Koster Sambut Kedatangan 61 Turis dalam Penerbangan Perdana dari Sydney
Pariwisata Diprediksi Segera Pulih
MANGUPURA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster pantau langsung kedatangan pesawat Garuda Indonesia yang terbang perdana dari Sydney (Australia) ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Tuban (Kecamatan Kuta, Badung) sejak pandemi Covid-19, Jumat (4/3) siang.
Penerbangan langsung dari Sydney ke Bali ini mengangkut 61 penumpang. Pariwisata Bali pun diprediksi akan segera pulih. Saat menyambut kedatangan penumpang perdana penerbangan langsung dari Sydney ke Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Jumat kemarin, Gubernur Koster didampingi Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang sekaligus menjabat Ketua BPD PHRI Bali. Selain Cok Ace, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, juga ikut mendampingi Gubernur Koster bersama Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta, Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero)---selaku pengelola Bandara Ngurah Rai) Herry AY Sikado, dan Kepala Otoritas Ban-dara Wilayah IV Putu Eka Cahyadhi
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 715 yang terbang dari Bandara Internasional Sydney Kingsford Smith pada Jumat siang pukul 11.30 waktu setempat, tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban sekitar pukul 14.45 Wita. Begitu turun dari pesawat, 61 penumpang yang terdiri dari 34 orang WNA dan 27 WNI langsung melalui prosedur protokol kesehatan. Pemeriksaan kartu kewaspadaan kesehatan elektronik (e-HAC) dan tes Swab PCR di Bandara Ngurah Rai berlangsung sangat cepat.
Dengan kedatangan pesawat Garuda dari Sydney, Jumat kemarin, maka hingga saat ini tercatat sudah ada 11 penerbangan internasional yang (akan) berangkat ke Bali. Termasuk di antaranya Singapore Airlines (SQ), Scoot Tiger Air, Jet Air, Air Asia, Batik Air, Jetstar, dan Turkish Airlines.
Gubernur Koster menyebutkan, dari data yang ada, penumpang dengan penerbangan internasional ke Bali periode 16-28 Februari 2022 jumlahnya telah mencapai 1.846 orang, yang terdiri 1.524 WNA dan 322 WNI. Dari jumlah tersebut, hanya 7 penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19, dengan rincian 6 orang WNA dan 1 WNI. "Yang positif ini semuanya tanpa gejala," ujar Gubernur Koster dalam keterangan persnya di Bandara Ngurah Rai.
Berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Provinsi Bali, Gubernur Koster menegaskan capaian vaksinasi semakin menunjukan hasil yang baik. Untuk vaksinasi umum dosis I, sudah mencapai 104 persen dari target dan vaksinasi dosis II mencapai 94 persen.
Untuk lanjut usia (Lansia), vaksinasi dosis I sudah mencapai 85 persen dari target dan vaksinasi dosis II mencapai 75 persen. Untuk anak-anak dan remaja, vaksinasi dosis I sudah mencapai 108 persen dari target dan vaksinasi dosis II mencapai 103 persen. "Khusus untuk vaksinasi ketiga atau booster, angkanya sudah mencapai 20,35 persen," tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Gubernur Koster, perkembangan pandemi Covid-19 di Bali juga semakin membaik, dengan kasus hariannya terus menurun, angka kesembuhan meningkat, dan kasus kematian juga menurun. Kasus aktif Covid-19 di Bali juga semakin menurun. Demikian pula angka positif rate sangat rendah yakni 3,5 persen, jauh di bawah standar WHO yang menetapkan minimal 5 persen.
Gubernur Koster menegaskan, pihaknya sudah berupaya menyampaikan ke pemerintah pusat, dengan mengusulkan kedatangan Wisman dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) agar tanpa karantina mulai 7 Maret 2022. “Semula pemerintah menawarkan 1 April 2022, tapi kami minta kebijakan tanpa karantina dimajukan 7 Maret 2022,” tegas politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sedangkan untuk kebijakan visa, karena banyak permainan di lapangan, Gubernur Koster juga mengusulkan menggunakan Visa on Arrival (VoA) mulai 7 Maret 2022 nanti. "Hal ini kami perjuangkan agar tidak ada mafia karantina dan mafia visa yang ingin mencoreng nama baik pariwisata Bali,” papar Koster.
Dengan diberlakukannya kebijakan VoA dan bebas karantina, Koster memprediksi pemulihan pariwisata Bali bisa lebih cepat. Berkaitan dengan usulan tersebut, kata Koster, pemerintah pusat dan para pakar juga telah menyetujui kebijakan PPLN tanpa karantina mulai 7 Maret 2022. “Saya kontak Bapak Menkum HAM (Yasonna Laoly, Red), beliau juga sudah menyetujui kebijakan Visa on Arrival,” tandas Gubernur yang berpengalaman tiga kali periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Sementara itu, Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyatakan pihaknya melakukan penerbangan langsung dari Sydney ke Bali sebagai upaya recovery pariwisata dan pemulihan ekonomi Bali. "Kami akan terus mendukung program Pemerintah Provinsi Bali, khususnya dalam membangkitkan kembali pariwisata di Pulau Dewata," ujar Irfan.
Irfan berjanji akan terus meningkatkan penerbangan internasional ke Bali. “Pak Gubernur Koster adalah senior saya di kampus ITB Bandung. Langkah selanjutnya yang akan dilakukan Garuda Indonesia adalah terus melayani wisatawan untuk terbang ke Bali setiap minggu, melakukan penerbangan dari Sydney menuju Bali. Kami juga siap terbang dari Perth (Australia) dan Melbourne (Australia) menuju Bali,” tegas Irfan.
Selain terbang membawa wisatawan ke Bali, menurut Irfan, Garuda Indonesia juga sedang gencar menjalankan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali, melalui kegiatan ekspor ikan tuna ke Hongkong dan Narita di Jepang. “Kami ekspor secara reguler setiap minggunya. Kalau ditotalkan, ikan tuna asal Bali, Manado, dan Ambon yang diekspor mencapai 20 ton setiap minggunya. Bali sebagai pengekspor tertinggi melalui penerbangan Garuda Indonesia,” beber Irfan. &dar,nat
Komentar