Gubernur Koster Buka Rakernas FKDK BPD Se Indonesia
Fokus Bahas Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19
MANGUPURA, NusaBali
Gubernur Bali, Wayan Koster membuka Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional Forum Komunikasi Dewan Komisaris (FKDK) Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPD-SI) di Hotel Ayana Resort, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Kamis (10/3) pagi.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari dan dihadiri oleh 81 Dewan Komisaris dari BPD seluruh Indonesia ini fokus membahas sejumlah kebijakan strategis untuk mendorong percepatan pemulihan perekonomian saat pandemi Covid-19.
Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengapresiasi Seminar Nasional dan Rakernas yang digelar di Bali. Dia berharap, kegiatan yang melibatkan puluhan Dewan Komisaris tersebut bisa memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat baik di Bali maupun daerah lainnya saat pandemi Covid-19. Untuk itu, Gubernur Koster berharap BPD mulai serius dalam pengelolaan, mulai dari peran pemegang saham maupun tugas yang diembankan kepada jajaran direksinya.
"Tentu kegiatan ini diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi, baik di Bali maupun daerah lainnya," kata Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Gubernur Koster juga memberikan catatan kepada BPD Bali untuk serius dalam menggunakan teknologi digital serta memperkuat segmen bisnis perbankan yang ada. Selain itu, Gubernur Koster menyarankan agar BPD harus berani membuat terobosan. Dengan demikian, ke depannya bisa bersaing di era digital ini. "Jadi jangan konservatif lagi. Harus ada terobosan dan berani membuat branding baru," tegas Gubernur Koster yang jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum Forum Komunikasi Dewan Komisaris (FKDK) BPD-SI, Farid Rahman mengatakan dalam seminar nasional dan Rakernas ini salah satu yang menjadi pembahasan terkait recovery industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendorong pemulihan perekonomian masyarakat Pulau Dewata pasca pandemi Covid-19.
Farid Rahman menambahkan BPD seluruh Indonesia memiliki kekuatan yang tidak bisa diragukan lagi. Bahkan, dalam catatan BPD seluruh Indonesia jika digabungkan berada di urutan ke 5 dan bersaing dengan bank lainnya mulai dari BRI, BNI, Mandiri dan BCA. Melihat kondisi itu, BPD seluruh Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam menunjang berbagai industri, termasuk industri pariwisata yang tengah lesu saat ini. Dengan adanya Rakernas ini, diharapkan bisa menyamakan persepsi dalam mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Dia juga tidak menampik terkait tantangan ke depan tentang digitalisasi. Sistemnya harus benar-benar bersaing dengan kondisi teknologi yang semakin memudahkan masyarakat, untuk itu harus ada SDM yang bermutu. "Harapannya melalui seminar nasional dan Rakernas ini, BPD bisa berperan aktif dalam menggarap sektor pariwisata," tegasnya.
Sedangkan Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma mengatakan persamaan ide, gagasan dan persepsi dalam kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan sesuatu yang bisa diterapkan di tengah masyarakat, khususnya di Bali yang kini dalam pemulihan ekonomi. Menurutnya, recovery pariwisata dan industri kreatif, harus berkolerasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pendanaan BPD.
"Berbagai agenda itu yang akan dibahas dalam seminar dan rakernas, sehingga nantinya akan nyambung dengan masukan dari Bapak Gubernur," beber Sudharma. Dia menambahkan dalam seminar dan rakernas akan membahas sejumlah kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM saat pandemi ini. "Kendala di ekonomi kreatif saat ini adalah pemasaran. Kalau produksi tidak ada persoalan, permodalan UMKM di BPD Bali tidak ada masalah, namun karena marketnya ini yang keteteran lantaran wabah global Covid-19. Nah, dari kegiatan ini, tentu ada hasil yang nantinya akan kita terapkan dalam menggairahkan kembali sektor tersebut," ujarnya. *dar
Komentar