nusabali

Akhir Maret Kelangkaan Migor Teratasi

Produksi Dekati Kebutuhan Masyarakat

  • www.nusabali.com-akhir-maret-kelangkaan-migor-teratasi

JAKARTA, NusaBali
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan produksi minyak goreng (migor) saat ini sudah mendekati kebutuhan masyarakat.

Dengan begitu masalah kelangkaan minyak goreng bisa teratasi paling lambang akhir Maret 2022. Hal itu disampaikan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko saat memantau operasi pasar minyak goreng di Pasar Alang-Alang Lebar Palembang, Sabtu, bersama Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartanto dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.

"Persediaan sebenarnya tersedia. Selisih kebutuhan ini sudah mendekati normal. Akhir bulan ini secara teoritis sudah cukup," kata Didid seperti dikutip dari Antara, Sabtu (5/3).

Dia memberi contoh produsen minyak goreng di Sumatera Selatan saat ini sudah memproduksi 300 ton per bulan atau sudah mendekati kebutuhan daerah ini. Jika pun terdapat selisih diperkirakan hanya 10 persen.

Saat ditanya mengapa kelangkaan minyak goreng ini berlarut-larut, Didid mengatakan ini lantaran kompleksnya persoalan dari hulu hingga ke hilir.

Pemerintah secara bertahap menyelesaikan persoalan produksi hingga distribusi minyak goreng sehingga minyak goreng dapat diperoleh dengan mudah dengan harga yang terjangkau di masyarakat.

Namun, menurut Didid, muncul persoalan baru yang merupakan dampak dari kenaikan harga dan kelangkaan barang yakni panic buying.

Situasi ini terjadi karena masyarakat sempat kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau, sehingga akhirnya membeli dalam jumlah banyak saat ada kesempatan.

Padahal, Didid menambahkan, hasil riset menyebutkan kebutuhan minyak goreng per orang hanya 0,8-1 liter per bulan. Artinya, kini banyak rumah tangga menyetok minyak goreng. "Tapi ini baru terindikasi," ujar Didid.

Sembari menunggu stabilnya antara permintaan dan ketersediaan barang ini, pemerintah akan menggelar operasi pasar di setiap kabupaten/kota di Sumsel mulai pekan depan.

Dalam operasi pasar ini masyarakat dapat membeli minyak goreng dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), untuk minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak curah Rp11.500 per liter. *

Komentar