Berbekal Dua Memori Indah

Jelang laga itu, Chelsea punya memori dua kali mengalahkan Lille pada fase grup Liga Champions 2019/2020,  baik di Prancis dan Inggris dengan skor 2-1.

Di atas kertas, Chelsea pantas difavoritkan menang. Namun, Chelsea harus menampilkan permainan jauh lebih baik daripada sebelumnya. Pengalaman musim lalu bisa jadi pelajaran penting. Ditambah, Chelsea cukup tangguh saat laga sistem gugur.

Belum lama ini Chelsea sukses menjuarai Piala Dunia Antarklub usai mengalahkan Al Hilal di semifinal dan Palmeiras di final. Kini Chelsea juga finalis Carabao Cup (Piala Liga) serta di babak 16 besar FA Cup. Performa bagus itu harus dilanjutkan saat menghadapi Lille.

"Kami cukup percaya diri saat bertanding dengan sistem knock-out. Sejauh ini kami menunjukkan performa bagus di laga seperti itu. Namun kami juga tak boleh terlalu berpikir soal posisi favorit pemenang ketika menghadapi Lille nanti," kata pelatih The Blues Thomas Tuchel.

Sedangkan dari kubu Lille, mereka sedang kecewa berat karena gagal mengalahkan Metz pada akhir pekan lalu. Keduanya imbang 0-0 di pekan 25 Ligue 1. Dominasi yang ditunjukkan Lille sama sekali tak  berguna untuk membongkar pertahanan Metz.

Lille unggul penguasaan bola 64 persen dan 13 tembakan, tetapi hanya satu on target.  Evaluasi harus dilakukan Jocelyn Gourvennec karena melawan Chelsea akan memberikan mereka kesulitan lebih besar.

 "Kami tidak bisa menciptakan banyak peluang, membuat banyak umpan buruk, dan bermain sangat kepayahan. Namun kami sudah berjuang maksimal di laga tersebut," kata Gourvennec.

Pada laga nanti Chelsea dikabarkan masih tanpa tiga pemain andalan, yakni Mason Mount, Reece James, dan Ben Chilwell karena cedera. Sedangkan dari Lille dilaporkan hanya Orestis Karnezis yang absen di laga ini.

Di sisi lain, Lille juga tak bisa mengandalkan lagi lima pemain yang tidak didaftarkan di fase gugur UCL, yaitu Jonathan Ikone, Yusuf Yazici, Cheikh Niasse, Reinildo Mandava, dan Rocco Ascone. *