Lorong RSUD Klungkung Minim Cahaya
SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengunjungi RSUD Klungkung guna memantau situasi dan mengoptimalkan pelayanan pasca Nyepi, Jumat (4/3).
Dalam pantauannya, di ruang UGD RSUD Klungkung, sistem e-rekam medis sudah diterapkan, namun perlu ditingkatkan lagi. Saat memasuki ruang perawatan di Ruang Boni dan Ruang Cermai, tampak lorong sudah tertata dengan rapi dan bersih, namun masih minim pencahayaan. Bupati Suwirta meminta petugas yang mendampingi untuk menata sistem lampu dan pencahayaan supaya lebih terang dan nyaman. "Apa yang menjadi imbauan saya pada kunjungan kunjungan sebelumnya telah dilaksanakan," kata Bupati Suwirta.
Menurut bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini, pelayanan pasien sudah cukup baik, lorong sudah bersih dan rapi, namun minim pencahayaan. Kata Bupati, tidak perlu terlalu berhemat listrik, nyalakan saja lampunya dan ditata lagi pemasangan lampu sehingga sistem pencahayaan lorong dan ruangan menjadi lebih terang. "Ruang perawatan juga harus dijaga agar tetap sejuk dan tidak pengap," ujar Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta mengatakan dalam digitalisasi pelayanan RSUD Klungkung sudah menerapkan inovasi baru, yakni Rekam Medis Elektronik (RME) dan Sistem Informasi Medis on Tablet (Sim-onTa). Untuk itu, bupati mengaku tidak akan pernah berhenti mengkawal RSUD Klungkung untuk berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Klungkung dan sekitarnya. "Inovasi ini agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh jajaran rumah sakit," ujar Bupati Suwirta.
Dirut RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma mengatakan berdasarkan data dari loket IGD, ada 28 pasien yang dirawat selama Nyepi. Untuk teknis pengantaran/penyemputan pasien tidak ada pencatatan yang pasti. Dari keterangan petugas jaga ada yang diantar oleh Ambulans Kris Klungkung dan ada yang datang sendiri. "Rata - rata diantar oleh pecalang," kata dr Kesuma, sembari berkata tidak ada bayi yang lahir di RSUD Klungkung saat Nyepi.*wan
1
Komentar