Dewan Minta Relokasi Pedagang Tidak Setengah-setengah
Diperindag Bangli merelokasi pedagang karena Pasar Loka Crana akan dimanfaatkan untuk mall pelayanan publik.
BANGLI, NusaBali
DPRD Bali menggelar rapat kerja dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli membahas relokasi pedagang kain dan aksesoris di Pasar Loka Crana, Bangli. Rapat kerja digelar di gedung DPRD Bangli, Senin (21/2). Anggota dewan meminta relokasi pedagang kain dan aksesoris tidak setengah-setengah. Para pedagang agar ditempatkan di satu areal.
Rapat kerja DPRD Bangli dengan Disperindag Bangli dipimpin Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika. Diperindag Bangli merelokasi pedagang kain dan aksesoris karena Pasar Loka Crana akan dimanfaatkan untuk mall pelayanan publik. Rencana awal memindahkan sebagian pedagang ke Pasar Kidul dan sebagian lagi tetap berjualan di Pasar Loka Crana. Rencana tersebut dinilai kurang efektif. DPRD Bangli meminta agar relokasi menyasar seluruh pedagang. “Rapat memutuskan memindahkan semua pedagang, bukan sebagian,” tegas Ketut Suastika.
Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, pedagang direlokasi ke Pasar Kidul. Pasar Kidul masih memadai menampung 150 pedagang, sementara pedagang yang direlokasi dari Pasar Loka Crana sekitar 137 pedagang. Relokasi pedagang dengan anggaran sekitar Rp 200 juta. “Kami sudah rekomendasikan menggeser post anggaran kegiatan yang belum terlaksana untuk relokasi pedagang,” jelas Ketut Suastika.
Kadisperindag Bangli, I Wayan Gunawan mengungkapkan, perencanaan sebelumnya pedagang kain akan dibagi. Sebagian di Pasar Loka Crana dan sebagian lagi di Pasar Kidul. Berdasarkan hasil rapat kerja di DPRD Bangli, pedagang agar ditempatkan di satu areal. Wayan Gunawan memastikan kembali jumlah pedagang dan ketersediaan tempat. “Tidak boleh di dua tempat. Seluruh pedagang ditempatkan satu areal, kalau di Pasar Kidul tentu semua pindah ke sana,” jelas Wayan Gunawan.
Wayan Gunawan didampingi Kabid Perdagangan Disperindag Bangli, AA Ayu Ira Diah Sunariani mengaku telah melakukan sosialisasi kepada pedagang terkait relokasi dan pemanfaatan gedung pasar untuk mall pelayanan publik. Pasca sosialisasi tersebut, pedagang yang aktif berjualan bertambah. “Yang tadinya tidak pernah buka kios, sekarang buka kembali. Kami harus memastikan jumlah pedagang yang berjualan,” ungkap Wayan Gunawan. Disperindag harus memastikan seluruh pedagang terakomodir.
Wayan Gunawan mengungkapkan, mall pelayanan publik memanfaatkan bangunan lantai II Pasar Loka Crana. Ada tiga organisasi perangkat daerah (OPD) akan berkantor di mall pelayanan publik yakni Disperindag, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Bangli. Ada juga ruang rapat Dekranasda Bangli, tempat promosi produk IKM Bangli, dan areal kuliner dan fasilitas pendukung lainnya. *esa
Rapat kerja DPRD Bangli dengan Disperindag Bangli dipimpin Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika. Diperindag Bangli merelokasi pedagang kain dan aksesoris karena Pasar Loka Crana akan dimanfaatkan untuk mall pelayanan publik. Rencana awal memindahkan sebagian pedagang ke Pasar Kidul dan sebagian lagi tetap berjualan di Pasar Loka Crana. Rencana tersebut dinilai kurang efektif. DPRD Bangli meminta agar relokasi menyasar seluruh pedagang. “Rapat memutuskan memindahkan semua pedagang, bukan sebagian,” tegas Ketut Suastika.
Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, pedagang direlokasi ke Pasar Kidul. Pasar Kidul masih memadai menampung 150 pedagang, sementara pedagang yang direlokasi dari Pasar Loka Crana sekitar 137 pedagang. Relokasi pedagang dengan anggaran sekitar Rp 200 juta. “Kami sudah rekomendasikan menggeser post anggaran kegiatan yang belum terlaksana untuk relokasi pedagang,” jelas Ketut Suastika.
Kadisperindag Bangli, I Wayan Gunawan mengungkapkan, perencanaan sebelumnya pedagang kain akan dibagi. Sebagian di Pasar Loka Crana dan sebagian lagi di Pasar Kidul. Berdasarkan hasil rapat kerja di DPRD Bangli, pedagang agar ditempatkan di satu areal. Wayan Gunawan memastikan kembali jumlah pedagang dan ketersediaan tempat. “Tidak boleh di dua tempat. Seluruh pedagang ditempatkan satu areal, kalau di Pasar Kidul tentu semua pindah ke sana,” jelas Wayan Gunawan.
Wayan Gunawan didampingi Kabid Perdagangan Disperindag Bangli, AA Ayu Ira Diah Sunariani mengaku telah melakukan sosialisasi kepada pedagang terkait relokasi dan pemanfaatan gedung pasar untuk mall pelayanan publik. Pasca sosialisasi tersebut, pedagang yang aktif berjualan bertambah. “Yang tadinya tidak pernah buka kios, sekarang buka kembali. Kami harus memastikan jumlah pedagang yang berjualan,” ungkap Wayan Gunawan. Disperindag harus memastikan seluruh pedagang terakomodir.
Wayan Gunawan mengungkapkan, mall pelayanan publik memanfaatkan bangunan lantai II Pasar Loka Crana. Ada tiga organisasi perangkat daerah (OPD) akan berkantor di mall pelayanan publik yakni Disperindag, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Bangli. Ada juga ruang rapat Dekranasda Bangli, tempat promosi produk IKM Bangli, dan areal kuliner dan fasilitas pendukung lainnya. *esa
Komentar