Wujudkan Digitalisasi Data Stok dan Harga
Bapanas Jadi Sentra Data
JAKARTA, NusaBali
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menerima aspirasi dari sejumlah perwakilan penggiling padi, peternak layer, dan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) guna mewujudkan transformasi ketahanan pangan pada Selasa (22/2).
Dalam pembukaan Musyawarah Nasional (MUNAS) V Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang digelar luring dari Jogjakarta bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Arief menyatakan dukungan terhadap APTRI yang berperan mewujudkan kemandirian pangan swasembada gula di Indonesia.
Selain itu, Arief menegaskan bahwa Bapanas berencana untuk bertransformasi dalam digitalisasi data stok dan harga pangan melalui dashboard neraca pangan, sehingga Bapanas menjadi sentral data untuk semua stakeholders.
"Untuk kemudahan masyarakat dalam mengakses ketersediaan pangan, Badan Pangan akan transformasi digitalisasi dashboard pangan," kata Arief seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Yogyakarta, Arief pun menyimak aspirasi dari perwakilan peternak layer terkait harga telur. Dia menuturkan, ada dua strategi yang ditempuh Bapanas dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga telur, yaitu melalui penugasan kepada BUMN Perum Bulog, serta skema komersial melalui Holding Pangan ID Food.
Menurutnya, kolaborasi antara Bapanas dengan Kementerian BUMN sejalan dengan pesan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta diciptakan ekosistem di Indonesia, juga selaras dengan langkah Kementerian Perdagangan menjaga ketersediaan pasokan dan harga pangan.
Selanjutnya, menanggapi isu kenaikan harga tempe dan tahu, Arief menyebut bahwa pemerintah telah mempersiapkan beberapa skema kolaborasi, seperti antara Kemenko Perekonomian - Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Sekretariat Kabinet, Kementerian Koperasi dan UKM, serta pihak non-pemerintah seperti Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia).
Tujuannya, guna mendapatkan solusi isu stabilisasi harga kedelai yang berdampak pada kenaikan harga tempe dan tahu.
"Skema penugasan pemerintah atau skema subsidi kepada pengrajin tempe dan tahu dapat dilakukan kepada Perum Bulog oleh Badan Pangan Nasional," kata Arief.
Dia menambahkan, skema tersebut akan diusulkan dan dibahas pada rapat lanjutan sejumlah pihak dan dengan persetujuan Presiden Joko Widodo.
Pada kunjungan kerja pasca dilantik Presiden Jokowi beberapa hari lalu, Arief juga menemui dan berdiskusi dengan DPD Persatuan Penggilingan Padi dan Beras Indonesia DIJ (DPD PERPADI DIJ) sebagai langkah awal bentuk sinergi dan kolaborasi dari sektor hulu dalam rangka menjaga stabilitas harga dan pasokan beras nasional. *
1
Komentar