Karangasem Dijadikan Sentra Tanaman Kapas
Bupati I Gede Dana Tinjau Perkebunan Kapas di Banjar Tegallanglangan
Baru ditanam bulan Desember 2021, tanaman kapas di Desa Datah, Karangasem, sudah siap panen dengan prediksi menghasilkan 15 ton kapas.
AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem I Gede Dana meninjau demplot (demonstrasi plot) tanaman kapas seluas 15 hektare di Banjar Tegallanglangan, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem, Rabu (23/2/).
Kapas yang baru ditanam pada Desember 2021, ternyata tumbuh subur dan siap panen bulan Maret mendatang. "Struktur lahan di Banjar Tegallanglangan memang cocok untuk pengembangan tanaman kapas, sehingga kapas bisa tumbuh subur dan cepat berbunga," kata Bupati I Gede Dana.
Tiap hektare perkebunan kapas ini diprediksi mampu menghasilkan 1 ton kapas. “Artinya saat panen nanti akan menghasilkan 15 ton kapas, yang bisa dijadikan sebagai bahan baku benang,” kata Bupati Gede Dana.
Potensi bagus pengembangan tanaman kapas itu pun membuat Karangasem siap menjadi sentra pengembangan tanaman kapas. Pada tahun 2022 ini, Bupati Gede Dana merancang pengembangan lahan seluas 100 ha sebagai areal pertanian kapas yang dibiayai APBD Kabupaten Karangasem.
Wilayah yang dianggap memiliki potensi di antaranya, Desa Datah di Kecamatan Abang, Desa Tulamben di Kecamatan Kubu dan Seraya Timur di Kecamatan Karangasem.
Di tiga daerah itu tersedia lahan kering cukup luas, bisa dikembangkan kapas, ditanam di musim hujan, dengan menanam biji kapas.
Hasil panen ini, lanjut Gede Dana, akan membantu para perajin kain endek, kain gringsing dan lainnya yang selama ini kesulitan bahan baku benang. Selama ini para perajin terpaksa mendatangkan benang dari luar Bali, sehingga produksi kain endek dan gringsing terasa mahal.
Saat ini tercatat 5 pengepul kapas dan 50 pemintal benang di Bali. "Kami berharap, ada pabrik benang di Bali, untuk membeli kapas produk Karangasem, sehingga petani kapas jadi sejahtera. Kalau hanya mengandalkan pemintal benang itu masih tradisional," harap Gede Dana.
Bupati juga berharap munculnya kelompok-kelompok tani untuk melakukan pemintalan, karena Karangasem memiliki banyak petenun. “Program ini wujud dari Nangun Sat Kerthi, yakni, penguatan sektor pertanian. Kami sangat berharap, Karangasem bisa benar-benar jadi sentra kapas, untuk menunjang kebutuhan benang bahan dasar kain endek,” terang pejabat dari Banjar Lebah, Desa Datah, Kecamatan Abang ini. *k16
Kapas yang baru ditanam pada Desember 2021, ternyata tumbuh subur dan siap panen bulan Maret mendatang. "Struktur lahan di Banjar Tegallanglangan memang cocok untuk pengembangan tanaman kapas, sehingga kapas bisa tumbuh subur dan cepat berbunga," kata Bupati I Gede Dana.
Tiap hektare perkebunan kapas ini diprediksi mampu menghasilkan 1 ton kapas. “Artinya saat panen nanti akan menghasilkan 15 ton kapas, yang bisa dijadikan sebagai bahan baku benang,” kata Bupati Gede Dana.
Potensi bagus pengembangan tanaman kapas itu pun membuat Karangasem siap menjadi sentra pengembangan tanaman kapas. Pada tahun 2022 ini, Bupati Gede Dana merancang pengembangan lahan seluas 100 ha sebagai areal pertanian kapas yang dibiayai APBD Kabupaten Karangasem.
Wilayah yang dianggap memiliki potensi di antaranya, Desa Datah di Kecamatan Abang, Desa Tulamben di Kecamatan Kubu dan Seraya Timur di Kecamatan Karangasem.
Di tiga daerah itu tersedia lahan kering cukup luas, bisa dikembangkan kapas, ditanam di musim hujan, dengan menanam biji kapas.
Hasil panen ini, lanjut Gede Dana, akan membantu para perajin kain endek, kain gringsing dan lainnya yang selama ini kesulitan bahan baku benang. Selama ini para perajin terpaksa mendatangkan benang dari luar Bali, sehingga produksi kain endek dan gringsing terasa mahal.
Saat ini tercatat 5 pengepul kapas dan 50 pemintal benang di Bali. "Kami berharap, ada pabrik benang di Bali, untuk membeli kapas produk Karangasem, sehingga petani kapas jadi sejahtera. Kalau hanya mengandalkan pemintal benang itu masih tradisional," harap Gede Dana.
Bupati juga berharap munculnya kelompok-kelompok tani untuk melakukan pemintalan, karena Karangasem memiliki banyak petenun. “Program ini wujud dari Nangun Sat Kerthi, yakni, penguatan sektor pertanian. Kami sangat berharap, Karangasem bisa benar-benar jadi sentra kapas, untuk menunjang kebutuhan benang bahan dasar kain endek,” terang pejabat dari Banjar Lebah, Desa Datah, Kecamatan Abang ini. *k16
1
Komentar