Krama Lanang Desa Adat Duda Pikul Banten Sokan

Persembahan banten sokan serangkaian karya Usaba Dalem di Desa Adat Duda. Krama lanang membawa banten dengan cari dipikul. Banten sokan merupakan satu-satunya upakara unik dengan hiasan bunga gumitir, buah, dan jaja uli tersusun rapi.

Kelian Banjar Pegubugan, I Wayan Mudiasa mengungkapkan, krama lanang memikul sebanyak 43 banten sokan ke Pura Dalem. Banten sokan dijejer rapi di hulu palinggih gedong. Tetandingan banten sokan dibagi dua bagian. Satu bagian berisi tiga jajan uli besar dan satu bagian lagi terdiri dari tiga ikat uang kepeng, tiap ikat berisi 200 keping uang kepeng, beras tiga catu, jajan jempani, satuh, dodol, rasmen, biu kayu, rangkusan masing-masing tiga buah, dan aneka buah. Dua bagian ini untuk keseimbangan saat memikul banten.

Bagian atas banten berisi hiasan onggar-onggar. Hiasan di atas jajan uli berisi hiasan bunga gumitir tumpang tiga dan satu bagian lagi hiasan bunga gumitir tumpang lima. Banten sokan merupakan banten khusus untuk persembahan kepada sang pitara. Usaba Dalem dipuput Ida Pedanda Istri Oka Keniten dari Geri Layahomba, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat. Krama Banjar Adat Pegubugan, Jro Mangku Sudiana, mengatakan banten sokan wajib dipersembahkan tiap Usaba Dalem. “Satu keluarga besar wajib buat banten sokan,” jelas Jro Mangku Sudiana.

Sedangkan persembahyangan di Pura Dalem Desa Adat Duda berlokasi di Banjar Swasta Karya dipimpin Bendesa Adat Duda I Komang Sujana. Desa Adat Duda mewilayahi 27 banjar adat. “Kami telah atur krama yang akan sembahyang per banjar adat dan dijaga petugas pecalang,” jelas Komang Sujana. Usaba Dalem tak hanya dilaksanakan di Desa Adat Duda. Desa Adat Perangsari, Desa Adat Geriana Kangin, Desa Adat Geriana Kauh, Desa Duda Utara, Desa Adat Sibetan Kecamatan Bebandem, Desa Adat Putung, dan Desa Adat Muncan Kecamatan Selat juga menggelar Usaba Dalem. *k16