Badung Terima Penghargaan Nominasi TPID Berprestasi 2021
MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung menerima penghargaan nominasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Berprestasi 2021 dan keluar sebagai nominasi TPID Berkinerja Baik Tingkat Kabupaten/Kota.
Penghargaan tersebut diterima langsung Sekda Badung Wayan Adi Arnawa di Ruang Rapat Gedung Gajah, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Selasa (22/2).
TPID Awards merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat melalui Kementerian Perekonomian kepada penggiat inflasi di level provinsi kabupaten/kota. Prestasi ini juga diikuti oleh daerah lainnya, yaitu Kabupaten Bangli. Turut hadir Gubernur Bali Wayan Koster, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho, bupati seluruh kabupaten/kota se-Bali.
Mewakili Bupati Badung, Sekda Badung Wayan Adi Arnawa menyampaikan apresiasi karena Badung masuk dalam nominasi TPID Award yang diberikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. “Penghargaan ini patut kita terima dengan rasa syukur, tentu saja Kabupaten Badung bisa menjadi cerminan bagi kabupaten/kota yang lainnya agar menjadi pemicu semangat untuk menjaga dan mengendalikan tingkat inflasi,” katanya.
Penghargaan ini, kata Adi Arnawa, juga akan memotivasi Pemkab Badung sekaligus para petani untuk bagaimana caranya mengatasi kelangkaan-kelangkaan produksi yang ada selama ini. “Tentu ke depan sesuai arahan Bapak Gubernur, kami akan mendorong untuk membentuk suatu Perumda Pangan yang nantinya bisa mengendalikan terkait stok pangan, harga pangan maupun retribusi dan distribusi pangan,” kata birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini.
Selain menerima penghargaan, Sekda Adi Arnawa juga sekaligus menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali dengan Tema “Kesiapan Menjelang Hari Raya Nyepi Caka 1944” dan Rapat Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) terkait Program Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah. Ketiga kegiatan ini diselenggarakan sekaligus.
Sekda Adi Arnawa menjelaskan, adanya pandemi Covid-19 ini memang pengendalian inflasi tidak semudah biasanya. Namun, bagaimanapun harus terus memonitor dan memantau keseimbangan ini. Karena itu, Adi Arnawa mengingatkan kepada semua anggota Tim TPID untuk terus bekerja keras dengan tidak hanya sekedar melihat angka-angka tapi nyata di lapangan yang perlu dijaga. “Kita khawatir begitu ada lonjakan ekonomi kemudian sektor usahanya di luar pangan itu meningkat, dapat menyebabkan gejolak lagi yang bisa saja inflasi tidak terkendali,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan Ekonomi Bali Triwulan IV 2021 kembali tumbuh positif, namun masih rendah dibanding provinsi lainnya. Di tingkat negara G-20, inflasi Indonesia per Januari 2022 menempati peringkat ke-4 masih di bawah Jepang, China, dan Arab Saudi. Inflasi di sebagian besar wilayah masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 2021 sebesar 3 persen sekitar 1 persen. Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Maluku (4,3 persen), sementara terendah di Gorontalo yang mengalami inflasi (1,7 persen) sedangkan di Bali mengalami inflasi (2.3 persen). Pada Januari 2022, Bali mengalami inflasi sebesar 1,03 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat inflasi sebesar 0,88 persen (mtm). *ind
Komentar