Awal Tahun Buleleng Catat 2 Kasus Kematian Akibat Gigitan Anjing Rabies
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng mencatat dua kasus kematian yang disebabkan rabies selama dua bulan terakhir di awal 2022.
Dua korban rabies ini dinyatakan tak mendapatkan vaksin antirabies (VAR), akibat pengabaian kasus gigitan. Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr Sucipto, Rabu (23/2), mengatakan kasus terakhir menimpa warga Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan/Kabupaten Buleleng pekan lalu. Korban dinyatakan meninggal dunia setelah dua bulan digigit anjing liar. Korban sempat dirawat di rumah sakit pada Jumat (18/2) lalu sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Menurut Sucipto kasus gigitan sepanjang 2021 lalu itu sebanyak 327 kasus. Sedangkan tahun ini kasus suspek rabies hingga meninggal dunia ada dua kasus. Kasus pertama pada Januari dialami warga Sudaji dan kasus kedua pada pekan lalu oleh warga Kelurahan Banjar Tegal. “Kedua korban ini tidak mendapatkan VAR setelah digigit, karena merasa gigitan ringan. Masa inkubasinya 2 bulan karena gigitannya di tangan kanan. Sedangkan saat muncul gejala sudah parah dan tidak bisa diselamatkan,” ungkap Sucipto yang didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat Gede Suratanaya.
Akibat kejadian tersebut, Satgas Rabies Buleleng melakukan tracing kontak erat untuk mengantisipasi penularan kasus yang tak disadari. Sebanyak 15 orang yang sempat berkontak erat dengan korban langsung diberikan VAR. Peristiwa tersebut membuat dinas kesehatan kembali menggencarkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat.
Sebab penanganan rabies harus dimulai dari kesadaran masyarakat, melaporkan kasus gigitan anjing liar. Pemerintah sejauh ini telah menyiapkan pelayanan rabies centre di seluruh puskesmas yang ada di Buleleng. Sucipto menjamin di masing-masing puskesmas tersedia VAR dengan jumlah yang mencukupi.
Sucipto berharap masyarakat dapat lebih peka dan tidak abai dengan kasus gigitan anjing liar. Masyarakat diminta untuk segera datang ke fasilitas kesehatan jika mengalami kasus gigitan anjing. Sebab menurutnya angka kematian akibat rabies dipastikan mencapai 100 persen jika tidak mendapatkan VAR. Terlebih ketika sudah ada gejala seperti demam, kesemutan, sulit menelan, takut air dan sinar matahari. *k23
Komentar