Bendesa Harap Peluang Kerja Prioritas Bagi Krama Jimbaran
MANGUPURA, NusaBali
Dimulainya pembangunan asrama mahasiswa berkapasitas 6.000 bet di Kampus Unud, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung menjadi perhatian serius sejumlah pihak, termasuk Bendesa Adat Jimbaran, I Gusti Made Rai Dirga.
Diharapkan dengan adanya fasilitas tersebut bisa menyerap tenaga kerja lokal atau krama asli Jimbaran. Bendesa Adat Jimbaran I Gusti Made Rai Dirga, mengatakan sebelum peletakan batu pertama, pihaknya sudah sempat bertemu dengan Rektor Unud. Dari penjelasan yang didapatkan, dirinya mengaku cukup lega. Hal ini dikarenakan sudah mendapat penjelasan yang detail. “Dari penjelasan itu kami memahami bahwa perkembangan dunia pendidikan tinggi di Bali dan di Indonesia sangat bergantung pada kemajuan, kemampuan, serta kemandirian universitas masing-masing. Oleh karenanya, kami menyadari bahwa itu betul-betul untuk kemajuan dunia pendidikan kita. Jadi dalam hal ini kita bersikap mendukung pembangunan itu,” jelasnya, Jumat (25/2).
Meski demikian, Dirga tetap mengharapkan ketika nanti memang ada unit bisnis di dalamnya, agar memberi peluang kerja kepada krama Desa Adat Jimbaran. Kedua, dalam operasionalnya nanti diharapkan benar-benar hanya untuk mahasiswa baru dalam kurun waktu satu tahun. “Kami bisa terima itu. Apalagi rencananya seluruh program studi nanti diarahkan ke kampus Bukit. Itu berarti peluang masyarakat pemilik kos ke depannya juga akan cukup besar,” kata Dirga.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat, utamanya pemilik kos diharapkan tidak terlalu mengkhawatirkan munculnya asrama mahasiswa tersebut. Para kelian adat banjar yang sudah mendapat penjelasan soal itu, juga diharapkan dapat meneruskannya kepada masyarakat. Adanya pembangunan itu juga diyakini memperbaiki perwajahan Jimbaran. Karena dari sebelumnya banyak terdapat lahan tidur, bisa terisi dengan bangunan-bangunan lembaga pendidikan yang tertata.
“Secara pribadi, saya juga berharap agar ke depannya Jimbaran ini bukan hanya menjadi daerah pariwisata. Melainkan juga menjadi daerah pendidikan. Apalagi saat ini, sudah ada cukup banyak lembaga pendidikan yang berdiri di wilayah Jimbaran. Kami harapkan juga menjadi stimulus bagi masyarakat kita untuk semakin cerdas, berwawasan, dan intelek,” harapnya.
Rektor Unud Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara MEng sebelumnya memastikan Udayana Integrated Student Dormitory, tidak akan membawa dampak negatif pada usaha tempat kos yang dimiliki masyarakat sekitar. Karena yang akan menempati 6.000 tempat tidur dalam asrama tersebut, adalah para mahasiswa baru. Dan itupun dibatasi hanya dalam kurun waktu satu tahun saja. Bahkan, pihaknya sudah bertemu dengan sejumlah pihak mulai dari Lurah Jimbaran, Bendesa Adat Jimbaran, serta LPM Jimbaran, termasuk juga kepala lingkungan.
“Kami telah melakukan diskusi panjang lebar di kantor saya, dan salah satu yang muncul memang kekhawatiran soal itu. Namun saya sampaikan, ini adalah untuk 6.000 orang mahasiswa, untuk satu tahun pertama saja, yakni semester 1 dan semester 2. Namun begitu memasuki semester 3, ribuan penghuni itu sudah harus keluar dari asrama dan tentunya menempati kos-kosan yang ada itu,” paparnya. *dar
1
Komentar