Lestarikan Kesenian Legong, Disbud Kota Denpasar Gelar Parade Palegongan
Sekaligus merayakan hari jadi Kota Denpasar ke-234
DENPASAR, NusaBali.com - Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar akan menggelar Parade Kesenian Palegongan Revitalisasi dan Pengembangan Berbasis Tradisi di Dharma Negara Alaya Denpasar, 24-25 Februari 2022.
Parade kreativitas seni pertunjukan Bali pada awal abad XIX ini diikuti oleh 12 Sekaa Palegongan yang tersebar di 4 kecamatan di Kota Denpasar. Sebelum unjuk kebolehan, mereka mendapat pembinaan dari 5 orang tim pengamat yang ditunjuk Disbud sejak 14-19 Februari 2022.
"Sebagai sebuah kesenian yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO, maka empat dimensi pada Undang-undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017 wajib dilakukan sebagai bentuk kewajiban Pemerintah Kota Denpasar dalam mempertahankan predikat yang sudah diperoleh," terang Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Senin (21/2/2022).
Dijelaskan, upaya pembinaan, pengembangan, pemanfaatan, dan pelestarian kesenian selalu mendapat perhatian dari Pemkot Denpasar. Sebagai tujuan akhirnya adalah seluruh proses yang dilakukan dapat memiliki kemanfaatan bagi masyarakat.
"Untuk itu program padat karya berbasis seni budaya di tahun 2022 ini direalisasikan melalui kegiatan Parade Kesenian Palegongan Revitalisasi dan Pengembangan Berbasis Tradisi dengan menyasar 12 kantong kesenian palegongan yang ada di seluruh Kota Denpasar," ujar Kadisbud.
Keduabelas sekaa palegongan akan mendapatkan apresiasi dari Pemkot Denpasar berupa jasa pementasan sebesar Rp 20 juta (belum dipotong pajak), dan piagam penghargaan beserta bingkai ukir. Mereka nantinya diharapkan menampilkan tari palegongan klasik yang telah direvitalisasi dan atau pengembangan yang telah ada dan atau dibuat baru.
Kabid Kesenian Disbud Kota Denpasar, I Wayan Narta, mengatakan bentuk pementasan dalam parade nanti adalah Mebarung, dengan iringan yang diharapkan adalah gamelan palegongan yang merupakan ciri khas kesenian Legong Klasik.
"Tarian diiringi tabuh pategak klasik dan atau pengembangan yang telah ada dan atau dibuat baru," ujarnya. Narta mengungkapkan, tim pengamat yang dilibatkan dalam pembinaan bukanlah sembarang seniman. Mereka adalah seniman Kota Denpasar yang mempunyai kemampuan, wawasan, dan keahlian pada kesenian palegongan.
Tim pengamat terdiri dari I Nyoman Astita, Nyoman Sudarna, I Nyoman Suarsa, Ni Ketut Arini, dan I Gusti Agung Susilawati. "Mereka notabene juga pembina dan konsultan seni Kota Denpasar," ungkap Wayan Narta.
Lebih jauh diungkapkan Narta, selain untuk melestarikan kesenian palegongan, parade kesenian legong juga untuk memeriahkan ulang tahun Kota Denpasar yang ke-234 yang jatuh pada 27 Februari 2022. "Tujuan yang kedua adalah untuk memeriahkan HUT Kota Denpasar yang ke-234," sebutnya. *
Komentar