Kampung Islam Kepaon Rayakan Isra Miraj dengan Pembacaan Al Barzanji dan Seni Hadrah
DENPASAR, NusaBali.com - Warga Kampung Islam Kepaon, Desa Pemogan, Denpasar Selatan akan merayakan Isra Miraj di Masjid Al-Muhajirin, Senin (28/2/2022) malam.
Masih dalam suasana pandemi Covid-19, masjid berkapasitas hingga 1.000 jamaah hanya akan dihadiri oleh sekitar 200 orang, sementara warga lainnya diharapkan merayakan di kediaman masing-masing.
Kegiatan akan dimulai selepas maghrib pada pukul 18.30 Wita hingga selesai pukul 21.00 Wita. Setelah salat maghrib, perayaan akan diisi dengan pembacaan kitab Al Barzanji hingga ceramah oleh ustad setempat, yakni Ustad Saiful Haq Al Bustani.
“Ada pembacaan Al-Barzanji, pujian kepada Nabi Muhammad dan shalawat. Setelah itu nanti kita ada kajian atau ceramah,” terang Ketua PHBI (Panitia Hari Besar Islam) Kampung Islam Kepaon, Abdul Kadir Jaelani, Senin (28/2/2022).
Jaelani menambahkan, perayaan Israj Miraj juga akan dimeriahkan dengan kesenian hadrah, suatu kesenian dalam bentuk seni tari dan atau nyanyian yang bernapaskan Islam disertai dengan alunan rebana.
Dijelaskan, perayaan Israj Miraj di Kampung Islam Kepaon akan dijaga ketat oleh Satgas Covid-19 Desa Pemogan dan Satgas Covid-19 Masjid Al-Muhajirin. Selain pembatasan warga yang hadir, protokol kesehatan lainnya seperti memakai masker dan menjaga jarak antarjamaah akan diawasi oleh tim Satgas.
Perayaan sengaja dilakukan selepas maghrib, agar warga yang memiliki aktivitas pada pagi atau siang hari memiliki waktu melaksanakan perayaan Israj Miraj secara bersama-sama pada malam harinya.
“Kita hanya mengundang warga di dalam Kampung Islam Kepaon, kalau tidak Covid bisa membeludak sekali,” tambah Jaelani.
Peristiwa Isra Miraj sangat penting dalam agama Islam, karena berkaitan dengan ibadah utama umat Muslim, yakni salat 5 waktu. Allah SWT memanggil Nabi Muhammad SAW, untuk menyampaikan perintah mendirikan salat bagi Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
Awalnya, Nabi Muhammad diperintahkan untuk menjalankan 50 kali salat dalam sehari.Namun, karena takut umatnya tak bisa menjalankan salat sebanyak 50 waktu, Nabi Muhammad SAW meminta keringanan hingga hanya perlu menjalankan perintah salat 5 waktu dalam sehari semalam.
“Perayaan malam Israj Miraj menjadi penting sebagai cermin bagaimana selama ini kita menjalankan salat lima waktu, selain untuk meningkatkan keimanan kita,” ujar Jaelani.
1
Komentar