Ditinggal Sembahyang, Rumah di Medewi Terbakar
Sebelum meninggalkan rumah, pemilik rumah diketahui sempat sembahyang dan meninggalkan dupa yang masih menyala.
NEGARA, NusaBali
Sebuah rumah warga di Banjar Baler Setra, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, terbakar, Rabu (9/3) pagi. Rumah milik keluarga I Komang Ardiana,49, tersebut ludes diamuk api saat sang pemilik rumah bersama keluarga sedang melaksanakan acara persembahyangan keluarganya di Klungkung.
Informasi yang dihimpun NusaBali, kebakaran rumah itu pertama diketahui tetangga korban, I Nyoman Artana,47, pada Rabu kemarin sekitar pukul 08.30 Wita. Sebelum mengetahui terjadi kebakaran itu, Artana mengetahui kalau rumah korban dalam keadaan kosong lantaran ditinggal sang pemilik bersama keluarga matirta yatra ke Klungkung sekitar pukul 07.00 Wita.
Berselang 1,5 jam setelah keberangkatan korban dan keluarga itu, saksi Artana yang sedang berada di rumahnya, melihat kepulan asap dari rumah korban. Melihat kepulan asap, Artana langsung mendatangi rumah korban, dan melihat terjadi kebakaran di dalam rumah korban. Ketika mendatangi rumah korban, saksi yang mengetahui kalau listrik di rumah korban masih menyela. Dia pun sempat mematikan saklar inti listrik di rumah korban.
Setelah itu, saksi Artana bergegas meminta bantuan warga sekitar untuk berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Termasuk berusaha melapor kepada aparat desa agar menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (damkar) pada Satpol PP Jembrana. Tiga unit mobil damkar tiba ke lokasi pada sekitar pukul 09.30 Wita, api sudah menghanguskan seluruh atap beserta berbagai barang di dalam rumah korban. Setelah hampir 30 menit melakukan upaya pemadaman, barulah api berhasil dipadamkan.
Kepala Satpol PP Jembana I Made Leo Agus Jaya mengatakan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam musibah kebakaran tersebut. Saat terjadi kebakaran itu, rumah korban dalam keadaan kosong. Penyebab kebakaran itu, diduga karena percikan api dupa. Karena sebelum meninggalkan rumah, pemilik rumah diketahui sempat sembahyang dan meninggalkan dupa yang masih menyala di dalam rumahnya. "Tidak ada korban. Tetapi kerugian material diperkirakan sekitar Rp 150 juta," ucapnya.*ode
Informasi yang dihimpun NusaBali, kebakaran rumah itu pertama diketahui tetangga korban, I Nyoman Artana,47, pada Rabu kemarin sekitar pukul 08.30 Wita. Sebelum mengetahui terjadi kebakaran itu, Artana mengetahui kalau rumah korban dalam keadaan kosong lantaran ditinggal sang pemilik bersama keluarga matirta yatra ke Klungkung sekitar pukul 07.00 Wita.
Berselang 1,5 jam setelah keberangkatan korban dan keluarga itu, saksi Artana yang sedang berada di rumahnya, melihat kepulan asap dari rumah korban. Melihat kepulan asap, Artana langsung mendatangi rumah korban, dan melihat terjadi kebakaran di dalam rumah korban. Ketika mendatangi rumah korban, saksi yang mengetahui kalau listrik di rumah korban masih menyela. Dia pun sempat mematikan saklar inti listrik di rumah korban.
Setelah itu, saksi Artana bergegas meminta bantuan warga sekitar untuk berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Termasuk berusaha melapor kepada aparat desa agar menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (damkar) pada Satpol PP Jembrana. Tiga unit mobil damkar tiba ke lokasi pada sekitar pukul 09.30 Wita, api sudah menghanguskan seluruh atap beserta berbagai barang di dalam rumah korban. Setelah hampir 30 menit melakukan upaya pemadaman, barulah api berhasil dipadamkan.
Kepala Satpol PP Jembana I Made Leo Agus Jaya mengatakan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam musibah kebakaran tersebut. Saat terjadi kebakaran itu, rumah korban dalam keadaan kosong. Penyebab kebakaran itu, diduga karena percikan api dupa. Karena sebelum meninggalkan rumah, pemilik rumah diketahui sempat sembahyang dan meninggalkan dupa yang masih menyala di dalam rumahnya. "Tidak ada korban. Tetapi kerugian material diperkirakan sekitar Rp 150 juta," ucapnya.*ode
Komentar