Hewan Kurban Disucikan di Pura Desa Adat Buleleng
Persiapan Tawur Kasanga Rangkaian Nyepi Tahun Baru Saka 1944 Hari ini
Dinas Perhubungan dan Polres Buleleng lakukan rekayasa arus lalulintas, menyusul dilaksanakannya upacara Tawur Kasanga rangkaian Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di Catus Pata Buleleng hari ini
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 17 ekor hewan berbagai jenis yang dipilih untuk dijadikan sarana caru pada Tawur Kasanga serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 tepat Tilem Kasanga pada Buda Paing Wayang, Rabu (2/3) ini, disucikan melalui upacara mapepada. Prosesi penyucian hewan kurban tersebut dilangsungkan di jaba tengah Pura Desa Adat Buleleng di Singaraja pada Anggara Umanis Wayang, Selasa (1/3) sore.
Upacara mapepada untuk penyucuan hewan kurban di Pura Desa Adat Buleleng, Selasa kemarin, dipuput oleh Ida Pandita Mpu Kayuan Ciwa Dharma, sulinggih dari Griya Celagi Manis, Lingkungan Bakung, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng. Upacara penyucian hewan kurban tersebut hanya diikuti oleh prajuru adat, petugas upacara, dan undangan dari pemerintahan dalam jumlah yang sangat terbatas dan dengan protokol kesehatan ketat.
Ketua Panitia Tawur Kesanga Desa Adat Buleleng, Putu Pasek Sujendra, mengatakan upacara Tawur Kasanga rangkaian Nyepi Tahun Baru Saka 1944 kali ini dilangsungkan dengan tingkatan yadnya berupa Labuh Gentuh Madya. Upacara Tawur Kasanga rencananya akan dilaksanakan di Catus Pata (Perempatan Agung) Buleleng, hari ini, menggunakan sarana kerbau, sapi, anjing bangbungkem, kambing selem (hitam), kucit butuhan (anak babi hitam yang belum dikebiri), dan belasan jenis ayam jantan, bebek, serta angsa.
Menurut Putu Pasek Sujendra, Tawur Kasanga pada dasarnya bertujuan untuk memohon keharmonisan alam. Termasuk, memohon agar pandemi Covid-19 segera berakhir di dunia, dengan upaya niskala yang ditempuh desa adat dan umat Hindu di Bali.
Selanjutnya, setelah upacara penyucian kemarin, hewan kurban akan disembelih untuk dipakai sebagai sarana caru Tawur Kasanga. “Setelah upacara mapepada ini, seluruh hewan kurban akan disembelih dan disiapkan untuk sarana banten caru. Kemudian, besok (hari ini) dilanjutkan dengan upacara Tawur Kasanga di Catus Pata Buleleng,” jelas Pasek Sujendra di sela-sela upacara mapepada di Pura Desa Adat Buleleng, Selasa sore.
Sementara itu, menyusul pelaksanaan upacara Tawur Kasanga di Catus Pata Buleleng (yang berlokasi perempatan depan Pasar Buleleng) hari ini, akan dilakukan pengalihan arus lalulintas oleh Dinas Perhubungan Buleleng dan Satuan Lalu Lintas Polres Buleleng. Jalan Veteran Singaraja ditutup sepenuhnya selama dua hari, sejak Selasa kemarin hingga Rabu ini.
Kendaraan besar seperti truk dan bus yang biasa melewati Jalan Veteran Singaraja, dialihkan buat sementara ke jalur-jalur alternatif. Kendaraan besar trayek Seririt-Denpasar, misalnya, akan melintasi rekayasa lalulintas dari Jalan Ahmad Yani Singaraja menuju Jalan Pramuka Singaraja-Jalan Letkol Wisnu Singaraja, Jalan Gajah Mada Singaraja-Kelurahan Sukasada menuju Bedugul.
Pengalihan arus lalulintas juga dilakukan pada trayek kendaraan besar dari Denpasar menuju Singaraja, setelah sampai di Jalan Jelantik Gingsir Singaraja yang biasanya berbelok ke Jalan Veteran Singaraja, dialihkan menuju Jalan Gajah Mada Singaraja, Jalan dr Sutomo Singaraja,kemudian langsung ke Jalan Ahmad Yani Singaraja.
Sedangkan kendaraan besar Jalur Seririt-Amlapura, akan dialihkan dan diatur melewati Jalan Ahmad Yani Singaraja, Jalan Dewi Sartika Utara Singaraja, Jalan Merah Singaraja, Jalan Erlangga Singaraja, hingga Jalan Surapati Singaraja. Sebaliknya, kendaraan besar dari arah berlawanan yakni Amlapura-Seririt, akan dialihkan menempuh Jalan Gempol Singaraja, Jalan Gajah Mada Singaraja, Jalan dr Sutomo Singaraja, lalu Jalan Ahmad Yani Singaraja.
Rekayasa arus lalulintas sementara juga disiapkan Dinas Perhubungan Buleleng, khusus untuk kendaraan pribadi dari Singaraja menuju Denpasar via Bedugul. Dengan ditutupnya Jalan Veteran Singaraja, maka pengendara dapat melewati Jalan Gunung Batur Singaraja, lanjut Jalan Jelantik Gingsir Singaraja, Kelurahan Sukasada menuju Bedugul. Seluruh pengalihan arus lalulintas sudah dipasangi rambu portable. *k23
Upacara mapepada untuk penyucuan hewan kurban di Pura Desa Adat Buleleng, Selasa kemarin, dipuput oleh Ida Pandita Mpu Kayuan Ciwa Dharma, sulinggih dari Griya Celagi Manis, Lingkungan Bakung, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng. Upacara penyucian hewan kurban tersebut hanya diikuti oleh prajuru adat, petugas upacara, dan undangan dari pemerintahan dalam jumlah yang sangat terbatas dan dengan protokol kesehatan ketat.
Ketua Panitia Tawur Kesanga Desa Adat Buleleng, Putu Pasek Sujendra, mengatakan upacara Tawur Kasanga rangkaian Nyepi Tahun Baru Saka 1944 kali ini dilangsungkan dengan tingkatan yadnya berupa Labuh Gentuh Madya. Upacara Tawur Kasanga rencananya akan dilaksanakan di Catus Pata (Perempatan Agung) Buleleng, hari ini, menggunakan sarana kerbau, sapi, anjing bangbungkem, kambing selem (hitam), kucit butuhan (anak babi hitam yang belum dikebiri), dan belasan jenis ayam jantan, bebek, serta angsa.
Menurut Putu Pasek Sujendra, Tawur Kasanga pada dasarnya bertujuan untuk memohon keharmonisan alam. Termasuk, memohon agar pandemi Covid-19 segera berakhir di dunia, dengan upaya niskala yang ditempuh desa adat dan umat Hindu di Bali.
Selanjutnya, setelah upacara penyucian kemarin, hewan kurban akan disembelih untuk dipakai sebagai sarana caru Tawur Kasanga. “Setelah upacara mapepada ini, seluruh hewan kurban akan disembelih dan disiapkan untuk sarana banten caru. Kemudian, besok (hari ini) dilanjutkan dengan upacara Tawur Kasanga di Catus Pata Buleleng,” jelas Pasek Sujendra di sela-sela upacara mapepada di Pura Desa Adat Buleleng, Selasa sore.
Sementara itu, menyusul pelaksanaan upacara Tawur Kasanga di Catus Pata Buleleng (yang berlokasi perempatan depan Pasar Buleleng) hari ini, akan dilakukan pengalihan arus lalulintas oleh Dinas Perhubungan Buleleng dan Satuan Lalu Lintas Polres Buleleng. Jalan Veteran Singaraja ditutup sepenuhnya selama dua hari, sejak Selasa kemarin hingga Rabu ini.
Kendaraan besar seperti truk dan bus yang biasa melewati Jalan Veteran Singaraja, dialihkan buat sementara ke jalur-jalur alternatif. Kendaraan besar trayek Seririt-Denpasar, misalnya, akan melintasi rekayasa lalulintas dari Jalan Ahmad Yani Singaraja menuju Jalan Pramuka Singaraja-Jalan Letkol Wisnu Singaraja, Jalan Gajah Mada Singaraja-Kelurahan Sukasada menuju Bedugul.
Pengalihan arus lalulintas juga dilakukan pada trayek kendaraan besar dari Denpasar menuju Singaraja, setelah sampai di Jalan Jelantik Gingsir Singaraja yang biasanya berbelok ke Jalan Veteran Singaraja, dialihkan menuju Jalan Gajah Mada Singaraja, Jalan dr Sutomo Singaraja,kemudian langsung ke Jalan Ahmad Yani Singaraja.
Sedangkan kendaraan besar Jalur Seririt-Amlapura, akan dialihkan dan diatur melewati Jalan Ahmad Yani Singaraja, Jalan Dewi Sartika Utara Singaraja, Jalan Merah Singaraja, Jalan Erlangga Singaraja, hingga Jalan Surapati Singaraja. Sebaliknya, kendaraan besar dari arah berlawanan yakni Amlapura-Seririt, akan dialihkan menempuh Jalan Gempol Singaraja, Jalan Gajah Mada Singaraja, Jalan dr Sutomo Singaraja, lalu Jalan Ahmad Yani Singaraja.
Rekayasa arus lalulintas sementara juga disiapkan Dinas Perhubungan Buleleng, khusus untuk kendaraan pribadi dari Singaraja menuju Denpasar via Bedugul. Dengan ditutupnya Jalan Veteran Singaraja, maka pengendara dapat melewati Jalan Gunung Batur Singaraja, lanjut Jalan Jelantik Gingsir Singaraja, Kelurahan Sukasada menuju Bedugul. Seluruh pengalihan arus lalulintas sudah dipasangi rambu portable. *k23
Komentar