Desa Tradisional Penglipuran Siap Terima Turis Asing
BANGLI, NusaBali
Pengelola Desa Tradisional Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, I Nengah Moneng, mengklaim sebagian besar masyarakat Desa Penglipuran telah divaksinasi booster.
Pengelola Desa Tradisional Penglipuran siap menerima kunjungan turis asing. Kebijakan tanpa karantina dan penggunaan layanan Visa on Arrival (VoA) bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) membangkitkan harapan pariwisata segera pulih.
Nengah Moneng mengatakan, kunjungan ke Desa Tradisional Penglipuran saat pandemi Covid-19 masih didominasi wisatawan lokal Bali dan wisatawan nusantara. Wisatawan mancanegara hanya segelintir dan itu WNA yang sudah tinggal lama di Bali. Dengan adanya kebijakan tanpa karantina bagi PPLN diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan ke Penglipuran.
Menurut Nengah Moneng, kunjungan wisatawan di Penglipuran fluktuatif, rata-rata kunjungan per hari 750 orang. “Kunjungan taik turun, pada hari biasa rata-rata 600 orang per hari. Memasuki hari libur, bisa seribuan lebih,” ungkap Nengah Moneng, Senin (7/3). Contohnya, pada Ngembak Geni kunjungan mencapai 1.300 orang. Jumlah tersebut sejatinya turun dari Ngembak Geni sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 3.000 pengunjung dalam sehari.
Pengelola Objek Desa Wisata Penglipuran bersama Satgas Gotong Royong Desa Adat Penglipuran dan Satgas Kabupaten Bangli tetap melakukan pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). “Kami membangun kerja sama dengan Satgas Desa Adat hingga kabupaten. Sarana prasarana sudah memadai,” ungkap Nengah Moneng. Memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan, sebagian besar warga telah menjalani vaksinasi booster. Desa Penglipuran sebagai tujuan wisata mendapat prioritas untuk program vaksinasi booster. *esa
Komentar