Peraih Gelar Doktor Network Security Ini Ternyata Alumnus ITB STIKOM Bali
DENPASAR, NusaBali.com – Di era cyber saat ini, kepedulian terhadap adanya kewaspadaan kepemilikan informasi dan data yang bersifat credential menjadi hal yang penting . Apalagi terjadi peningkatan kasus serangan dan ancaman di jaringan komputer.
Fenomena itulah yang melatarbelakangi disertasi Dandy Pramana Hostiadi, 35. Pria asal Tabanan ini resmi menyandang gelar doktor network security pada Fakultas Ilmu Komputer, Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) pada 18 Februari 2022 setelah berhasil mempertahankan disertasinya berjudul ‘Pengembangan Mekanisme Korelasi dan Deteksi Aktivitas Botnet pada Jaringan Komputer.’
Dandy sendiri ternyata diketahui sebagai alumnus pertama ITB STIKOM Bali tahun 2010 Program Studi Sistem Komputer. Ia juga menjadi alumni pertama ITB STIKOM Bali yang meraih gelar doktor. Ucapan terima kasih pun langsung diucapkan untuk almamaternya.
"Terimakasih kepada institusi saya, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, terutama Bapak Rektor, Dr Dadang Hermawan (Rektor ITB STIKOM Bali, Red) dan pejabat struktural beserta dosen maupun staf yang telah memberikan doa, support untuk kelancaran studi saya," kata Dandy seusai menuntaskan ujian disertasinya pada 11 Januari lalu.
Disertasi dengan promotor Prof Tohari Ahmad SKom MIT PhD itu berhasil dipertahankan oleh Dandy di depan tim penguji yang terdiri dari Prof Dr I Ketut Gede Darma Putra SKom MT, Dr Eng Chastine dan Fatichah SKom MKom “Saya terinspirasi dari begitu masivnya serangan malware terhadap jaringan komputer sehingga perlu ada kewaspadaan atas segala kepemlikan informasi data,” kata Dandy.
Suami dari Ni Kadek Indah Kusuma Sari ini menyebut, kasus serangan dan ancaman komputer itu salah satunya menggunakan perangkat lunak illegal (dikenal dengan nama malware) yang dapat membahayakan sistem dan jaringan. Salah satunya dikenal dengna Botnet (Bot Nework).
Diingatkan bahwa serangan berbahaya botnet seperti identity theft, spaming, phising hingga DoS attack, dan secara global dapat berdampak pada kerugian finansial sebuah perusahaan. “Beberapa model deteksi IDS (Intrusion Detection System) belum mampu mendeteksi Botnet karena karakteristik Botnet berbeda dengan serangan yang ada pada umumnya, dimana Botnet memiliki struktur dan bersifat independent, sehingga dibutuhkan model deteksi yang tepat,” kata bapak dua anak ini.
Penelitian yang dilakukan Dandy adalah membangun model deteksi untuk serangan Botnet. Dalam hal ini, Dandy memperkenalkan empat pendekatan yang dimodelkan secara khusus untuk mendeteksi kumpulan aktivitas serangan Bot yang serupa yang dikenal dengan Bot Group Activity.
Selanjutnya mendeteksi rantai penyerangan Bot dalam kelompok aktivitas Bot. Lalu mendeteksi skenario penyerangan sehingga didapatkan tahapan aktivitas penyerangan Bot. Dan terakhir, mendeteksi hubungan kausalitas diantara penyerangan Bot.
Selain itu dari deteksi aktivitas skenario penyerangan yang tersimpan dalam basis pengetahuan, dilakukan proses pembangkitan Dataset yang baru dalam bentuk Dataset Aktivitas Bot Group yang mengadopsi dari aktivitas Bot dengan keunggulan Dataset yang memiliki kausalitas aktivitas.
Dalam kehidupan nyata, Dandy mengumpamakan penelitian disertasinya untuk mencari kesamaan pola atau perilaku dari tindak kejahatan, sehingga didapatkan kelompok kejadian -berdasarkan dari cara, teknik, penggunaan alat kriminal yang sama- dan dianalisis kembali untuk mencari kausalitas penyerangan dan didapatkan kelompok penyerangan yang berhubungan (modus yang sama atau menghasilkan informasi merupakan komplotan yang sama).
“Penelitian ini dapat dikembangkan oleh peneliti berikutnya, dalam pengembangan keamanan jaringan yang khusus pada analisis serangan Botnet di dalam jaringan komputer,” kata anak kedua dari 3 bersaudara pasangan almarhum Hoo Shien En (I Nyoman H. Ekayana) dan Ni Putu Puspawati ini.
.
Dengan disertasi itu Dandy berobsesi ke depan dapat mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki agar bermanfaat di dunia akademis maupun non akademis, termasuk bermanfaat terhadap masyarakat.
“Secara mengkhusus di keilmuan saya, dapat memberikan pandangan kepada masyarakat, bahwa kewaspadaan terhadap kemilikan data dan informasi pribadi perlu dilakukan dan dijaga. Ke depannya, teknologi akan terus berkembang dan penyalahgunaan teknologi akan mengikuti, sehingga diperlukan kesadaran akan pentingnya menjaga data dan informasi yang dimiliki,” pungkas Dr Dandy Pramana Hostiadi SKom MT.
Dandy tumbuh dan besar di Tabanan. Meskipun lahir di Surabaya pada 5 September 1987, namun masa kanak-kanak hingga remaja dihabiskan di kampong halaman keluarganya di Tabanan. Bangku SD dijalaninya di SDNi 2 Dajan Peken-Tabanan, lanjut di SMP Negeri 2 Tabanan, hingga SMA Negeri 1 Tabanan.
Titik tolak pendidikan dilaluinya dengan memilih kampus ITB STIKOM Bali dengan mengambil Prodi Sistem Komputer. Fokus perhatiannya pada bidang IT ditindaklanjuti dengan Tugas Akhir berjudul ‘Monitoring Server Analisis Log Client Pada Server Linux.’
Dandy pun berhasil mendapatkan gelar Sarjana Komputer atau SKom. Di tahun yang sama, Dandy langsung dipercaya menjadi dosen di ITB STIKOM Bali. Bahkan sejak 2015, menjadi Kabag Kemahasiswaan ITB STIKOM Bali. Peran ini dilakoni hingga ia melanjutkan studi S3 di ITS Surabaya mengambil Prodi Ilmu Komputer.
Sebelumnya, sambil bekerja di almamaternya ITB STIKOM Bali, Dandy melanjutkan S-2 di Universitas Udayana, Prodi Teknik Elektro-Manajemen Sistem Informasi dan Komputer. Tesis yang digarapnya berjudul ‘Klasifikasi Tipe Serangan Dalam Jaringan Komputer Menggunakan Metode C4.5’ hingga lulus pada 2014.
1
Komentar