Dibantai PS Siak, Perseden Tersingkir
Babak 32 Besar Liga 3 Nasional di Sidoarjo
Kekalahan kemarin juga dipicu pemainnya Nengah Sulendra mendapatkan kartu merah dari wasit Gunawan asal Kota Banjarmasin.
DENPASAR, NusaBali
Tim Sepak Bola Perseden Denpasar langkahnya terhenti setelah pada partai hidup mati penyisihan terakhir atau ketiga babak 32 besar Liga 3 Nasional 2022 kandas 0 - 4 dari PS Siak Riau di Stadion Jenggolo Sidoarjo, Selasa (22/2). Laskar Catur Muka yang awalnya membidik hasil menang, justru hasilnya berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan.
Gol PS Siak Riau dicetak Khoirul Fikri menit ke 10, dan 31, serta Sojanolo Zendrato menit ke 87, dan 89. Dengan kekalahan kemarin Nengah Sulendra dkk nihil kemenangan di babak 32 besar. Pada laga perdana Perseden Denpasar harus rela berbagi poin 1 ketemu Gasma Enrekang Makassar Sulawesi Selatan, Rabu (16/2) lalu, kemudian kembali imbang 1-1 penyisihan kedua jumpa tuan rumah Deltras Sidoarjo Sabtu (19/2). Dari 3 kali pertandingan di babak 32 besar itu, Perseden Denpasar hanya mampu mengumpulkan total poin 2.
Kekalahan kemarin juga dipicu pemainnya Nengah Sulendra mendapatkan kartu merah dari wasit Gunawan asal Kota Banjarmasin. Sehingga kalah jumlah pemain, membuat Laskar Catur Muka kedodoran. "Kami atas nama staf official Perseden Liga 3 mohon maaf belum mampu memenuhi harapan kita semua untuk melanjutkan langkah ke babak berikutnya, karena di babak 32 besar hanya bisa diposisi ke -3, dengan 2 kali imbang dan sekali mengalami kekalahan. Sekali lagi mohon maaf," ucap Sekum Askot PSSI Denpasar, I Made Witarka.
Sementara itu manajer Tim Perseden Denpasar, Anak Agung Alit Made Wiarta menyebut ada indikasi wasit yang memimpin pertandingan berat sebelah dan cenderung menguntungkan pihak pemain PS Siak Riau. Pria yang biasa Turah Guntur mengatakan, pertandingan sampai sempat terhenti karena pemain Perseden Denpasar melakukan protes kepada wasit. Hakim garis yang memimpin pertandingan juga sempat dikejar oleh pemain Perseden Denpasar atas keputusannya yang menguntungkan tim PS Siak Riau.
Meski sudah berjuang keras, namun pada akhirnya Laskar Catur Muka kalah telak dari PS Siak Riau. Hingga perjuangan dan target menuju babak 16 besar kandas. Dengan kekalahan tersebut ini prestasi menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yang sempat nyaris tembus babak 8 besar. Jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu, Perseden juga sempat meraih gelar juara nasional. *dek
Gol PS Siak Riau dicetak Khoirul Fikri menit ke 10, dan 31, serta Sojanolo Zendrato menit ke 87, dan 89. Dengan kekalahan kemarin Nengah Sulendra dkk nihil kemenangan di babak 32 besar. Pada laga perdana Perseden Denpasar harus rela berbagi poin 1 ketemu Gasma Enrekang Makassar Sulawesi Selatan, Rabu (16/2) lalu, kemudian kembali imbang 1-1 penyisihan kedua jumpa tuan rumah Deltras Sidoarjo Sabtu (19/2). Dari 3 kali pertandingan di babak 32 besar itu, Perseden Denpasar hanya mampu mengumpulkan total poin 2.
Kekalahan kemarin juga dipicu pemainnya Nengah Sulendra mendapatkan kartu merah dari wasit Gunawan asal Kota Banjarmasin. Sehingga kalah jumlah pemain, membuat Laskar Catur Muka kedodoran. "Kami atas nama staf official Perseden Liga 3 mohon maaf belum mampu memenuhi harapan kita semua untuk melanjutkan langkah ke babak berikutnya, karena di babak 32 besar hanya bisa diposisi ke -3, dengan 2 kali imbang dan sekali mengalami kekalahan. Sekali lagi mohon maaf," ucap Sekum Askot PSSI Denpasar, I Made Witarka.
Sementara itu manajer Tim Perseden Denpasar, Anak Agung Alit Made Wiarta menyebut ada indikasi wasit yang memimpin pertandingan berat sebelah dan cenderung menguntungkan pihak pemain PS Siak Riau. Pria yang biasa Turah Guntur mengatakan, pertandingan sampai sempat terhenti karena pemain Perseden Denpasar melakukan protes kepada wasit. Hakim garis yang memimpin pertandingan juga sempat dikejar oleh pemain Perseden Denpasar atas keputusannya yang menguntungkan tim PS Siak Riau.
Meski sudah berjuang keras, namun pada akhirnya Laskar Catur Muka kalah telak dari PS Siak Riau. Hingga perjuangan dan target menuju babak 16 besar kandas. Dengan kekalahan tersebut ini prestasi menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yang sempat nyaris tembus babak 8 besar. Jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu, Perseden juga sempat meraih gelar juara nasional. *dek
Komentar