan. Sehingga tidak tepat berbicara PAW karena proses hukum belum ada keputusan. “Soal PAW biarkan berjalan sesuai dengan mekanisme yang berjalan. Biarkan seperti air mengalir saja,” ujar Supadma Rudana.
Ketua Umum Asosiasasi Museum Indonesia (AMI) ini mengatakan bernafas lega karena satu kursi DPR RI hasil Pileg 2014 lalu sudah ada yang mengisi, yakni Ni Putu Tutik Kusumwadhani. Tutik mengisi kursi yang diraih Jero Wacik, lantaran Menteri Pariwisata dan ESDM di era Presiden SBY tersebut tersandung kasus hukum. “Saat ini kan sudah ada kursi DPR RI dapil Bali milik Demokrat yang terisi. Kita harus bersyukur dulu karena dari 2 kursi sudah ada yang mengisi sehingga aspirasi masyarakat terutama konstituen Demokrat bisa tersalurkan,” tegas Supadma Rudana.
Dirinya tidak terlalu mengejar soal proses PAW. Apalagi penugasan partai sedang padat-padatnya, termasuk baru saja keluar dari kesibukan mengurus kegiatan Pilkada serentak 2017. “Baru saja jeda di Pilkada DKI Jakarta. Sekarang masih kumpulkan waktu dan energi dulu setelah usai Pilkada serentak 2017,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Putra senator Nyoman Rudana (2004-2009) ini, mengatakan menjadi General Affairs Tim Pemenangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvia Murni (Agus-Sylvi) di Pilgub DKI Jakarta dirinya ‘memondok’ hampir 5 bulan. “Baru saja selesai di DKI Jakarta ini. Kalau soal PAW DPR RI nah itu saya berserah kepada DPP Demokrat, dalam hal ini tentunya Pak SBY selaku Ketua Umum DPP,” ungkap Supadma Rudana.
Alumnus Webster Amerika Serikat ini menambahkan dalam PAW tentunya pasti menunggu proses di pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap. Sebagai calon PAW dirinya tidak mau mengomentari terlalu jauh. “Supaya tidak menjadi subjektif,” ujar Wasekjen DPP Demokrat ini. * nat
DENPASAR, NusaBali
Menjadi kandidat PAW (Pengganti Antar Waktu) mengisi satu kursi DPR RI Fraksi Demokrat dapil Bali, tak membuat Putu Supadma Rudana langsung sumringah. Supadma Rudana menyerahkan semua proses pengisian kursi DPR RI kepada DPP Demokrat. Dia menegaskan tidak mau mendahului mekanisme dan keputusan DPP soal pengisian kursi Demokrat dapil Bali, yang sebelumnya diduduki kader Demokrat Putu Sudiartana alias Leong yang kini menjadi terdakwa dalam kasus suap.
Soal PAW kursi DPR RI kepada NusaBali, Senin (27/2) siang Supadma Rudana mengatakan tidak mau mendahului mekanisme dan proses yang berjalan. Apalagi keputusan hukum terhadap Sudiartana belum ada dan sedang berjalan. Sehingga tidak tepat berbicara PAW karena proses hukum belum ada keputusan. “Soal PAW biarkan berjalan sesuai dengan mekanisme yang berjalan. Biarkan seperti air mengalir saja,” ujar Supadma Rudana.
Ketua Umum Asosiasasi Museum Indonesia (AMI) ini mengatakan bernafas lega karena satu kursi DPR RI hasil Pileg 2014 lalu sudah ada yang mengisi, yakni Ni Putu Tutik Kusumwadhani. Tutik mengisi kursi yang diraih Jero Wacik, lantaran Menteri Pariwisata dan ESDM di era Presiden SBY tersebut tersandung kasus hukum. “Saat ini kan sudah ada kursi DPR RI dapil Bali milik Demokrat yang terisi. Kita harus bersyukur dulu karena dari 2 kursi sudah ada yang mengisi sehingga aspirasi masyarakat terutama konstituen Demokrat bisa tersalurkan,” tegas Supadma Rudana.
Dirinya tidak terlalu mengejar soal proses PAW. Apalagi penugasan partai sedang padat-padatnya, termasuk baru saja keluar dari kesibukan mengurus kegiatan Pilkada serentak 2017. “Baru saja jeda di Pilkada DKI Jakarta. Sekarang masih kumpulkan waktu dan energi dulu setelah usai Pilkada serentak 2017,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Putra senator Nyoman Rudana (2004-2009) ini, mengatakan menjadi General Affairs Tim Pemenangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvia Murni (Agus-Sylvi) di Pilgub DKI Jakarta dirinya ‘memondok’ hampir 5 bulan. “Baru saja selesai di DKI Jakarta ini. Kalau soal PAW DPR RI nah itu saya berserah kepada DPP Demokrat, dalam hal ini tentunya Pak SBY selaku Ketua Umum DPP,” ungkap Supadma Rudana.
Alumnus Webster Amerika Serikat ini menambahkan dalam PAW tentunya pasti menunggu proses di pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap. Sebagai calon PAW dirinya tidak mau mengomentari terlalu jauh. “Supaya tidak menjadi subjektif,” ujar Wasekjen DPP Demokrat ini. * nat
1
Komentar