nusabali

Panglingsir Puri Anyar Kerambitan Meninggal

  • www.nusabali.com-panglingsir-puri-anyar-kerambitan-meninggal

TABANAN,NusaBali
Panglingsir Puri Anyar Kerambitan, Desa Baturiti,  Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Anak Agung Ngurah Oka Silagunadha,92, meningggal dunia.

Mantan Kepala Protokol Pemprov Bali ini berpulang untuk selama-lamanya pada Senin (7/3), sekitar pukul 10.30 Wita di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Unud, Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.  

Kini, sameton (keluarga) puri setempat tengah mempersiapkan palebon untuk almarhum, Soma Kliwon Landep, Senin (4/4). Saat ini, jenazah almarhum disemayamkan di Puri Anyar Kerambitan.

Putra kedua almarhum, Anak Agung Ngurah Agung Bagus Erawan menyatakan sangat kehilangan  atas kepergian ayahnda untuk selama-lamanya. Dia menyebut ayahnda, tokoh budaya, pencipta Tari Tektekan yang dikolaborasikan dengan Calonarang. Tari Tektekan dikenal sebagai salah satu kesenian khas yang kerap dipentaskan untuk pariwisata di Tabanan, terutama di Puri Anyar Kerambitan. “Biasanya tari ini dipentaskan saat wisatawan makan malam,” terang Gung Bagus Erawan. Rabu (9/3).

Dia menyebut, almarhum Anak Agung Ngurah Oka Silagunadha juga salah seorang perintis wisata puri di Tabanan. Menurut Gung Bagus Erawan, almarhum membuka Puri Anyar Kerambitan sebagai daya tarik wisata sejak tahun 1967. Sejak itu pula Puri Anyar Kerambitan mulai menerima kedatangan wisatawan, baik domestik maupun manca negara. “Berawal dari informasi dan promosi secara lisan, tentang wisata puri ini terus menyebar hingga ke manca negara,” terangnya. Kata dia, wisata puri ini semua berkat rintisan almarhum.

Beberapa pesohor dunia pernah datang untuk menikmati keindahan dan keunikan arsitektur puri, Tari Tektekan, dan kuliner khas Tabanan. Kuliner dimaksud, diantaranya be timbungan, babi guling, jukut atau sayur gonda dan lainnya. Para selebritis dunia, seperti Mick Jager, David Boy, Witney Houston, Setiawan Jody, hingga WS Rendra dan tokoh- tokoh lain sempat datang ke Puri Anyar Kerambitan. “Mereka menikmati malam budaya di sini,”  terangnya.

Karena itu, Gung Bagus Erawan bersama keluarga dan masyarakat benar- benar merasa kehilangan sosok yang sangat konsern dengan adat dan seni budaya ini. Almarhum juga aktif menjalin hubungan sosial dengan baik di masyarakat, khususnya di Kerambitan. ‘’Sampai jelang meninggal, almarhum sangat memperhatikan keberadaan wisata puri,” kata Gung Bagus Erawan. Perhatian itu mulai dari fisik bangunan, adat -istiadat di puri dan hal-hal lain. “Kepada kami selalu diminta untuk konsisten menjaganya agar tetap eksis,” ungkap Gung Bagus Erawan.

Kata dia, prosesi palebon almarhum menyesuaikan dengan perannya selaku panglingsir puri. Almarhum juga bestatus sebagai pamade anglurah (wakil raja) dari puri-puri yang ada Kerambitan. “Kami sebagai generasi penerus akan berusaha melaksanakan upacara sebaik mungkin, sesuai tradisi di puri,” jelasnya.

Kini, jelas Gung Bagus Erawan, sedang pembuatan sarana palebon. Antara lain, Bade, Lembu, Trajangan dan sarana prosesi pendahuluan berupa nyiramin (memandikan jenazah) dan lainnya. Jelas dia, almarhum sempat mengabdi diri sebagai PNS dengan jabatan terakhir Kepala Protokol Pemprov Bali era Gubernur Bali Ida Bagus Mantra. Almarhum meninggalkan 3 anak (1 putri dan 2 putra), dan 8 cucu. Sang istri, I Gusti Endang Erawati sudah mendahului  meninggal. *k17

Komentar