MDA Buleleng Dapat Bantuan Mobil Operasional
SINGARAJA, NusaBali
Majelis Madya Desa Adat (MDA) Kabupaten Buleleng mendapat bantuan hibah mobil operasional yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Bali.
Bantuan mobil baru itu diberikan oleh Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) Bali melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Penyarikan Madya MDA Buleleng Nyoman Westa, Jumat (4/3) kemarin, mengatakan bantuan mobil yang diberikan kepada MDA Buleleng diserahkan sekitar tiga bulan lalu. Mobil anyar itu dimanfaatkan sebagai mobil operasional penunjang aktivitas dan kegiatan MDA Buleleng. “Mobil ini akan dipakai untuk operasional baik dalam melaksanaan tugas, menghadiri rapat ke Denpasar. Ini semua prejuru boleh pakai,” ucap dia.
Kata dia, MDA Buleleng bersyukur mendapatkan bantuan CSR ini. Karena selama ini kendaraan dinas yang dimiliki MDA kabupaten hanya satu unit. Keterbatasan tersebut, sering kali menjadi kendala jika dalam sehari ada lebih dari satu kegiatan. “Tentu bantuan ini akan sangat membantu kami. Karena kegiatan MDA kabupaten kan juga banyak. Tidak hanya rapat, koordinasi tetapi juga melakukan pembinaan langsung ke desa-desa. Wilayah Buleleng ini sangat luas, jadi kami tentu sangat terbantu dengan adanya tambahan kendaraan ini,” imbuh Westa.
Westa mengatakan, selama ini MDA Buleleng memiliki satu kendaraan operasional jenis Kijang Panther, milik Pemkab Buleleng yang dipinjampakaikan kepada MDA. Namun, dengan adanya bantuan kendaraan baru ini, MDA Buleleng masih terbebani biaya operasional kendaraan.
Westa berharap Pemprov Bali melalui Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (DPMA) dapat memberikan bantuan memenuhi biaya operasional yang dikeluarkan nanti. Menurut Westa, MDA kabupaten selama ini tidak mengelola anggaran. Seluruh biaya operasional gedung MDA yang ditimbulkan akan dibiayai dan ditangani langsung oleh DPMA. Sedangkan biaya operasional seperti biaya bahan bakar untuk menghadiri rapat ke Denpasar dan pembinaan di dalam kabupaten masih dibiayai urunan dari pengurus MDA secara pribadi.
“Kami di kabupaten tidak pegang uang, tetapi kegiatan yang sumber anggaran langsung di DPMA Provinsi Bali. Sehingga kalau ada rapat di Denpasar kami masih urunan siapa yang berangkat, ya patungan. Mudah-mudahan ke depan ada bantuan untuk biaya perjalanan,” harap dia. *k23
1
Komentar